MANGUPURA — Okupansi atau tingkat hunian hotel di Kabupaten Badung masih di angka 5-10 persen. Tentu kondisi ini masih sangat memprihatinkan. Namun pada libur panjang akhir tahun ini diyakini dan diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan juga tingkat okupansi yang ada di Badung.
Plt Dinas Pariwisata (Dispar) Badung, Cok Raka Darmawan mengatakan, sejatinya sampai saat ini pihaknya selalu optimistis di masa pandemi covid-19 ini. Bahkan sering menyampaikan bahwa harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi ini.
Sebab dalam situasi seperti sekarang ini tidak boleh berhenti beraktivitas. Namun ketika dalam beraktivitas tentu harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes). Mulai dari menjaga jarak, kapasitas, mencuci tangan, cek suhu tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar.
“Ketika menerapkan prokes dengan baik 3M ini atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak ini adalah vaksin yang paling mujarab di masa sekarang ini. Oleh karena itu ekonomi tidak boleh berhenti, kesehatan tetap kita jaga, pelihara, dan perhatikan. Ekonomi harus tetap jalan,” beber Cok Darmawan, Minggu (6/12).
Lebih lanjut, tingkat okupansi hotel di Badung di masa pandemi hanya 5-10 persen saja, tentu kondisi ini sangat berat. Pemkab membantu melalui program hibah pariwisata dari pusat khususnya diberikan untuk hotel dan restoran sebagai stimulus. Karena di masa pandemi ini dengan kondisi okupansi seperti itu tentu akan berat untuk menjalankan usaha. Karena setiap bulan mereka mengeluarkan biaya operasional yang cukup besar.
“Hibah pariwisata ini sebagai stimulus sehingga dapat meringankan beban operasionalnya. Mudah-mudahan di tahun 2021 dengan mulai ditemukan vaksin yang nantinya dapat diberikan kepada masyarakat, kita berharap kondisi pariwisata membaik,” jelasnya.
Selain itu, Badung juga telah melakukan verifikasi terhadap destinasi wisata, hotel dan juga restoran untuk memastikan agar betul-betul menerapkan prokes dengan ketat. Pemkab Badung juga selalu berupaya membuka secara bertahap dan perlahan objek wisata maupun akomodasi pariwisata dengan keyakinan bahwa angka penyebaran covid-19 bisa ditekan. Begitu juga angka kesembuhannya diharapkan bisa meningkat.