33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:30 PM WIB

Duh, Karyawan Perkebunan Karet di Jembrana Tiga Bulan Belum Digaji

NEGARA – Karyawan PT Citra Indah Pralaya Lestari (CIPL) yang menggarap perkebunan milik Perusahaan Daerah (Perusda) Bali, di Pekutatan meminta kepastian gaji mereka yang tidak kunjung terbayar.

Bahkan, saking kecewanya, para karyawan setempat sempat melakukan perusakan terhadap fasilitas perusahaan.

Masalah karyawan dengan Perusahaan yang menggarap lahan kebun karet tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Gaji karyawan tidak pernah dibayar tepat waktu, bahkan sejak bulan September lalu gaji belum diberikan. Akhirnya, karyawan nekat melakukan tindakan anarkis pada fasilitas perusahaan.

Di antaranya merusak balai bengong yang biasa digunakan karyawan, membakar ban bekas di pos penjagaan, merusak pos satpam dan menyegel kantor.

Sebanyak 105 orang karyawan perusahaan sejak bulan September sudah tidak menerima gaji. Perusahaan memberi gaji setiap bulan Rp 1.015.000 pada setiap karyawan.

Namun, setiap bulan pembayaran gaji selalu ditunda, hingga selama tiga bulan ini karyawan belum gajian.

Akhirnya, karyawan yang kecewa melampiaskan emosinya pada fasilitas perusahaan. Bakan karyawan sudah tidak mau bekerja lagi sebelum hak gaji diberikan.

Setelah karyawan melampiaskan kekecewaan pada perusahaan, kemudian dilakukan mediasi. Namun mediasi belum ada keputusan pasti mengenai gaji karyawan.

Sayangnya, pihak PT CIPL belum ada yang bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut. Camat Pekutatan Wayan Yudana saat dikonfirmasi membenarkan adanya masalah tersebut.

Menurutnya, mengenai perusakan yamg dilakukan karyawan karena spontan. Penyebabnya, gaji selama tiga bulan tidak dibayar oleh perusahaan.

“Tidak banyak kerusakannya, sedikit saja. Karyawan spontan karena kecewa,” jelasnya. Yudana mengaku terlibat dalam mediasi karyawan dengan perusahaan.

Namun pihak perusahaan belum bisa memberikan gaji penuh yang belum dibayar. “Tadi hanya mediasi karena ada penyampaian aspirasi,

keluh kesah dari karyawan. Perusahaan menyediakan gaji untuk satu bulan, tapi karyawan mintanya tiga bulan,” tandasnya.

NEGARA – Karyawan PT Citra Indah Pralaya Lestari (CIPL) yang menggarap perkebunan milik Perusahaan Daerah (Perusda) Bali, di Pekutatan meminta kepastian gaji mereka yang tidak kunjung terbayar.

Bahkan, saking kecewanya, para karyawan setempat sempat melakukan perusakan terhadap fasilitas perusahaan.

Masalah karyawan dengan Perusahaan yang menggarap lahan kebun karet tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Gaji karyawan tidak pernah dibayar tepat waktu, bahkan sejak bulan September lalu gaji belum diberikan. Akhirnya, karyawan nekat melakukan tindakan anarkis pada fasilitas perusahaan.

Di antaranya merusak balai bengong yang biasa digunakan karyawan, membakar ban bekas di pos penjagaan, merusak pos satpam dan menyegel kantor.

Sebanyak 105 orang karyawan perusahaan sejak bulan September sudah tidak menerima gaji. Perusahaan memberi gaji setiap bulan Rp 1.015.000 pada setiap karyawan.

Namun, setiap bulan pembayaran gaji selalu ditunda, hingga selama tiga bulan ini karyawan belum gajian.

Akhirnya, karyawan yang kecewa melampiaskan emosinya pada fasilitas perusahaan. Bakan karyawan sudah tidak mau bekerja lagi sebelum hak gaji diberikan.

Setelah karyawan melampiaskan kekecewaan pada perusahaan, kemudian dilakukan mediasi. Namun mediasi belum ada keputusan pasti mengenai gaji karyawan.

Sayangnya, pihak PT CIPL belum ada yang bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut. Camat Pekutatan Wayan Yudana saat dikonfirmasi membenarkan adanya masalah tersebut.

Menurutnya, mengenai perusakan yamg dilakukan karyawan karena spontan. Penyebabnya, gaji selama tiga bulan tidak dibayar oleh perusahaan.

“Tidak banyak kerusakannya, sedikit saja. Karyawan spontan karena kecewa,” jelasnya. Yudana mengaku terlibat dalam mediasi karyawan dengan perusahaan.

Namun pihak perusahaan belum bisa memberikan gaji penuh yang belum dibayar. “Tadi hanya mediasi karena ada penyampaian aspirasi,

keluh kesah dari karyawan. Perusahaan menyediakan gaji untuk satu bulan, tapi karyawan mintanya tiga bulan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/