25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:25 AM WIB

BI: Transaksi Nontunai di Indonesia Baru 1 Persen

RadarBali.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana menyatakan, program pemakaian e-tol ini untuk mendukung suksesnya program gerakan non tunai di Indonesia.

Di seluruh Indonesia, pemakaian non tunai masih sangat rendah hanya 1 persen saja, sedangkan sisanya masih tunai.

“Tapi, tidak bisa juga menghilangkan transaksi tunai, itu tetap kita butuhkan,” paparnya. Banyak kelebihan dalam penggunaan uang elektronik.

Di antaranya menghemat biaya percetakan uang, penghancuran dan lainnya. Selain itu yang terpenting adalah, menghindari pencucian uang. Karena dengan melakukan transaksi non tunai, bisa terlacak.

“Untuk di Bali saja, ada sebanyak Rp 1,4 triliun uang tidak layak edar yang didapat dari setoran bank-bank. Setelah kami pilah lagi, ditemukan beberapa uang yang masih layak edar,” kata pria yang akrab disapa Pak CIK ini.

Sementara itu, salah satu perbankan yakni Bank Mandiri yang meluncurkan kemasan uang elektronik melalui kartu e-money terus mengalami peningkatan .

Hingga saat ini tercatat sebanyak 50.000 transaksi per minggu di jalan tol sepanjang 12,7 km tersebut.

Tambahan sebanyak 20.000 kartu e-money diprediksi bisa meningkatkan volume transaksi di tol yang menghubungkan Denpasar dengan Badung tersebut menjadi 4 kali lipat.

“Sekarang era digital, sudah saatnya beramai-ramai memanfaatkan produk digital,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana menyatakan, program pemakaian e-tol ini untuk mendukung suksesnya program gerakan non tunai di Indonesia.

Di seluruh Indonesia, pemakaian non tunai masih sangat rendah hanya 1 persen saja, sedangkan sisanya masih tunai.

“Tapi, tidak bisa juga menghilangkan transaksi tunai, itu tetap kita butuhkan,” paparnya. Banyak kelebihan dalam penggunaan uang elektronik.

Di antaranya menghemat biaya percetakan uang, penghancuran dan lainnya. Selain itu yang terpenting adalah, menghindari pencucian uang. Karena dengan melakukan transaksi non tunai, bisa terlacak.

“Untuk di Bali saja, ada sebanyak Rp 1,4 triliun uang tidak layak edar yang didapat dari setoran bank-bank. Setelah kami pilah lagi, ditemukan beberapa uang yang masih layak edar,” kata pria yang akrab disapa Pak CIK ini.

Sementara itu, salah satu perbankan yakni Bank Mandiri yang meluncurkan kemasan uang elektronik melalui kartu e-money terus mengalami peningkatan .

Hingga saat ini tercatat sebanyak 50.000 transaksi per minggu di jalan tol sepanjang 12,7 km tersebut.

Tambahan sebanyak 20.000 kartu e-money diprediksi bisa meningkatkan volume transaksi di tol yang menghubungkan Denpasar dengan Badung tersebut menjadi 4 kali lipat.

“Sekarang era digital, sudah saatnya beramai-ramai memanfaatkan produk digital,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/