28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:56 AM WIB

Kasihan…Kampus Belum Dibangun, Mahasiswa Politeknik Kelautan Numpang

RadarBali.com – Mahasiswa Politeknik Kelautan di Jembrana saat ini terpaksa menumpang tempat untuk kuliah.

Sebab, kampus yang dijanjikan pemerintah pusat yang berlokasi di Desa Pengembengan, Negara hingga kini belum dibangun.

Rencana pendirian Politeknik Kelautan itu sebelumnya disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat berkunjung ke Pengembengan beberapa waktu lalu.

Untuk membangun kamus tersebut pusat menyiapkan anggaran Rp 53 miliar.  Janji pemerintah pusat itu sudah dilanjutkan dengan melakukan tender pembangunan kampus tersebut.

Pemenang tender juga sudah ada, namun pembangunan belum dimulai. Padahal, rekrutmen mahasiswa sudah dilakukan.

Sampai pendaftaran ditutup Jumat (1/9) lalu terdaftar 167 calon mahasiswa baru. Saat ini mereka sedang mengikuti tes dan sementara menumpang di kampus Akademi Komunitas Jembrana di Desa Baluk.

Mahasiswa itu akan mengisi tiga program studi yakni Perikanan Tangkap, Budidaya Ikan dan Pengolahan Hasil Laut, yang masing-masing program studi akan merekrut 25 mahasiswa untuk strata pendidikan Diploma III.

Dari tiga jurusan dengan masing-masing jumlah mahasiswa 25 orang tersebut, sebanyak 40 persen akan diisi mahasiswa lokal Bali.

Dari 167 calon mahasiswa, 86 orang warga lokal yang akan mengikuti jalur khusus, yakni anak nelayan maupun pengusaha perikanan.

“Karena belum ada kampus, setelah kita koordinasikan  untuk proses perkuliahan bisa menggunakan dua wilayah yaitu di Jembrana dan Banyuwangi,” ujar Kadis Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa.

Untuk di Jembrana, karena ada beberapa mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa menginap, kata Maharimbawa masih terkendala asrama.

Sehingga mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang perlu menginap bisa dilakukan di wilayah Bansring, Banyuwangi.

“Sementara  masih menunggu pembangunan kampus, alternative itu kita ambil,” ujarnya.  Menurutnya, sesuai rencana, kampus Politeknik Negeri Kelautan Jembrana akan dibangun di Desa Pengambengan yang merupakan sentra perikanan tangkap.

Kampus tersebut akan berdampingan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, dengan lahan dari tanah timbul milik negara yang luasnya puluhan hektare.

“Untuk keputusan pemenang tender sudah kami terima, tapi kapan pembangunan fisik Politeknik tersebut kami belum tahu. Proyek itu proyek dari pemerintah pusat dan kami hanya bisa menunggu. Mudah-mudahan pembangunannya segera dimulai,” pungkasnya

RadarBali.com – Mahasiswa Politeknik Kelautan di Jembrana saat ini terpaksa menumpang tempat untuk kuliah.

Sebab, kampus yang dijanjikan pemerintah pusat yang berlokasi di Desa Pengembengan, Negara hingga kini belum dibangun.

Rencana pendirian Politeknik Kelautan itu sebelumnya disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat berkunjung ke Pengembengan beberapa waktu lalu.

Untuk membangun kamus tersebut pusat menyiapkan anggaran Rp 53 miliar.  Janji pemerintah pusat itu sudah dilanjutkan dengan melakukan tender pembangunan kampus tersebut.

Pemenang tender juga sudah ada, namun pembangunan belum dimulai. Padahal, rekrutmen mahasiswa sudah dilakukan.

Sampai pendaftaran ditutup Jumat (1/9) lalu terdaftar 167 calon mahasiswa baru. Saat ini mereka sedang mengikuti tes dan sementara menumpang di kampus Akademi Komunitas Jembrana di Desa Baluk.

Mahasiswa itu akan mengisi tiga program studi yakni Perikanan Tangkap, Budidaya Ikan dan Pengolahan Hasil Laut, yang masing-masing program studi akan merekrut 25 mahasiswa untuk strata pendidikan Diploma III.

Dari tiga jurusan dengan masing-masing jumlah mahasiswa 25 orang tersebut, sebanyak 40 persen akan diisi mahasiswa lokal Bali.

Dari 167 calon mahasiswa, 86 orang warga lokal yang akan mengikuti jalur khusus, yakni anak nelayan maupun pengusaha perikanan.

“Karena belum ada kampus, setelah kita koordinasikan  untuk proses perkuliahan bisa menggunakan dua wilayah yaitu di Jembrana dan Banyuwangi,” ujar Kadis Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa.

Untuk di Jembrana, karena ada beberapa mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa menginap, kata Maharimbawa masih terkendala asrama.

Sehingga mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang perlu menginap bisa dilakukan di wilayah Bansring, Banyuwangi.

“Sementara  masih menunggu pembangunan kampus, alternative itu kita ambil,” ujarnya.  Menurutnya, sesuai rencana, kampus Politeknik Negeri Kelautan Jembrana akan dibangun di Desa Pengambengan yang merupakan sentra perikanan tangkap.

Kampus tersebut akan berdampingan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, dengan lahan dari tanah timbul milik negara yang luasnya puluhan hektare.

“Untuk keputusan pemenang tender sudah kami terima, tapi kapan pembangunan fisik Politeknik tersebut kami belum tahu. Proyek itu proyek dari pemerintah pusat dan kami hanya bisa menunggu. Mudah-mudahan pembangunannya segera dimulai,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/