29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:51 AM WIB

Potensi Pasar Kambing di Bali Besar, Sayang Peternak Bali Low Respons

DENPASAR – Bisnis peternakan kambing di Bali, rupanya, belum banyak dilirik. Padahal, potensi pasar cukup besar.

Peternak di Bali memilih beternak ayam, sapi, dan babi. Kabid Pembibitan dan Produksi Ternak Dinas Peternakan Bali Nata Kusuma mengatakan, besarnya potensi pasar bisa dilihat dari jumlah pasokan kambing yang masuk ke Bali tiap tahun.

Setiap tahun jumlah kambing yang masuk ke Bali mencapai 5.000 ekor. Permintaan tertinggi terjadi saat perayaan Idul Adha.

“Saat Idul Adha, pasokan kambing mencapai 4.500. Jadi, sekitar 500 lebih kebutuhan untuk Bali tiap tahun. Ini potensi bisnis yang cukup bagus,” beber Nata Kusuma.

Biasanya kambing itu didatangkan dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, dan Situbondo.

“Peternak kambing di Bali belum mampu, jadi mengandalkan pasokan dari luar,” katanya. Saat ini, populasi kambing di Bali untuk segala usia mencapai 75 ribu ekor.

Dinas Peternakan gencar melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok ternak untuk mengembangkan ternak kambing.

Terlebih dari segi ketersediaan lahan dan pakan sangat mendukung. “Hampir semua kabupaten di Bali sangat memungkinkan untuk pengembangan ternak kambing,” kata Nata.

Mantan Kabid Keswan ini menambahkan, beternak kambing sangat mudah dan murah. Kambing juga sangat cepat berkembang biak ketimbang sapi.

“Kalau dijual harganya juga tinggi. Terlebih saat ini permintaan daging kambing banyak dibutuhkan di hotel-hotel,” pungkasnya. 

DENPASAR – Bisnis peternakan kambing di Bali, rupanya, belum banyak dilirik. Padahal, potensi pasar cukup besar.

Peternak di Bali memilih beternak ayam, sapi, dan babi. Kabid Pembibitan dan Produksi Ternak Dinas Peternakan Bali Nata Kusuma mengatakan, besarnya potensi pasar bisa dilihat dari jumlah pasokan kambing yang masuk ke Bali tiap tahun.

Setiap tahun jumlah kambing yang masuk ke Bali mencapai 5.000 ekor. Permintaan tertinggi terjadi saat perayaan Idul Adha.

“Saat Idul Adha, pasokan kambing mencapai 4.500. Jadi, sekitar 500 lebih kebutuhan untuk Bali tiap tahun. Ini potensi bisnis yang cukup bagus,” beber Nata Kusuma.

Biasanya kambing itu didatangkan dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, dan Situbondo.

“Peternak kambing di Bali belum mampu, jadi mengandalkan pasokan dari luar,” katanya. Saat ini, populasi kambing di Bali untuk segala usia mencapai 75 ribu ekor.

Dinas Peternakan gencar melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok ternak untuk mengembangkan ternak kambing.

Terlebih dari segi ketersediaan lahan dan pakan sangat mendukung. “Hampir semua kabupaten di Bali sangat memungkinkan untuk pengembangan ternak kambing,” kata Nata.

Mantan Kabid Keswan ini menambahkan, beternak kambing sangat mudah dan murah. Kambing juga sangat cepat berkembang biak ketimbang sapi.

“Kalau dijual harganya juga tinggi. Terlebih saat ini permintaan daging kambing banyak dibutuhkan di hotel-hotel,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/