32.4 C
Jakarta
12 September 2024, 16:32 PM WIB

Jelang Hari Raya Idul Fitri,Harga Kebutuhan Pokok di Badung Fluktuatif

MANGUPURA – Harga kebutuhan pokok menjelang  Hari Raya Idul Fitri masih fluktuatif.  Namun untuk stok kebutuhan barang pokok di Badung masih aman.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengatakan, pihaknya telah memetakan produksi bahan pokok bulan ini.

Mulai dari beras dan lainnya. Sesuai data luas tanam dan luas panen, produksi beras sampai dengan Juni 2020 sebesar 14.883,05 ton.

Sedangkan khusus untuk bulan Mei yang bertepatan dengan ramadan, ada luas panen 1.382 hektare dengan produksi GKG (Gabah Kering Giling) 7.039,26 ton atau beras efektif 3.979,77 ton.

Sementara jika dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat Badung, menurutnya, di bawah jumlah tersebut. Sehingga antara produksi dan konsumsi menurutnya hampir sepadan.

“Kebutuhan bulan Mei sekitar 3.828,33 ton sehingga untuk produksi beras kami prediksi cukup aman,” terang Wijana.

Begitu juga  produksi daging ayam, babi dan sapi dari sisi produksi, lanjut mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana ini melebihi kebutuhan.

Yang diprediksi kurang adalah telor, cabai, dan bawang merah. “Hanya telor, cabai rawit dan cabai besar kemungkinan akan kurang dari kebutuhan, karena luas tanam cabai kita memang masih kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan,” jelasnya.

Namun, untuk menekan kenaikan barang komoditi, Badung juga telah menggelar operasi pasar di seluruh kecamatan se-Badung, pelaksanaan terakhir di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.

Masyarakat sangat antusias dengan diadakannya operasi pasar tersebut, mengingat harga jualnya dibawah harga pasaran.

Hanya butuh waktu sekitar dua jam, barang-barang pun ludes terjual. “Untuk di kecamatan Kuta Selatan, ada tiga lokasi yang kami sasar,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdangan Badung Made Widiana.

Hampir sama dengan operasi pasar dari di kecamatan lainnya, operasi pasar di Kecamatan Kuta Selatan dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Harga jual produk yang dipasarkan pun dibawah harga pasaran, sehingga harga sangat terjangkau. “Kami bersyukur respons masyarakat luar biasa.

Masyarakat sangat antusias. Terlebih harga yang ditawarkan terjangkau. Malah sampai kekurangan barang, sekitar pukul 09.30  sudah habis,” jelasnya.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Ketut Gede Swedharma mengakui, dalam operasi pasar ini sejumlah komoditas yang tawarkan adalah beras, minyak kemasan, gula, tepung, dan beras merah.

“Untuk harga beras 5 kg dijual seharga Rp 52.500, beras 10 kg dijual dengan harga Rp 102.000, minyak kemasan 1 liter dijual seharga Rp 12.500,

gula 1 kg dijual seharga Rp 12.500, tepung 1 kg dijual dengan harga Rp 8.000, dan beras merah 1 kg dijual dengan harga Rp 23.500,” terang Swedharma. 

MANGUPURA – Harga kebutuhan pokok menjelang  Hari Raya Idul Fitri masih fluktuatif.  Namun untuk stok kebutuhan barang pokok di Badung masih aman.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengatakan, pihaknya telah memetakan produksi bahan pokok bulan ini.

Mulai dari beras dan lainnya. Sesuai data luas tanam dan luas panen, produksi beras sampai dengan Juni 2020 sebesar 14.883,05 ton.

Sedangkan khusus untuk bulan Mei yang bertepatan dengan ramadan, ada luas panen 1.382 hektare dengan produksi GKG (Gabah Kering Giling) 7.039,26 ton atau beras efektif 3.979,77 ton.

Sementara jika dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat Badung, menurutnya, di bawah jumlah tersebut. Sehingga antara produksi dan konsumsi menurutnya hampir sepadan.

“Kebutuhan bulan Mei sekitar 3.828,33 ton sehingga untuk produksi beras kami prediksi cukup aman,” terang Wijana.

Begitu juga  produksi daging ayam, babi dan sapi dari sisi produksi, lanjut mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana ini melebihi kebutuhan.

Yang diprediksi kurang adalah telor, cabai, dan bawang merah. “Hanya telor, cabai rawit dan cabai besar kemungkinan akan kurang dari kebutuhan, karena luas tanam cabai kita memang masih kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan,” jelasnya.

Namun, untuk menekan kenaikan barang komoditi, Badung juga telah menggelar operasi pasar di seluruh kecamatan se-Badung, pelaksanaan terakhir di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.

Masyarakat sangat antusias dengan diadakannya operasi pasar tersebut, mengingat harga jualnya dibawah harga pasaran.

Hanya butuh waktu sekitar dua jam, barang-barang pun ludes terjual. “Untuk di kecamatan Kuta Selatan, ada tiga lokasi yang kami sasar,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdangan Badung Made Widiana.

Hampir sama dengan operasi pasar dari di kecamatan lainnya, operasi pasar di Kecamatan Kuta Selatan dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Harga jual produk yang dipasarkan pun dibawah harga pasaran, sehingga harga sangat terjangkau. “Kami bersyukur respons masyarakat luar biasa.

Masyarakat sangat antusias. Terlebih harga yang ditawarkan terjangkau. Malah sampai kekurangan barang, sekitar pukul 09.30  sudah habis,” jelasnya.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Ketut Gede Swedharma mengakui, dalam operasi pasar ini sejumlah komoditas yang tawarkan adalah beras, minyak kemasan, gula, tepung, dan beras merah.

“Untuk harga beras 5 kg dijual seharga Rp 52.500, beras 10 kg dijual dengan harga Rp 102.000, minyak kemasan 1 liter dijual seharga Rp 12.500,

gula 1 kg dijual seharga Rp 12.500, tepung 1 kg dijual dengan harga Rp 8.000, dan beras merah 1 kg dijual dengan harga Rp 23.500,” terang Swedharma. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/