29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:26 AM WIB

  QRIS: Solusi Cara Pembayaran Aman di Era New Normal

 

DENPASAR, Radar Bali- Dies Natalis ke-52 Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), menjadi momentum Bank Indonesia (BI) semakin membumikan kebijakan mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan prinsip CeMuMuAH (cepat, mudah, murah, aman dan handal).

 

Dalam webinar yang dihadiri Rektor Undiknas Dr. Nyoman Sri Subawa, S.T.,S.Sos.,M.M., Dekan FEB Undiknas Prof. Dr. IB Raka Suardana, (moderator), Luh Putu Mahyuni, Ph.D., CA., CSRA., CMA., dosen FEB Undiknas, dan Agustina Samara selaku praktisi DANA, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan QRIS bukanlah aplikasi, melainkan kebijakan standarisasi QR Code pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi. Implementasi QRIS terakselerasi sangat cepat sejalan dengan inovasi model-model bisnis yang bergeser dari offline to online. Selain itu, QRIS juga semakin memudahkan masyarakat baik merchant maupun buyer karena cukup memiliki satu aplikasi dengan cukup satu sumber dana pembayaran.

 

Ungkapnya, QRIS sebagai cara bayar nirsentuh telah mengalami akselerasi yang sangat cepat sejalan dengan inovasi digitalisasi yang bergeser mengikuti prinsip cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE), karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung (tanpa tatap muka) dalam prosesnya. Dengan QRIS diharapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada sehingga akan berdampak pada percepatan kebangkitan geliat perekonomian Bali.

 

“Saya menyambut baik pelaksanaan webinar hari ini yang mengusung tema “Inovasi & Digitalisasi: Solusi Kebangkitan Ekonomi” yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di tengah pandemi ini, seluruh lapisan masyarakat terutama generasi milenial harus mampu beradaptasi dengan tatanan hidup baru serta mampu menciptakan inovasi-inovasi khususnya yang berbasis digital guna mendorong roda perekonomian agar dapat bangkit kembali, ucap Trisno Nugroho.

 

Ditambahkannya, Covid-19 menyebabkan perekonomian nasional mengalami kontraksi yang dalam, pertumbuhan ekonomi nasional pada keseluruhan tahun 2020 tercatat terkontraksi sebesar -2,07% (yoy). Adapun Bali sebagai penyumbang devisa pariwisata nasional terbesar menjadi provinsi yang paling terdampak dengan angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -9,31% (yoy).

 

Ungkapnya, meskipun demikian apabila dilihat perkembangan triwulanannya, pada triwulan IV tahun 2020 mulai terjadi tren pemulihan pertumbuhan ekonomi baik nasional dan Bali yang membaik masing-masing sebesar 1.30% (qtq) dan 0.94% (qtq). Adapun pemulihan ini selain merupakan hasil dari upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan berbagai pihak, juga merupakan bukti bahwa masyarakat kini mulai mampu beradaptasi dengan kebiasaan perilaku baru yang sesuai dengan kondisi saat ini. 

 

DENPASAR, Radar Bali- Dies Natalis ke-52 Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), menjadi momentum Bank Indonesia (BI) semakin membumikan kebijakan mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan prinsip CeMuMuAH (cepat, mudah, murah, aman dan handal).

 

Dalam webinar yang dihadiri Rektor Undiknas Dr. Nyoman Sri Subawa, S.T.,S.Sos.,M.M., Dekan FEB Undiknas Prof. Dr. IB Raka Suardana, (moderator), Luh Putu Mahyuni, Ph.D., CA., CSRA., CMA., dosen FEB Undiknas, dan Agustina Samara selaku praktisi DANA, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan QRIS bukanlah aplikasi, melainkan kebijakan standarisasi QR Code pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi. Implementasi QRIS terakselerasi sangat cepat sejalan dengan inovasi model-model bisnis yang bergeser dari offline to online. Selain itu, QRIS juga semakin memudahkan masyarakat baik merchant maupun buyer karena cukup memiliki satu aplikasi dengan cukup satu sumber dana pembayaran.

 

Ungkapnya, QRIS sebagai cara bayar nirsentuh telah mengalami akselerasi yang sangat cepat sejalan dengan inovasi digitalisasi yang bergeser mengikuti prinsip cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE), karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung (tanpa tatap muka) dalam prosesnya. Dengan QRIS diharapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada sehingga akan berdampak pada percepatan kebangkitan geliat perekonomian Bali.

 

“Saya menyambut baik pelaksanaan webinar hari ini yang mengusung tema “Inovasi & Digitalisasi: Solusi Kebangkitan Ekonomi” yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di tengah pandemi ini, seluruh lapisan masyarakat terutama generasi milenial harus mampu beradaptasi dengan tatanan hidup baru serta mampu menciptakan inovasi-inovasi khususnya yang berbasis digital guna mendorong roda perekonomian agar dapat bangkit kembali, ucap Trisno Nugroho.

 

Ditambahkannya, Covid-19 menyebabkan perekonomian nasional mengalami kontraksi yang dalam, pertumbuhan ekonomi nasional pada keseluruhan tahun 2020 tercatat terkontraksi sebesar -2,07% (yoy). Adapun Bali sebagai penyumbang devisa pariwisata nasional terbesar menjadi provinsi yang paling terdampak dengan angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -9,31% (yoy).

 

Ungkapnya, meskipun demikian apabila dilihat perkembangan triwulanannya, pada triwulan IV tahun 2020 mulai terjadi tren pemulihan pertumbuhan ekonomi baik nasional dan Bali yang membaik masing-masing sebesar 1.30% (qtq) dan 0.94% (qtq). Adapun pemulihan ini selain merupakan hasil dari upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan berbagai pihak, juga merupakan bukti bahwa masyarakat kini mulai mampu beradaptasi dengan kebiasaan perilaku baru yang sesuai dengan kondisi saat ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/