29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:17 AM WIB

Tanaman Sayur Direndam Banjir, Petani Pancasari Didorong Tanam Kopi

SINGARAJA – Para petani di Desa Pancasari, kini didorong menanam kopi ketimbang menanam sayur. Langkah tersebut harus dilakukan, agar pendangkalan di Danau Buyan tak semakin parah.

Alih fungsi tanaman petani dari kopi menjadi sayur mayur, disebut sebagai salah satu pemicu parahnya pendangkalan Danau Buyan.

Dulunya lahan pertanian di Desa Pancasari, memang didominasi tanaman kopi. Belakangan tanaman di lahan pertanian beralih menjadi sayur mayur.

Konon gara-gara peralihan tanaman itu, erosi di lahan pertanian menjadi masif. Erosi tanah kemudian bermuara ke Danau Buyan sehingga membentuk sedimen lumpur dan memicu pendangkalan.

Dinas Pertanian Buleleng tak membantah kemungkinan itu. Kini dinas mendorong agar para petani mau beralih tanaman, dari tanaman sayur menjadi tanaman kopi.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 9.000 bibit kopi bagi petani di Pancasari.

“Harapan kami biar petani mau kembali lagi menanam kopi,” kata Swatantra. Menurutnya, kopi memilih fungsi yang cukup baik.

Selain memiliki fungsi produksi, kopi juga memiliki fungsi pencegahan erosi. Hanya saja, upaya mendorong masyarakat beralih komoditas tani itu belum bisa berjalan efektif.

“Mungkin karena pertimbangan ekonomi, akhirnya belum optimal. Kami upayakan masyarakat mengembalikan. Harus bertahap dikembalikan,” jelasnya.

Selain mendorong alih komoditi tanam, Dinas Pertanian Buleleng juga mendorong petani beralih dari penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik.

Petani didorong menggunakan pupuk yang berasal dari hasil olahan eceng gondok atau kompos dari kotoran sapi. 

SINGARAJA – Para petani di Desa Pancasari, kini didorong menanam kopi ketimbang menanam sayur. Langkah tersebut harus dilakukan, agar pendangkalan di Danau Buyan tak semakin parah.

Alih fungsi tanaman petani dari kopi menjadi sayur mayur, disebut sebagai salah satu pemicu parahnya pendangkalan Danau Buyan.

Dulunya lahan pertanian di Desa Pancasari, memang didominasi tanaman kopi. Belakangan tanaman di lahan pertanian beralih menjadi sayur mayur.

Konon gara-gara peralihan tanaman itu, erosi di lahan pertanian menjadi masif. Erosi tanah kemudian bermuara ke Danau Buyan sehingga membentuk sedimen lumpur dan memicu pendangkalan.

Dinas Pertanian Buleleng tak membantah kemungkinan itu. Kini dinas mendorong agar para petani mau beralih tanaman, dari tanaman sayur menjadi tanaman kopi.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 9.000 bibit kopi bagi petani di Pancasari.

“Harapan kami biar petani mau kembali lagi menanam kopi,” kata Swatantra. Menurutnya, kopi memilih fungsi yang cukup baik.

Selain memiliki fungsi produksi, kopi juga memiliki fungsi pencegahan erosi. Hanya saja, upaya mendorong masyarakat beralih komoditas tani itu belum bisa berjalan efektif.

“Mungkin karena pertimbangan ekonomi, akhirnya belum optimal. Kami upayakan masyarakat mengembalikan. Harus bertahap dikembalikan,” jelasnya.

Selain mendorong alih komoditi tanam, Dinas Pertanian Buleleng juga mendorong petani beralih dari penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik.

Petani didorong menggunakan pupuk yang berasal dari hasil olahan eceng gondok atau kompos dari kotoran sapi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/