29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:10 AM WIB

Puluhan Petani Aren Pupuan Disuntik Modal Rp5 Juta Per Orang

TABANAN – Kebutuhan tuak aren yang diolah menjadi arak Bali memang tak bisa lepas dari petani. Karena petanilah yang setiap hari menyadap nira dari pohon aren.

Meski kebutuhan akan tuak aren menjadi arak begitu besar, namun tidak diikuti dengan modal yang cukup kuat dari petani. Pasalnya selain mereka secara langsung menyadap nira juga membeli tuak aren dari petani lainnya. 

Sebanyak dua kelompok petani aren asal Desa Karyasari dan Belimbing, Kecamatan Pupuan binaan Kadin Tabanan mendapat angin segar setelah memperoleh suntikan modal usaha dari sebuah bank milik daerah.

Mereka mendapat suntikan modal usaha sebesar Rp 5 juta dari gelontoran kredit super mikro bank. Suntikan modal usaha bagi petani tuak aren Kecamatan Pupuan Binaan Kadin Tabanan setelah melakukan pertemuan dengan pihak bank BPBD Bali Minggu kemarin. 

“Per orang anggota kelompok petani aren akan diberikan modal tambahan sebesar Rp 5 juta dari jumlah anggota kelompok sebanyak 47 orang,” ujar Ketua Kadin Tabanan Ketut Loka Antara. 

Ketut Loka mengaku selama ini petani tuak aren yang menjadi binaan Kadin Tabanan terkendala sulitnya modal. Sehingga mereka tak begitu banyak menyuplai bahan tuak sebagai pembuatan arak ke koperasi produsen Karya Sajeng Bali yang bergerak dalam pengadaan bahan baku arak Bali. 

Sebenarnya petani aren di Desa Karyasari dan Desa Belimbing mampu lebih banyak menyuplai tuak. Karena di Pupuan banyak pohon aren, namun tidak dapat dibeli dengan alasan modal yang kurang. 

“Kami berharap setelah diberikan suntikan modal ini. Bisa lebih banyak suplai tuak aren dari yang biasa hanya sehari 200 liter menjadi 400 liter persatu kali pengiriman,”  tuturnya. 

Modal usaha bagi petani aren yang diberikan pihak bank. Pihaknya di Kadin Tabanan tidak akan melepas begitu saja. Melainkan mereka petani akan diberikan pembinaan bagaimana mengelola usaha tuak aren dan mengelola tata keuangan usaha.

Termasuk pula nantinya petani diminta untuk mendata daerah mana saja di Tabanan yang berpotensi menghasilkan tuak aren. Mengingat kebutuhan bahan baku pembuatan arak dari Nikki Sake begitu besar. 

“Suntikan modal usaha ini juga nantinya petani dapat gunakan dalam usaha lainnya. Namun masih khusus usaha pertanian,” pungkasnya.

TABANAN – Kebutuhan tuak aren yang diolah menjadi arak Bali memang tak bisa lepas dari petani. Karena petanilah yang setiap hari menyadap nira dari pohon aren.

Meski kebutuhan akan tuak aren menjadi arak begitu besar, namun tidak diikuti dengan modal yang cukup kuat dari petani. Pasalnya selain mereka secara langsung menyadap nira juga membeli tuak aren dari petani lainnya. 

Sebanyak dua kelompok petani aren asal Desa Karyasari dan Belimbing, Kecamatan Pupuan binaan Kadin Tabanan mendapat angin segar setelah memperoleh suntikan modal usaha dari sebuah bank milik daerah.

Mereka mendapat suntikan modal usaha sebesar Rp 5 juta dari gelontoran kredit super mikro bank. Suntikan modal usaha bagi petani tuak aren Kecamatan Pupuan Binaan Kadin Tabanan setelah melakukan pertemuan dengan pihak bank BPBD Bali Minggu kemarin. 

“Per orang anggota kelompok petani aren akan diberikan modal tambahan sebesar Rp 5 juta dari jumlah anggota kelompok sebanyak 47 orang,” ujar Ketua Kadin Tabanan Ketut Loka Antara. 

Ketut Loka mengaku selama ini petani tuak aren yang menjadi binaan Kadin Tabanan terkendala sulitnya modal. Sehingga mereka tak begitu banyak menyuplai bahan tuak sebagai pembuatan arak ke koperasi produsen Karya Sajeng Bali yang bergerak dalam pengadaan bahan baku arak Bali. 

Sebenarnya petani aren di Desa Karyasari dan Desa Belimbing mampu lebih banyak menyuplai tuak. Karena di Pupuan banyak pohon aren, namun tidak dapat dibeli dengan alasan modal yang kurang. 

“Kami berharap setelah diberikan suntikan modal ini. Bisa lebih banyak suplai tuak aren dari yang biasa hanya sehari 200 liter menjadi 400 liter persatu kali pengiriman,”  tuturnya. 

Modal usaha bagi petani aren yang diberikan pihak bank. Pihaknya di Kadin Tabanan tidak akan melepas begitu saja. Melainkan mereka petani akan diberikan pembinaan bagaimana mengelola usaha tuak aren dan mengelola tata keuangan usaha.

Termasuk pula nantinya petani diminta untuk mendata daerah mana saja di Tabanan yang berpotensi menghasilkan tuak aren. Mengingat kebutuhan bahan baku pembuatan arak dari Nikki Sake begitu besar. 

“Suntikan modal usaha ini juga nantinya petani dapat gunakan dalam usaha lainnya. Namun masih khusus usaha pertanian,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/