26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 4:11 AM WIB

Covid Tak Kunjung Berlalu, Omzet Rp 2 Juta Per Hari Tinggal Kenangan

SEMARAPURA – Pantai Crystal Bay, Desa Sakti adalah salah satu objek wisata di Kecamatan Nusa Penida yang sangat terkenal di kalangan wisatawan.

Hanya saja sejak adanya wabah virus corona, pantai itu sepi kunjungan. Kondisi itu memberi dampak luar biasa bagi para pedagang yang berjualan di sekitar objek wisata tersebut.

Pasalnya, untuk mendapat omzet Rp 100 ribu per hari, kini sangat sulit didapat. Salah seorang pedagang di Pantai Crystal Bay, Kadek Meli, 30, mengungkapkan, berjualan di Pantai Crystal Bay sudah dilakukannya sejak tahun 2011.

Sejak tiga tahun terakhir, Pantai Crystal Bay banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara seiring semakin terkenalnya Kecamatan Nusa Penida di mata dunia pariwisata.

“Dari pagi hingga sore, pantai ini ramai sekali. Setiap hari, saya rata-rata dapat berjualan sekitar Rp 2 juta,” ungkapnya.

Namun, kisah bahagia itu berakhir setelah adanya wabah virus corona. Sejak ada wabah corona, jumlah pengunjung pantai itu turun drastis.

Begitu juga dengan omzet yang ia peroleh pun anjlok. Bahkan, untuk mendapat omzet Rp 100 ribu per hari, kini dirasakan sangat sulit.

“Karena sepi, saya tidak lagi jual nasi, dan tipat. Kalau hari Sabtu dan Minggu, baru saya jualan itu tapi sedikit. Sekarang lebih banyak jualan yang awet-awet seperti makanan dan minuman kemasan,” tuturnya.

Omzet Rp 100 ribu per hari, menurutnya, tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untungnya saat omzetnya lumayan besar dahulu, ia menyisihkannya sebagian untuk ditabungkan.

Sehingga tabungan itulah yang ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat ini. “Apalagi suami saya juga terdapak. Suami saya kerjanya sebagai kapten boat.

Karena tidak ada wisatawan, sejak Maret lalu sudah tidak bekerja dan lebih banyak diam di rumah. Mau jadi buruh bangunan, proyek tidak ada. Kalau pun ada, pasti berebut dengan yang lainnya,” katanya.

Ia berharap wabah itu segera berakhir dan kunjungan wisatawan ke pantai untuk kembali membludak.

Sehingga kesulitan ekonomi yang ia hadapi pun berakhir. “Besar sekali dampak virus ini. Di mana-mana banyak yang mengeluh kesulitan ekonomi,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Pantai Crystal Bay, Desa Sakti adalah salah satu objek wisata di Kecamatan Nusa Penida yang sangat terkenal di kalangan wisatawan.

Hanya saja sejak adanya wabah virus corona, pantai itu sepi kunjungan. Kondisi itu memberi dampak luar biasa bagi para pedagang yang berjualan di sekitar objek wisata tersebut.

Pasalnya, untuk mendapat omzet Rp 100 ribu per hari, kini sangat sulit didapat. Salah seorang pedagang di Pantai Crystal Bay, Kadek Meli, 30, mengungkapkan, berjualan di Pantai Crystal Bay sudah dilakukannya sejak tahun 2011.

Sejak tiga tahun terakhir, Pantai Crystal Bay banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara seiring semakin terkenalnya Kecamatan Nusa Penida di mata dunia pariwisata.

“Dari pagi hingga sore, pantai ini ramai sekali. Setiap hari, saya rata-rata dapat berjualan sekitar Rp 2 juta,” ungkapnya.

Namun, kisah bahagia itu berakhir setelah adanya wabah virus corona. Sejak ada wabah corona, jumlah pengunjung pantai itu turun drastis.

Begitu juga dengan omzet yang ia peroleh pun anjlok. Bahkan, untuk mendapat omzet Rp 100 ribu per hari, kini dirasakan sangat sulit.

“Karena sepi, saya tidak lagi jual nasi, dan tipat. Kalau hari Sabtu dan Minggu, baru saya jualan itu tapi sedikit. Sekarang lebih banyak jualan yang awet-awet seperti makanan dan minuman kemasan,” tuturnya.

Omzet Rp 100 ribu per hari, menurutnya, tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untungnya saat omzetnya lumayan besar dahulu, ia menyisihkannya sebagian untuk ditabungkan.

Sehingga tabungan itulah yang ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat ini. “Apalagi suami saya juga terdapak. Suami saya kerjanya sebagai kapten boat.

Karena tidak ada wisatawan, sejak Maret lalu sudah tidak bekerja dan lebih banyak diam di rumah. Mau jadi buruh bangunan, proyek tidak ada. Kalau pun ada, pasti berebut dengan yang lainnya,” katanya.

Ia berharap wabah itu segera berakhir dan kunjungan wisatawan ke pantai untuk kembali membludak.

Sehingga kesulitan ekonomi yang ia hadapi pun berakhir. “Besar sekali dampak virus ini. Di mana-mana banyak yang mengeluh kesulitan ekonomi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/