DENPASAR – DPD Real Estate Indonesia (REI) Bali menargetkan penyaluran rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 3.500 unit tahun 2018 ini.
REI Bali juga berharap pengembangan rumah bersubsidi yang saat ini fokus di empat Kabupaten seperti Buleleng, Jembrana, Karangasem, dan Tabanan, bisa menyeluruh di semua kabupaten di Bali.
Sehingga kebutuhan rumah bagi masyarakat bisa terpenuhi. Ketua DPD REI Bali Pande Agus Permana Widura mengungkapkan,
di tengah kondisi harga lahan di Bali yang cukup tinggi, REI mampu menyediakan rumah subsidi di empat kabupaten tersebut.
Harga rumah subsidi saat ini berada di kisaran Rp 148 juta dari yang sebelumnya Rp 141,7 juta. Rata-rata kenaikannya 5 persen tiap tahun.
“Ke depan kami akan menyasar kabupaten lain di Bali,” tutur Pande Agus Permana Widura. Untuk menyediakan rumah bersubsidi di semua kabupaten di Bali diakui memang cukup sulit.
Karena itu, REI Bali akan melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR dan bank penyalur. Sebagai catatan, harga rumah subsidi tahun 2019 mendatang bisa masuk di angka Rp 195 juta per unit.
Harga tersebut naik cukup signifikan. Hal ini terjadi lantaran bunga KPR yang sangat rendah sementara harga lahan di Bali cukup tinggi.
“Jika dibanding rumah komersil, KPR nya bisa mencapai 8 persen, bahkan ada yang 12 sampai 13 persen,” bebernya.