29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:23 AM WIB

Sembilan Emiten Paparkan Kinerja Bisnis di Investor Summit

DENPASAR – Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar kembali menggelar investor summit di Bali.

Di mana investor summit tahun ini yang digelar sejak kemarin hingga Jumat hari ini menghadirkan sembilan emiten untuk memaparkan kinerja bisnisnya di pasar modal.

Hal ini dilakukan selain untuk menarik minat investor membeli saham, juga menjadi ajang literasi pasar modal kepada masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Denpasar Agus Andiyasa mengatakan, dari sembilan emiten yang mengikuti public expose terdiri dari berbagai sektor.

Di antaranya perbankan, consumer good, pertambangan, meetings incentives conferencing exhibitions (MICE), dan properti.

“Acara yang dilakukan di daerah-daerah ini untuk mendekatkan investor dengan emiten, melalui pemaparan kinerja bisnisnya,” ujar Agus Andiyasa.

Dia mengungkapkan, literasi pasar modal di Bali sampai saat ini cukup bagus. Ini terlihat dari pertumbuhan jumlah investor serta Sub Rekening Efek (SRE) yang terus mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan SRE ini pun terjadi di beberapa daerah di Bali, dan juga dari berbagai kalangan. “Pelajar khususnya mahasiswa cukup banyak saat ini yang ikut.

“Karena dengan begitu, para mahasiswa ini bisa terlibat langsung dengan dunia pasar modal seperti apa yang didapat di bangku kuliah,” kata Alit.

Agus berharap pertumbuhan terus terjadi dari tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya optimistis dengan peningkatan jumlah investor di Bali yang memang memiliki potensi cukup besar untuk pasar modal

DENPASAR – Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar kembali menggelar investor summit di Bali.

Di mana investor summit tahun ini yang digelar sejak kemarin hingga Jumat hari ini menghadirkan sembilan emiten untuk memaparkan kinerja bisnisnya di pasar modal.

Hal ini dilakukan selain untuk menarik minat investor membeli saham, juga menjadi ajang literasi pasar modal kepada masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Denpasar Agus Andiyasa mengatakan, dari sembilan emiten yang mengikuti public expose terdiri dari berbagai sektor.

Di antaranya perbankan, consumer good, pertambangan, meetings incentives conferencing exhibitions (MICE), dan properti.

“Acara yang dilakukan di daerah-daerah ini untuk mendekatkan investor dengan emiten, melalui pemaparan kinerja bisnisnya,” ujar Agus Andiyasa.

Dia mengungkapkan, literasi pasar modal di Bali sampai saat ini cukup bagus. Ini terlihat dari pertumbuhan jumlah investor serta Sub Rekening Efek (SRE) yang terus mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan SRE ini pun terjadi di beberapa daerah di Bali, dan juga dari berbagai kalangan. “Pelajar khususnya mahasiswa cukup banyak saat ini yang ikut.

“Karena dengan begitu, para mahasiswa ini bisa terlibat langsung dengan dunia pasar modal seperti apa yang didapat di bangku kuliah,” kata Alit.

Agus berharap pertumbuhan terus terjadi dari tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya optimistis dengan peningkatan jumlah investor di Bali yang memang memiliki potensi cukup besar untuk pasar modal

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/