29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:02 AM WIB

MIRIS! Pengusaha Rent Car Terpaksa Jual Mobil untuk Bertahan Hidup

BADUNG – Para pengusaha rent car di Bali saat ini masih gigit jari karena pandemi Covid 19. Bahkan, beberapa dari mereka terpaksa menjual aset (mobil) untuk hanya bertahan hidup saja.

 

Hal ini disampaikan oleh DPD Bali Perkumpulan Rent Car Indonesia (RCI), I Made Suandana saat konferensi pers terkait Rakernas RCI pada 16 – 18 Februari 2021 di Bali.

 

“Situasi di Bali sangat begitu berat. Beberapa anggota kami (RCI) di Bali bahkan menjual kendaraannya untuk bertahan hidup,” ujarnya.

 

Namun, sejatinya pada bulan September 2020 lalu, sempat ada angin segar, namun kembali anjlok. Bahkan, Suandana mengatakan, penurunan omzet usaha rent car di Bali bahkan mencapai 90 persen.

 

Baginya, Bali paling terasa dampaknya. Untuk kesejahteraan anggota pun diakui tidak banyak yang bisa dilakukan, melainkan hanya mengembangkan pola pikir dan jaringan kerja sesama rent car hingga keluar daerah.

 

Untuk itulah melalui momentum Rakernas RCI di Bali ini diharapkan dapat memupuk semangat para anggotanya. Sebab, banyak hal yang akan dibahas dalam acara yang diikuti seluruh pemilik Rent Car di Indonesia. Di antaranya, membahas dan memberikan pelatihan ke para driver, promosi lintas daerah, membangun informasi dan teknologi untuk mengenal marketing online atau secara digital.

 

“Saya sangat optimis situasi ini akan segera membaik. Saya berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang mengarah ke lebih baik. Semoga pandemi ini bisa berakhir,” ujarnya.

 

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Sekjend RCI, Rescky Noeroel Roma. Pemilihan Bali sebagai lokasi Rakernas juga dikarenakan Bali sebagai pusat wisata dunia ini dapat menjadi contoh di daerah lain.

 

“Bali ini jadi barometernya para pengusaha di seluruh Indonesia,” katanya.

 

Lalu apa benar usaha rental sedang hancur? “Secara nasional, kami mendapatkan laporan dari seluruh anggota kami kalau secara umum semuanya sedang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen. Untuk itu, ke depan kami melakukan upaya kerjasama dengan pihak ketiga, yakni marketplace untuk kesejahteraan serta meminta komitmen Pemda dan OJK, untuk memberikan relaksasi kepada para pengusaha rent car ini,” jawabnya.

 

BADUNG – Para pengusaha rent car di Bali saat ini masih gigit jari karena pandemi Covid 19. Bahkan, beberapa dari mereka terpaksa menjual aset (mobil) untuk hanya bertahan hidup saja.

 

Hal ini disampaikan oleh DPD Bali Perkumpulan Rent Car Indonesia (RCI), I Made Suandana saat konferensi pers terkait Rakernas RCI pada 16 – 18 Februari 2021 di Bali.

 

“Situasi di Bali sangat begitu berat. Beberapa anggota kami (RCI) di Bali bahkan menjual kendaraannya untuk bertahan hidup,” ujarnya.

 

Namun, sejatinya pada bulan September 2020 lalu, sempat ada angin segar, namun kembali anjlok. Bahkan, Suandana mengatakan, penurunan omzet usaha rent car di Bali bahkan mencapai 90 persen.

 

Baginya, Bali paling terasa dampaknya. Untuk kesejahteraan anggota pun diakui tidak banyak yang bisa dilakukan, melainkan hanya mengembangkan pola pikir dan jaringan kerja sesama rent car hingga keluar daerah.

 

Untuk itulah melalui momentum Rakernas RCI di Bali ini diharapkan dapat memupuk semangat para anggotanya. Sebab, banyak hal yang akan dibahas dalam acara yang diikuti seluruh pemilik Rent Car di Indonesia. Di antaranya, membahas dan memberikan pelatihan ke para driver, promosi lintas daerah, membangun informasi dan teknologi untuk mengenal marketing online atau secara digital.

 

“Saya sangat optimis situasi ini akan segera membaik. Saya berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang mengarah ke lebih baik. Semoga pandemi ini bisa berakhir,” ujarnya.

 

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Sekjend RCI, Rescky Noeroel Roma. Pemilihan Bali sebagai lokasi Rakernas juga dikarenakan Bali sebagai pusat wisata dunia ini dapat menjadi contoh di daerah lain.

 

“Bali ini jadi barometernya para pengusaha di seluruh Indonesia,” katanya.

 

Lalu apa benar usaha rental sedang hancur? “Secara nasional, kami mendapatkan laporan dari seluruh anggota kami kalau secara umum semuanya sedang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen. Untuk itu, ke depan kami melakukan upaya kerjasama dengan pihak ketiga, yakni marketplace untuk kesejahteraan serta meminta komitmen Pemda dan OJK, untuk memberikan relaksasi kepada para pengusaha rent car ini,” jawabnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/