31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:07 PM WIB

Genjot Produksi Benih Ikan, Badung Bangun BBI Baha Rp 10 Miliar

MANGUPURA –  Proyek Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Baha, Mengwi, Badung menelan anggaran yang cukup fantastis. Pembangunan fisiknya saja dianggarkan Rp 10 miliar.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana tak menampik saat ini sedang melakukan tender pembangunan BBI di Desa Baha dengan pagu anggaran Rp 10 miliar yang diambil dari APBD 2019.

Tidak hanya itu, sekalian juga menyiapkan anggaran untuk pembangunan fisik, Dinas Perikanan juga menggelontorkan anggaran senilai Rp 159 juta untuk penyediaan konsultan pengawas pembangunan BBI Baha.  

“Iya, sekarang sudah tender di LPSE untuk proyek pembangunan BBI di Desa Baha. Mudah-mudahan tahun ini proyek bisa selesai,” ujar Oka Swadiana.

Pembangunan BBI ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi benih ikan. Saat ini, rata-rata Badung menghasilkan total 3.426.775 benih ikan.

Jumlah tersebut, sebanyak 1.350.000 berasal dari BBI, sedangkan 2.076.775 sisanya dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR).

“BBI di Badung sebetulnya ada dua, yakni di Kelurahan Kapal dan Petang. Namun, karena BBI di Kapal bakal dijadikan kantor PDAM,

maka sebagai gantinya BBI dibangun di Desa Baha,” terang birokrat yang juga sebagai plt Dinas Pertanian dan Pangan Badung ini.

Birokrat asal Kerobokan, Kuta Utara ini menjelaskan, pada BBI di Desa Baha dibudidayakan sejumlah ikan.

Di antaranya ikan nila, karper, lele, dan koi. Karena potensi perikanan air tawar sangat menjanjikan di Gumi Keris.

Bahkan, dalam kebutuhan ikan air tawar saat ini masih sangat tinggi. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan ikan masih banyak ditopang dari luar Badung.

Pada tahun 2019 ini, Pemkab Badung menargetkan produksi air tawar meningkat 5 persen dari tahun 2018 lalu.

Produksi ikan air tawar di Badung pada 2018 mencapai 728,10 ton, sedangkan pada tahun 2017 mencapai 612,62 ton.

“Semoga dengan adanya BBI di Baha, semakin meningkatkan jumlah produksi benih ikan di Badung,” pungkasnya. 

MANGUPURA –  Proyek Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Baha, Mengwi, Badung menelan anggaran yang cukup fantastis. Pembangunan fisiknya saja dianggarkan Rp 10 miliar.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana tak menampik saat ini sedang melakukan tender pembangunan BBI di Desa Baha dengan pagu anggaran Rp 10 miliar yang diambil dari APBD 2019.

Tidak hanya itu, sekalian juga menyiapkan anggaran untuk pembangunan fisik, Dinas Perikanan juga menggelontorkan anggaran senilai Rp 159 juta untuk penyediaan konsultan pengawas pembangunan BBI Baha.  

“Iya, sekarang sudah tender di LPSE untuk proyek pembangunan BBI di Desa Baha. Mudah-mudahan tahun ini proyek bisa selesai,” ujar Oka Swadiana.

Pembangunan BBI ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi benih ikan. Saat ini, rata-rata Badung menghasilkan total 3.426.775 benih ikan.

Jumlah tersebut, sebanyak 1.350.000 berasal dari BBI, sedangkan 2.076.775 sisanya dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR).

“BBI di Badung sebetulnya ada dua, yakni di Kelurahan Kapal dan Petang. Namun, karena BBI di Kapal bakal dijadikan kantor PDAM,

maka sebagai gantinya BBI dibangun di Desa Baha,” terang birokrat yang juga sebagai plt Dinas Pertanian dan Pangan Badung ini.

Birokrat asal Kerobokan, Kuta Utara ini menjelaskan, pada BBI di Desa Baha dibudidayakan sejumlah ikan.

Di antaranya ikan nila, karper, lele, dan koi. Karena potensi perikanan air tawar sangat menjanjikan di Gumi Keris.

Bahkan, dalam kebutuhan ikan air tawar saat ini masih sangat tinggi. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan ikan masih banyak ditopang dari luar Badung.

Pada tahun 2019 ini, Pemkab Badung menargetkan produksi air tawar meningkat 5 persen dari tahun 2018 lalu.

Produksi ikan air tawar di Badung pada 2018 mencapai 728,10 ton, sedangkan pada tahun 2017 mencapai 612,62 ton.

“Semoga dengan adanya BBI di Baha, semakin meningkatkan jumlah produksi benih ikan di Badung,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/