DENPASAR – Kepala Divisi Regional Bulog Bali Wahyu Sutanto menegaskan ketersediaan beras di Bali cukup aman.
Bahkan, Bulog memastikan kebutuhan beras cukup untuk menghadapi tiga hari besar, mulai dari puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri hingga Hari Raya Galungan. Karena itu, Bulog meminta masyarakat Bali tidak perlu khawatir.
“Masyarakat tidak perlu panik karena ketahanan pangan kita di Bali sangat cukup. Selain itu harga di pasar saat ini sudah semakin turun. Harapan kami terus stabil,” tutur Wahyu Sutanto kemarin.
Wahyu mengatakan, stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 9.000 ton lebih. Sementara kebutuhan per bulan kurang lebih 1.300 ton.
“Artinya, untuk tiga bulan ke depan masih aman,” kata Wahyu. Untuk masa setahun, kebutuhan beras di Bali mencapai 35 sampai 37 ribu ton.
Saat bulan puasa, pasokan dipastikan tidak ada peningkatan dan tetap seperti biasa. Namun, jika ada kekurangan pasokan, Bulog siap menambah sesuai kebutuhan.
“Setiap hari, Bulog dan Disperindag melakukan pemantauan. Kalau kurang, langsung ditambah,” ujarnya. Disinggung serapan gabah petani, Wahyu mengatakan, kurang lebih mencapai 195 ton.
“Kami pemerintah posisinya saat ini ada di konsumen. Harga di Konsumen sudah rendah. Untuk harga di gudang Bulog dengan berat 50 kg, harganya Rp 81 ribu,
harga per kilogram itu Rp 8.550. Jadi dijual ke pengecer maksimal Rp 9.450 per kilogram sesuai HET,” terangnya.
Untuk menyeimbangkan harga, pihaknya gencar melakukan gerakan stabilisasi pangan melalui Rumah Pangan Kita (RPK),
atau pasar murah dan langsung terjun ke pedagang-pedagang sehingga pedagang mendapat keuntungan