26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 0:52 AM WIB

Kabar Baik, Buleleng Dapat Tambahan Jatah Subsidi Gas 3 Persen

SINGARAJA – Kabupaten Buleleng mendapat tambahan kuota gas elpiji bersubsidi. Tambahan kuota itu kini sudah mulai didistribusikan.

Harapannya kuota-kouta tambahan itu tak sampai menimbulkaan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram, hingga memicu kenaikan harga secara tak wajar.

Pada tahun 2017 lalu, Pemkab Buleleng menerima jatah 7.184.334 tabung. Jika dirata-ratakan, dalam sebulan jatah yang disuplai ke masyarakat mencapai 598.694 tabung.

Sedangkan pada tahun 2018 ini, jatah yang diterima mencapai 7.234.667 tabung selama setahun. Dalam sebulan, jatah yang disalurkan menjadi 602.889 tabung.

Artinya dalam sebulan, Buleleng mendapat tambahan jatah menjadi 4.195 tabung. Atau 50.333 tabung per tahun.

Kepastian itu didapat setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng saat mengikuti pertemuan di Direktorat Minyak dan Gas (Migas) di Jakarta, belum lama ini.

Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto mengatakan, secara umum kabupaten/kota di seluruh Bali mendapat tambahan kuota.

Rata-rata kenaikan kuota gas elpiji bersubsidi mencapai tiga persen per tahun. Setelah mendapat kenaikan kuota, Suparto menyatakan,

pihaknya bersama kepolisian akan melakukan pengawasan, agar tidak terjadi pelanggaran dalam hal distribusi dan keamanan tabung. Sehingga pemasaran elpiji bersubsidi bias lancar dan tepat sasaran.

“Kalau ada pelanggaran, kami akan berkoordinasi dengan pihak berwajib. Kami dari dinas akan berupaya semaksimal mungkin agar elpiji ini tersalurkan pada yang berhak,” katanya.

Lebih lanjut Suparto mengatakan, sejauh ini pemerintah belum menemukan kasus kelangkaan elpiji. Kalau toh terjadi kelangkaan, hal itu dipicu pola distribusi.

Pasalnya distribusi dari agen ke pangkalan, hanya dilakukan saat hari kerja. “Apabila terjadi, kami siap mengatasi permasalahan itu. Kalau langka atau harga naik, kami akan lakukan operasi elpiji.

Kami jamin elpiji itu tersedia di pasaran dan dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET),” tegas Suparto.

Sepanjang tahun 2018 ini, pemerintah telah menyalurkan gas elpiji bersubsidi. Untuk bulan Januari, gas elpiji bersubsidi yang disalurkan mencapai 615.080 tabung. Sementara pada bulan Februari mencapai 93.440 tabung. 

SINGARAJA – Kabupaten Buleleng mendapat tambahan kuota gas elpiji bersubsidi. Tambahan kuota itu kini sudah mulai didistribusikan.

Harapannya kuota-kouta tambahan itu tak sampai menimbulkaan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram, hingga memicu kenaikan harga secara tak wajar.

Pada tahun 2017 lalu, Pemkab Buleleng menerima jatah 7.184.334 tabung. Jika dirata-ratakan, dalam sebulan jatah yang disuplai ke masyarakat mencapai 598.694 tabung.

Sedangkan pada tahun 2018 ini, jatah yang diterima mencapai 7.234.667 tabung selama setahun. Dalam sebulan, jatah yang disalurkan menjadi 602.889 tabung.

Artinya dalam sebulan, Buleleng mendapat tambahan jatah menjadi 4.195 tabung. Atau 50.333 tabung per tahun.

Kepastian itu didapat setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng saat mengikuti pertemuan di Direktorat Minyak dan Gas (Migas) di Jakarta, belum lama ini.

Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto mengatakan, secara umum kabupaten/kota di seluruh Bali mendapat tambahan kuota.

Rata-rata kenaikan kuota gas elpiji bersubsidi mencapai tiga persen per tahun. Setelah mendapat kenaikan kuota, Suparto menyatakan,

pihaknya bersama kepolisian akan melakukan pengawasan, agar tidak terjadi pelanggaran dalam hal distribusi dan keamanan tabung. Sehingga pemasaran elpiji bersubsidi bias lancar dan tepat sasaran.

“Kalau ada pelanggaran, kami akan berkoordinasi dengan pihak berwajib. Kami dari dinas akan berupaya semaksimal mungkin agar elpiji ini tersalurkan pada yang berhak,” katanya.

Lebih lanjut Suparto mengatakan, sejauh ini pemerintah belum menemukan kasus kelangkaan elpiji. Kalau toh terjadi kelangkaan, hal itu dipicu pola distribusi.

Pasalnya distribusi dari agen ke pangkalan, hanya dilakukan saat hari kerja. “Apabila terjadi, kami siap mengatasi permasalahan itu. Kalau langka atau harga naik, kami akan lakukan operasi elpiji.

Kami jamin elpiji itu tersedia di pasaran dan dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET),” tegas Suparto.

Sepanjang tahun 2018 ini, pemerintah telah menyalurkan gas elpiji bersubsidi. Untuk bulan Januari, gas elpiji bersubsidi yang disalurkan mencapai 615.080 tabung. Sementara pada bulan Februari mencapai 93.440 tabung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/