GIANYAR – Masalah pemasaran masih menjadi kendala utama yang dihadapi perajin perak di Desa Celuk Kecamatan Sukawati.
Perbekel Celuk I Nyoman Rupadana menyatakan, perajin yang bertahan saat ini adalah yang memiliki modal besar, tenaga kerja, dan pangsa pasar yang tetap.
“Ujung dari sebuah bisnis tentu pemasaran, jika kami sudah memiliki mutu SDM (Sumber Daya Manusia, red) yang bagus,
semangat menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang desain produk, tapi jika pemasaran seret takutnya mereka akan patah semangat,” ujar Rupadana.
Kata dia, di Celuk kini banyak generasi muda yang cakap di bidang teknologi terutama masalah desain produk.
Namun, semuanya itu terbentur dengan makin lesunya pemasaran perhiasan perak saat ini. Hal yang sama juga diutarakan oleh pemilik Arimasta Silver, Ni Wayan Latri Astuti.
Jika ingin bertahan dengan mengharapkan kunjungan dari tamu yang mampir ke artshop sangat mustahil. Sehingga pihaknya mengandalkan pelanggan lama.
“Tapi, kami sudah memiliki pembeli tetap dari luar negeri, yang secara rutin order barang di tempatnya,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gianyar Ida Ayu Diana Dewi Agung Mayun berkomitmen membantu para pengerajin di Gianyar.
Selama ini Dekranasda sudah memberikan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM para perajin di Gianyar, menfasilitasi promosi melalui event pameran dan lain sebagainya.
“Lewat kunjungan ini kami juga mencari masukan untuk program kedepannya, kegiatan atau pelatihan apa
yang diperlukan oleh para perajin. Kami ingin program yang kami buat benar-benar bermanfaat,” ujar Diana Agung Mayun.