25.7 C
Jakarta
19 April 2024, 7:44 AM WIB

Curah Hujan Tinggi, Produksi Garam Bali Turun 18 Persen

DENPASAR – Akibat curah hujan yang terjadi sejak November 2017, produksi garam di Bali mengalami penurunan sebanyak 18 persen dibanding tahun 2016 lalu.

Ini terjadi lantaran sebagian petani garam di Bali tidak melakukan aktivitas penggaraman hingga saat ini dan masih menunggu musim kemarau datang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Made Gunaja mengungkapkan, di tengah kondisi produksi garam yang turun, upaya untuk meningkatkan program produksi garam di Bali akan terus digenjot.

Penurunan produksi garam yang terjadi saat ini, karena petani dihadapkan pada musim hujan yang masih terjadi hingga saat ini.

“Buleleng menjadi daerah penghasil garam terbanyak di Bali. Di luar Buleleng, ada, tapi sangat kecil. Untuk kebutuhan pemindangan, garam dipasok dari luar Bali. Seperti Madura dan beberapa wilayah Jawa Timur lainnya,” kata I Made Gunaja kemarin.

Gunaja membeberkan, berdasar data, produksi garam pada tahun 2016 mencapai 10.790 ton. Tahun 2017 mengalami penurunan dengan jumlah produksi mencapai 7.448 ton.

Selama ini, kebutuhan garam di Bali cukup banyak, sehingga produksi garam di Bali belum mampu untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Bali.

“Tapi kami tidak menghitung berapa jumlah kebutuhan, yang kami hitung hanya produksi saja,” ujar Gunaja. 

DENPASAR – Akibat curah hujan yang terjadi sejak November 2017, produksi garam di Bali mengalami penurunan sebanyak 18 persen dibanding tahun 2016 lalu.

Ini terjadi lantaran sebagian petani garam di Bali tidak melakukan aktivitas penggaraman hingga saat ini dan masih menunggu musim kemarau datang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Made Gunaja mengungkapkan, di tengah kondisi produksi garam yang turun, upaya untuk meningkatkan program produksi garam di Bali akan terus digenjot.

Penurunan produksi garam yang terjadi saat ini, karena petani dihadapkan pada musim hujan yang masih terjadi hingga saat ini.

“Buleleng menjadi daerah penghasil garam terbanyak di Bali. Di luar Buleleng, ada, tapi sangat kecil. Untuk kebutuhan pemindangan, garam dipasok dari luar Bali. Seperti Madura dan beberapa wilayah Jawa Timur lainnya,” kata I Made Gunaja kemarin.

Gunaja membeberkan, berdasar data, produksi garam pada tahun 2016 mencapai 10.790 ton. Tahun 2017 mengalami penurunan dengan jumlah produksi mencapai 7.448 ton.

Selama ini, kebutuhan garam di Bali cukup banyak, sehingga produksi garam di Bali belum mampu untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Bali.

“Tapi kami tidak menghitung berapa jumlah kebutuhan, yang kami hitung hanya produksi saja,” ujar Gunaja. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/