27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:55 AM WIB

Suara Dianggap Fals, Evie Terkenang Dikeluarkan dari Grup Paduan Suara

DENPASAR – Siapa menyangka bahwa Evie, penyanyi Bali ini sempat memiliki pengalaman yang cukup menggelitik semasa hidup.

Itu terjadi ketika ia bersekolah di SMP 2 Kuta (sekarang SMP 1 Kuta Selatan) sekitar tahun 1990-an. Ceritanya, ia ikut paduan suara.

Namun, para guru mengolok-oloknya lantaran suaranya dianggap fals. Tragisnya, ia bahkan dikeluarkan dari tim paduan suara.

Dari kejadian itu, pemilik nama lengkap Ni Putu Evi Marheni ini berusaha mengolah vokalnya semaksimal mungkin.

Apalagi, ia bercita-cita menjadi penyanyi. Apalgi, pihak keluarga sangat mendukung cita-citanya ini. Perempuan kelahiran Badung 29 Maret 1985 ini memang memiliki darah seni yang kental.

Sang ibu merupakan seorang penari Bali dan sang ayah yang merupakan seniman tabuh. Tumbuh di keluarga seniman membuat Evie tumbuh menjadi gadis yang memiliki pemahaman seni yang cukup kuat.

“Aku lebih dulu bisa menari dari pada menyanyi. Namun karena lebih serius menyanyi, jadi menari hanya sekadar buat bekal diri sebagai wanita Bali,” ujarnya.

Buah perjuangannya dalam berolah vocal membuahkan hasil. Ia pun berhasil menelurkan sebuah album berbahasa Bali di tahun 2003 yang berisi sepuluh lagu.

Sebagai pendatang baru, ia ternyata mendapat apresiasi positif dari kalangan pendengarnya kala itu.  

Bahkan, lewat ajang pemilihan, Evie masuk dalam nominasi penyanyi pendatang baru yang cukup mencuri perhatian publik kala itu.

“Saat aku mengeluarkan album solo itu, aku posisi masih awal kuliah. Dari kesibukan sebagai penyanyi juga membuat kuliah menjadi korban sehingga agak lama lulus,” kelakarnya, lantas tertawa.

Namun di tahun 2006 ia harus menjadi seorang pekerja di luar negeri dan meninggalkan aktivitas dunia tarik suara.

Tujuh tahun bekerja di luar negeri membuat penyanyi yang kini sebagai vokalis di Evie Band itu merasa kangen.

Di tahun 2013 ia balik ke Bali dan langsung membuat salah satu band tempat ia bernaung kini. “Aku memang suka dengan aliran rock makanya dari awal berkarir karakter rock selalu melekat.

Saat ini yang menjadi prioritasku, karya-karya bersama band bisa diterima dengan baik oleh pendengar di Bali,” pungkasnya.

Saat ini, kesibukan yang dijalani Evi yakni menjadi seorang DJ dan kerap tampil dalam beberapa even dan hotel ataupun resort.

DENPASAR – Siapa menyangka bahwa Evie, penyanyi Bali ini sempat memiliki pengalaman yang cukup menggelitik semasa hidup.

Itu terjadi ketika ia bersekolah di SMP 2 Kuta (sekarang SMP 1 Kuta Selatan) sekitar tahun 1990-an. Ceritanya, ia ikut paduan suara.

Namun, para guru mengolok-oloknya lantaran suaranya dianggap fals. Tragisnya, ia bahkan dikeluarkan dari tim paduan suara.

Dari kejadian itu, pemilik nama lengkap Ni Putu Evi Marheni ini berusaha mengolah vokalnya semaksimal mungkin.

Apalagi, ia bercita-cita menjadi penyanyi. Apalgi, pihak keluarga sangat mendukung cita-citanya ini. Perempuan kelahiran Badung 29 Maret 1985 ini memang memiliki darah seni yang kental.

Sang ibu merupakan seorang penari Bali dan sang ayah yang merupakan seniman tabuh. Tumbuh di keluarga seniman membuat Evie tumbuh menjadi gadis yang memiliki pemahaman seni yang cukup kuat.

“Aku lebih dulu bisa menari dari pada menyanyi. Namun karena lebih serius menyanyi, jadi menari hanya sekadar buat bekal diri sebagai wanita Bali,” ujarnya.

Buah perjuangannya dalam berolah vocal membuahkan hasil. Ia pun berhasil menelurkan sebuah album berbahasa Bali di tahun 2003 yang berisi sepuluh lagu.

Sebagai pendatang baru, ia ternyata mendapat apresiasi positif dari kalangan pendengarnya kala itu.  

Bahkan, lewat ajang pemilihan, Evie masuk dalam nominasi penyanyi pendatang baru yang cukup mencuri perhatian publik kala itu.

“Saat aku mengeluarkan album solo itu, aku posisi masih awal kuliah. Dari kesibukan sebagai penyanyi juga membuat kuliah menjadi korban sehingga agak lama lulus,” kelakarnya, lantas tertawa.

Namun di tahun 2006 ia harus menjadi seorang pekerja di luar negeri dan meninggalkan aktivitas dunia tarik suara.

Tujuh tahun bekerja di luar negeri membuat penyanyi yang kini sebagai vokalis di Evie Band itu merasa kangen.

Di tahun 2013 ia balik ke Bali dan langsung membuat salah satu band tempat ia bernaung kini. “Aku memang suka dengan aliran rock makanya dari awal berkarir karakter rock selalu melekat.

Saat ini yang menjadi prioritasku, karya-karya bersama band bisa diterima dengan baik oleh pendengar di Bali,” pungkasnya.

Saat ini, kesibukan yang dijalani Evi yakni menjadi seorang DJ dan kerap tampil dalam beberapa even dan hotel ataupun resort.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/