27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:41 AM WIB

Pekerja Dicurigai Bekerja Asal-asalan, Proyek Pasar Loka Diuji Beton

BANGLI – Proyek pembangunan pasar Loka Crana di Kota Bangli sempat dituding asal-asalan dalam pembangunannya.

Menjawab beragam stigma negatif itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli melakukan uji beton pembanguan pasar itu Minggu (10/12) kemarin.

Uji beton menggandeng petugas dari Politeknik Universitas Udayana, disaksikan oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

Kepala Disperindag Bangli I Nengah Sudibya menyatakan, uji beton dilakukan sebagai bentuk respons terhadap polemik yang selama ini berkembang di masyarakat.

Untuk menjaga obyektifitas, pihaknya menggandeng tim penguji dari tim independen yakni dari Universitas Udayana.

“Awalnya kami menggandeng tim penguji dari Dinas PU propinsi tapi setelah dipertimbangkan akhirnya kami menggandeng pihak Unud dalam hal ini Politeknik Unud,” ujar Sudibya.

Setelah diuji, akan diteliti dan hasilnya bisa dilihat seminggu ke depan. Uji beton ini meliputi pengecekan struktur bangunan, mulai dari balok, plat atau lantai dan kolom beton.

Batas akhir pembangunan, sesuai kontrak sampai tanggal 21 Desember 2017. Untuk proses kelanjutan dari pembangunan pasar ini di tahun 2018 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15 miliar.

“Sekarang baru strukturnya saja, untuk finishing dilanjutkan tahun depan,” jelasnya. Ketua komisi III DPRD Bangli I Ketut Swastika mengaku sangat respek terhadap apa yang telah dilakukan Disperindag dalam kaitan uji mutu.

Dewan akan kembali turun melakukan sidak untuk lebih dalam lagi mengetahui sejauh mana progress pekerjaan dan juga masalah teknis lainnya.

“Kami ingin pembangunan pasar bisa selesai tepat waktu, begitu pula masalah mutu pekerjaannya, bukan hanya dilihat dari strukturnya saja juga ingin tahu material yang digunakan untuk sistem pekerjaan yang lain,” tukasnya.

BANGLI – Proyek pembangunan pasar Loka Crana di Kota Bangli sempat dituding asal-asalan dalam pembangunannya.

Menjawab beragam stigma negatif itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli melakukan uji beton pembanguan pasar itu Minggu (10/12) kemarin.

Uji beton menggandeng petugas dari Politeknik Universitas Udayana, disaksikan oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

Kepala Disperindag Bangli I Nengah Sudibya menyatakan, uji beton dilakukan sebagai bentuk respons terhadap polemik yang selama ini berkembang di masyarakat.

Untuk menjaga obyektifitas, pihaknya menggandeng tim penguji dari tim independen yakni dari Universitas Udayana.

“Awalnya kami menggandeng tim penguji dari Dinas PU propinsi tapi setelah dipertimbangkan akhirnya kami menggandeng pihak Unud dalam hal ini Politeknik Unud,” ujar Sudibya.

Setelah diuji, akan diteliti dan hasilnya bisa dilihat seminggu ke depan. Uji beton ini meliputi pengecekan struktur bangunan, mulai dari balok, plat atau lantai dan kolom beton.

Batas akhir pembangunan, sesuai kontrak sampai tanggal 21 Desember 2017. Untuk proses kelanjutan dari pembangunan pasar ini di tahun 2018 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15 miliar.

“Sekarang baru strukturnya saja, untuk finishing dilanjutkan tahun depan,” jelasnya. Ketua komisi III DPRD Bangli I Ketut Swastika mengaku sangat respek terhadap apa yang telah dilakukan Disperindag dalam kaitan uji mutu.

Dewan akan kembali turun melakukan sidak untuk lebih dalam lagi mengetahui sejauh mana progress pekerjaan dan juga masalah teknis lainnya.

“Kami ingin pembangunan pasar bisa selesai tepat waktu, begitu pula masalah mutu pekerjaannya, bukan hanya dilihat dari strukturnya saja juga ingin tahu material yang digunakan untuk sistem pekerjaan yang lain,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/