RadarBali.com – Setelah tiga bulan mengalami kekosongan stok emas PT Aneka Tambang (Antam) di PT Pegadaian (persero) wilayah VII Denpasar, sejak dua hari lalu, akhirnya pihak Antam menyalurkan permintaan dari pihak Pegadaian.
Hanya saja, penyaluran emas Antam dari pihak Pegadaian wilayah VII Denpasar tidak sesuai pesanan.
Humas PT Pegadaian (persero) Kanwil VII Denpasar, Made Mariawan mengatakan, dari jumlah pemesanan, pihak Antam hanya memberikan jatah tidak sesuai permintaan yang mencapai hingga 10 kg yang didatangkan sejak dua hari lalu.
“Entah apa penyebabnya kami belum tahu. Untuk jumlah yang diberikan saya belum tahu pasti jumlahnya. Yang jelas di bawah permintaan kami. Kemungkinan akan diberikan secara bertahap,” tuturnya Minggu (9/7) kemarin.
Harga emas Antam terbaru tanggal 9 Juli kemarin mencapai Rp 595.000 per gram. Sedangkan untuk pembelian tunai di Galeri 24, untuk 1 gram emas Antam mencapai Rp 609.875.
Harga tersebut sudah termasuk margin penjualan senilai 2,5 persen. “Dari dua hari lalu, harga emas Antam masih naik turun, kisarannya diangka 1 sampai 2 persen saja. Tidak lebih dari itu perbedaan harganya,” paparnya.
Sementara untuk Emas Untung Bersama Sejahtera (UBS) harga di waktu yang sama mencapai Rp 586.00 per gram.
Sedangkan pembelian di Galeri 24 mencapai Rp 600.650 dan sudah termasuk margin penjualan 2,5 persen.
“Antara emas UBS dan Antam hingga saat ini kenaikan belum signifikan. Kalau dari kualitas sebenarnya sama saja, hanya Antam menang di brand saja sehingga jatuhnya lebih mahal ketimbang UBS,” pungkasnya.(zul/mus)