29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:11 AM WIB

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Pembiayaan Mobil Bekas Stagnan

RadarBali.com – Pertumbuhan ekonomi yang melambat berdampak panjang. Daya beli masyarakat cenderung stagnan, malah menurun.

Kondisi ini jelas berpengaruh dengan pembiayaan kredit untuk kendaraan. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit untuk pembiayaan kendaraan mobil bekas di Bali dan Nusa Tenggara.

Bahkan, salah satu finance menyebut pembiayaan mobil bekas mengalami pergeseran waktu. Jadi, waktu yang diprediksi mengalami peningkatan penjualan justru landai.

Kepala Kanwil PT Adira Finance Bali-Nusa Tenggara (Nusra) Surya Almada Syahlani mengatakan, hingga semester I 2017, pembiayaan kredit mobil bekas mencapai Rp 140 miliar.

Jumlah ini termasuk dengan pembiayaan tunai. Untuk pembelian mobil bekas, anggunannya menggunakan BPKB mobil pelanggan Adira.

“Perbandingan pembiayaan kredit mobil bekas dengan mobil baru lebih besar mobil bekas. Kalau dihitung persentasenya 55 persen untuk mobil bekas, 45 persen untuk mobil baru,” ujar Surya Almada saat launching aplikasi digital Akses Adira Finance, Senin (4/9) kemarin.

Surya Almada menjelaskan, untuk penjualan mobil bekas yang tidak terlalu meningkat ini diakibatkan sebagian besar dealer pabrikan mobil memberlakukan sistem DP ringan.

Sehingga beberapa konsumen lebih banyak membeli mobil baru. “Penjualan tidak naik, juga tidak turun. Stagnan aja. Bahkan ada pergeseran waktu. Biasanya jelang lebaran Idul Fitri, penjualan mobil bekas naik signifikan. Tapi, tahun ini justru biasa saja. Penjualan usai Lebaran malah tidak turun, padahal fase itu biasanya penjualan turun,” paparnya.

Untuk target hingga tahun ini, pembiayaan kredit mobil bekas hingga Desember 2017 di Bali Nusra mencapai Rp 225 miliar.

Pihaknya optimistis target tersebut tercapai. Salah satu yang dilakukan yakni dengan memberdayakan beberapa mitra kerja melalui Kemitraan Adira Berdaya (Kedai).

“Sebelumnya kami hanya mengoptimalkan di showroom dan dealer saja. Tapi, saat ini kami rangkul semua. Selain Kedai, kami juga mengeluarkan aplikasi akses berbasis digital ini, untuk lebih intens komunikasinya dengan pelanggan,” terang Surya.

Tahun ini Adira menargetkan pembiayaan untuk Bali Nusra mencapai Rp 1,6 triliun untuk semua produk. Meningkat Rp 3 triliun dari realisasi tahun 2016 lalu.

RadarBali.com – Pertumbuhan ekonomi yang melambat berdampak panjang. Daya beli masyarakat cenderung stagnan, malah menurun.

Kondisi ini jelas berpengaruh dengan pembiayaan kredit untuk kendaraan. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit untuk pembiayaan kendaraan mobil bekas di Bali dan Nusa Tenggara.

Bahkan, salah satu finance menyebut pembiayaan mobil bekas mengalami pergeseran waktu. Jadi, waktu yang diprediksi mengalami peningkatan penjualan justru landai.

Kepala Kanwil PT Adira Finance Bali-Nusa Tenggara (Nusra) Surya Almada Syahlani mengatakan, hingga semester I 2017, pembiayaan kredit mobil bekas mencapai Rp 140 miliar.

Jumlah ini termasuk dengan pembiayaan tunai. Untuk pembelian mobil bekas, anggunannya menggunakan BPKB mobil pelanggan Adira.

“Perbandingan pembiayaan kredit mobil bekas dengan mobil baru lebih besar mobil bekas. Kalau dihitung persentasenya 55 persen untuk mobil bekas, 45 persen untuk mobil baru,” ujar Surya Almada saat launching aplikasi digital Akses Adira Finance, Senin (4/9) kemarin.

Surya Almada menjelaskan, untuk penjualan mobil bekas yang tidak terlalu meningkat ini diakibatkan sebagian besar dealer pabrikan mobil memberlakukan sistem DP ringan.

Sehingga beberapa konsumen lebih banyak membeli mobil baru. “Penjualan tidak naik, juga tidak turun. Stagnan aja. Bahkan ada pergeseran waktu. Biasanya jelang lebaran Idul Fitri, penjualan mobil bekas naik signifikan. Tapi, tahun ini justru biasa saja. Penjualan usai Lebaran malah tidak turun, padahal fase itu biasanya penjualan turun,” paparnya.

Untuk target hingga tahun ini, pembiayaan kredit mobil bekas hingga Desember 2017 di Bali Nusra mencapai Rp 225 miliar.

Pihaknya optimistis target tersebut tercapai. Salah satu yang dilakukan yakni dengan memberdayakan beberapa mitra kerja melalui Kemitraan Adira Berdaya (Kedai).

“Sebelumnya kami hanya mengoptimalkan di showroom dan dealer saja. Tapi, saat ini kami rangkul semua. Selain Kedai, kami juga mengeluarkan aplikasi akses berbasis digital ini, untuk lebih intens komunikasinya dengan pelanggan,” terang Surya.

Tahun ini Adira menargetkan pembiayaan untuk Bali Nusra mencapai Rp 1,6 triliun untuk semua produk. Meningkat Rp 3 triliun dari realisasi tahun 2016 lalu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/