RadarBali.com – Kondisi air di kawasan Bali selatan diprediksi mengalami defisit tahun 2025 mendatang. Potensi itu pun dilirik investor Tiongkok yang dikabarkan berniat berinvestasi air bersih di Bali.
Saat ini ada tiga perusahaan swasta yang tertarik. “Saat ini masih dalam tahap kajian studi,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata kemarin (20/7).
Parwata mengungkapkan, investasi air bersih menjadi prioritas, mengingat air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan.
Rencananya, investor bakal memanfaatkan daerah aliran sungai (DAS) Tukad Unda sebagai sumber air bersih bagi warga Bali.
“Sungai di Klungkung selain besar, kualitas airnya bagus dan jernih,” ucap Parwata. Selain itu, air di Klungkung banyak tak terpakai. Paling hanya untuk keperluan subak.
“Nanti akan dialirkan ke Bali selatan untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, nanti dihitung dulu, kebutuhan subak berapa, baru sisanya untuk investasi air bersih ini,” katanya.
Disebut-sebut tiap investor Tiongkok menawarkan nilai investasi antara Rp 3,4 triliun hingga Rp 4 triliun. “Yang jelas, jika terpilih mereka tetap harus menggandeng PDAM,” pungkasnya.