33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:18 PM WIB

Ekspor Bali Naik 7,92 Persen, Amerika Dominasi Pangsa Pasar

DENPASAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat nilai ekspor barang Provinsi Bali pada bulan Agustus 2018 mencapai USD 47.585.032 atau meningkat sebesar 7,92 persen dibanding bulan Juli. 

Peningkatan nilai ekspor dari bulan sebelumnya dominan dipengaruhi oleh meningkatnya nilai ekspor tujuan Australia sebesar USD 746.230 atau naik sebesar 19,97 persen.

“Peningkatan tujuan ekspor ke Australia  belum mampu melampaui pangsa pasar tujuan Amerika Serikat yang mendominasi seperempat dari total pasar atau sebesar 26,42 persen,” kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho.

Menurut jenis komoditasnya, peningkatan nilai ekspor dominan dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor produk ikan dan udang sebesar USD 2.458.116.

“Peningkatan ekspor produk ini utamanya dipengaruhi oleh naiknya ekspor tujuan Amerika Serikat yang tercatat sebesar USD 1.004.359,” terangnya.

Selain itu, produk perhiasan/permata juga tercatat mengalami peningkatan sebesar USD 894.332 yang dominan dipengaruhi oleh naiknya ekspor produk ini ke Australia.

Terkait pengiriman barang ekspor Bali dilihat berdasar asal pelabuhannya, pada bulan September 2018 kembali didominasi oleh pelabuhan luar Bali, yaitu melalui Jawa Timur mencapai 55,43 persen.

Sementara melalui pelabuhan lokal di Bali hanya sebesar 40,59 persen. Hal ini tentu menjadi cacatan penting yang perlu diperhatikan karena Kendati ekspor berasal dari Pulau Bali,

namun Provinsi Bali harus rela menikmati lebih sedikit dampak ekonomi (multiflier effect) yang dihasilkan oleh kegiatan pengiriman barang ekspor. 

“Kalau semua ekspor Bali bisa langsung dilayani dari pelabuhan di Bali sendiri, jelas peluang ekonomi yang diciptakannya akan cukup besar bagi Bali,” tandasnya. 

DENPASAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat nilai ekspor barang Provinsi Bali pada bulan Agustus 2018 mencapai USD 47.585.032 atau meningkat sebesar 7,92 persen dibanding bulan Juli. 

Peningkatan nilai ekspor dari bulan sebelumnya dominan dipengaruhi oleh meningkatnya nilai ekspor tujuan Australia sebesar USD 746.230 atau naik sebesar 19,97 persen.

“Peningkatan tujuan ekspor ke Australia  belum mampu melampaui pangsa pasar tujuan Amerika Serikat yang mendominasi seperempat dari total pasar atau sebesar 26,42 persen,” kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho.

Menurut jenis komoditasnya, peningkatan nilai ekspor dominan dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor produk ikan dan udang sebesar USD 2.458.116.

“Peningkatan ekspor produk ini utamanya dipengaruhi oleh naiknya ekspor tujuan Amerika Serikat yang tercatat sebesar USD 1.004.359,” terangnya.

Selain itu, produk perhiasan/permata juga tercatat mengalami peningkatan sebesar USD 894.332 yang dominan dipengaruhi oleh naiknya ekspor produk ini ke Australia.

Terkait pengiriman barang ekspor Bali dilihat berdasar asal pelabuhannya, pada bulan September 2018 kembali didominasi oleh pelabuhan luar Bali, yaitu melalui Jawa Timur mencapai 55,43 persen.

Sementara melalui pelabuhan lokal di Bali hanya sebesar 40,59 persen. Hal ini tentu menjadi cacatan penting yang perlu diperhatikan karena Kendati ekspor berasal dari Pulau Bali,

namun Provinsi Bali harus rela menikmati lebih sedikit dampak ekonomi (multiflier effect) yang dihasilkan oleh kegiatan pengiriman barang ekspor. 

“Kalau semua ekspor Bali bisa langsung dilayani dari pelabuhan di Bali sendiri, jelas peluang ekonomi yang diciptakannya akan cukup besar bagi Bali,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/