SINGARAJA – Masih banyak warga yang membutuhkan modal untuk membuka usaha membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana
mengusulkan agar Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Rakyat (BKS LPD) Buleleng untuk bisa menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat.
Bupati Agus Suradnyana bahkan berjanji akan mengajak BKS LPD untuk bertemu Gubernur Bali Wayan Koster membahas mekanisme dan aturan penyaluran KUR agar bisa disalurkan oleh LPD.
Mengapa KUR perlu juga disalurkan oleh LPD, kata Bupati Agus, karena rata-rata kondisi LPD di Buleleng kondisi baik. Jumlah LPD yang kurang atau tidak sehat semakin berkurang di Buleleng.
Adanya BKS LPD ini, perbaikan-perbaikan juga sudah dilakukan. Kerjasama dan pengawasan juga semakin meningkat saat ini.
BKS LPD pun sering melaksanakan kegiatan penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk menghindari failednya pengelolan keuangan dalam LPD.
“Saya rasa masih satu dua yang begitu. Ke depan saya harapkan tidak ada LPD yang kurang atau tidak sehat lagi,” ujar Agus Suradnyana.
KUR yang disalurkan oleh pemerintah pusat bunganya sangat rendah. Namun, penyaluran KUR oleh pemerintah sasarannya belum tajam.
Sehingga, lanjut Agus Suradnyana, penyaluran KUR bisa lebih tajam jika LPD dapat masuk, karena langsung menyasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Mengenai mekanismenya tinggal dibuat aturannya seperti perda maupun pergub. Saya harap sisi ini juga dilihat dalam musda kali ini dan saya siap mendampingi untuk berbicara dengan pak gubernur,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua BKS LPD Provinsi Bali I Nyoman Cendekiawan, menyambut baik usulan Bupati Agus Suradnyana agar LPD bisa menyalurkan KUR.
Usaha untuk itu bisa dimulai dari Kabupaten Buleleng. Dengan usulan dan motivasi tersebut, BKS LPD Provinsi Bali akan mengupayakan
dan menindaklanjutinya agar LPD mampu membantu krama dalam bidang ekonomi dengan bunga yang ringan dan syarat yang mudah.
“Saya kira ini sejalan dengan tujuan kita untuk membangun perekonomian di desa adat,” pungkasnya.