33 C
Jakarta
11 Desember 2024, 12:39 PM WIB

Investasi di Klungklung Terhalang KEP, Hanya Bisa di Kawasan Ini…

RadarBali.com – Industri pariwisata hingga saat ini masih menjadi sumber pendapatan utama bagi Provinsi Bali.

Kabupaten/Kota di Bali juga mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan utamanya, seperti Kabupaten Klungkung.

Sayangnya untuk berinvestasi dengan nilai yang cukup besar di Kabupaten Klungkung cukup sulit, terutamanya di wilayah Klungkung daratan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Klungkung I Made Sudiarkajaya mengatakan, keinginan investor menanam modalnya dalam jumlah besar di Kabupaten Klungkung cukup banyak.

Sayangnya, berdasar Kawasan Efektif Pariwisata Kabupaten Klungkung, investasi dengan nilai yang besar hanya bisa dilakukan di bekas galian C, dan sejumlah wilayah di Kecamatan Nusa Penida.

“Jadi, kalau di luar KEP mereka hanya bisa membangun bangunan maksimum bertingkat dua,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu, menurutnya, investasi dengan nilai besar akhirnya banyak terjadi di wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Seperti di Desa Lembongan, Jungutbatu, Sakti, Toyapakeh, Suana, Ceningan, dan lainnya. Sedangkan untuk di bekas galian C masih jarang dilirik karena lokasinya dipandang kurang menarik.

“Lebih banyak investasi yang ingin dilakukan itu untuk akomodasi pariwisata, biasanya untuk hotel. Selain Nusa Penida, sebenarnya wilayah Klungkung daratan seperti di Pantai Tegal Besar,

sampai ke Goa Lawah juga banyak dilirik untuk membangun hotel bintang lima. Tapi, kawasan tersebut bukan KEP, jadi tidak bisa,” jelasnya

RadarBali.com – Industri pariwisata hingga saat ini masih menjadi sumber pendapatan utama bagi Provinsi Bali.

Kabupaten/Kota di Bali juga mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan utamanya, seperti Kabupaten Klungkung.

Sayangnya untuk berinvestasi dengan nilai yang cukup besar di Kabupaten Klungkung cukup sulit, terutamanya di wilayah Klungkung daratan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Klungkung I Made Sudiarkajaya mengatakan, keinginan investor menanam modalnya dalam jumlah besar di Kabupaten Klungkung cukup banyak.

Sayangnya, berdasar Kawasan Efektif Pariwisata Kabupaten Klungkung, investasi dengan nilai yang besar hanya bisa dilakukan di bekas galian C, dan sejumlah wilayah di Kecamatan Nusa Penida.

“Jadi, kalau di luar KEP mereka hanya bisa membangun bangunan maksimum bertingkat dua,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu, menurutnya, investasi dengan nilai besar akhirnya banyak terjadi di wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Seperti di Desa Lembongan, Jungutbatu, Sakti, Toyapakeh, Suana, Ceningan, dan lainnya. Sedangkan untuk di bekas galian C masih jarang dilirik karena lokasinya dipandang kurang menarik.

“Lebih banyak investasi yang ingin dilakukan itu untuk akomodasi pariwisata, biasanya untuk hotel. Selain Nusa Penida, sebenarnya wilayah Klungkung daratan seperti di Pantai Tegal Besar,

sampai ke Goa Lawah juga banyak dilirik untuk membangun hotel bintang lima. Tapi, kawasan tersebut bukan KEP, jadi tidak bisa,” jelasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/