SEMARAPURA – Perekonomian Kabupaten Klungkung hingga saat ini masih dibayang-bayangi dampak pandemi Covid-19.
Namun, Pemkab Klungkung justru merancang peningkatan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2021 sebesar 19,49 miliar lebih atau sekitar 7,84 persen dari APBD induk Tahun Anggaran 2020 yang besarnya sekitar Rp 248,62 miliar lebih.
Bupati Klungkung I Nyoman mengungkapkan, target tersebut merupakan bentuk optimismenya dalam menyambut tahun 2021.
“Kami harus optimis. Namun, bila terjadi masalah atau terjadi situasi seperti ini (adanya wabah) tentu pada saat itu akan dilakukan revisi,” katanya.
Menurutnya, optimisme perbaikan ekonomi di tahun 2021 bukan sekedar optimisme semata.
Ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan hingga pihaknya optimis ekonomi Klungkung pada utamanya akan membaik di tahun mendatang.
Yakni mulai dari tren penurunan kasus Covid-19 cukup signifikan yang terjadi belakangan ini. Kemudian sinyal-sinyal adanya vaksin untuk virus corona juga tidak terlepas dari pertimbangan.
“Yang terakhir, tentu sampai kapan kita mampu bersembunyi. Saya yakin kita tidak kuat selamanya akan terus-terusan menahan diri diam di rumah.
Dengan pikiran itulah maka saya optimis bahwa ekonomi kita di tahun 2021 akan mengalami perbaikan,” ujarnya.
Di tahun 2021 mendatang, dia mengaku akan lebih fokus atau memprioritaskan pada penuntasan dampak-dampak yang timbul akibat adanya wabah virus corona.
Seperti memuat program-program kegiatan yang dapat menguatkan sumber daya manusia. Seperti menggelar padat karya, dan kegiatan pelatihan lainnya.
“Dari segi infrastruktur kami juga melanjutkan infrastruktur yang terdampak Covid-19 sehingga tahun 2021 kami garap kembali. Kemudian pemulihan ekonomi terutama menyangkut warga miskin,” terangnya.
Meski begitu, langkah antisipasi masih besarnya dampak Covid-19 terhadap perekonomian Kabupaten Klungkung di tahun 2021 tetap dipersiapkan.
Pemkab Klungkung yang biasanya hanya memasang anggaran sebesar Rp 500 juta untuk Belanja Tidak Terduga (BTT).
Untuk APBD Tahun 2021, pihaknya memasang anggaran BTT sebesar Rp 5 miliar. “Di tengah-tengah optimisme, kami siapkan untuk mengantisipasi,” tandasnya.