33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:53 PM WIB

KB Kookmin Ambisi Ambil Alih Bank Bukopin saat RUPSLB 25 Agustus

JAKARTA – KB Kookmin Bank (“KB”) berambisi untuk menjadi pemegang saham pengendali tunggal dengan porsi kepemilikan 67 persen saham PT Bank Bukopin Tbk (“BANK BUKOPIN”),

setelah mendapat persetujuan pemegang dalam RUPS Luar Biasa 25 Agustus 2020 untuk mengeksekusi saham baru yang diterbitkan Bank Bukopin dalam aksi korporasi private placement non-preemptive.

Menurut Rivan A Purwantono selaku Direktur Utama Bank Bukopin, dengan suntikan modal yang telah diberikan lebih dari USD 200 Juta sesuai dengan non-preemptive private placement dan tambahan USD 400 Juta diharapkan dapat memperkuat likuiditas Bank Bukopin.

KB yakin dapat membawa stabilitas yang sudah lama ditunggu Bank Bukopin. Bantuan likuiditas itu diharapkan dapat memperkuat fondasi Bank Bukopin untuk terus berkembang.

Oleh karena itu, keputusan para pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diadakan pada tanggal 25 Agustus 2020 harus berhasil disahkan dengan dukungan pemegang saham minoritas yang kuat.

 

 

Situasi saat ini dan Keinginan KB untuk Memajukan Bank Bukopin

Meskipun prospek pertumbuhan pasar perbankan di Indonesia berada pada posisi cukup sehat, walaupun secara industri terjadi penurunan kinerja, pada kuarta pertama tahun 2020, Bank Bukopin tetap menjaga kinerja pada posisi positif.

Selain itu, Bank Bukopin juga barubaru ini menjadi sasaran isu negatif yang menyebabkan kepanikan bagi nasabah.

Dengan latar belakang tersebut, KB bertekad untuk melakukan transformasi di Bank Bukopin untuk menjadi salah satu Bank yang dapat tumbuh berkelanjutan dan memiliki nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Sebelumnya, KB Kookmin Bank juga pernah mengalami kondisi krisis yang terjadi dalam industri perbankan Korea Selatan pada akhir 1990 hingga tahun 2000-an.

Selama periode tersebut, KB Kookmin Bank berhasil menunjukkan rekam jejak yang luar biasa untuk bertahan di kondisi krisis dan menjadi grup keuangan terkemuka di Korea Selatan.

Dengan pengalaman tersebut, KB yakin dapat membantu Bank Bukopin melewati masa pandemi saat ini, sehinga dapat Kembali meningkatkan kinerja positif dan terus tumbuh ke depannya.

 

 

Rencana KB Kookmin Bank Untuk Merealisasikan Transformasi Bagi Bank Bukopin

Pertama, Bank Bukopin akan sangat selektif dalam mencari pasar untuk bersaing, tetap fokus pada hal yang paling relevan dan sesuai dengan fokus bisnis,

yaitu segmen Ritel, terutama UMKM, Koperasi dan Komunitas pelaku bisnis Indonesia Korea, melalui penerapan standar disiplin sesuai manajemen risiko.

Selain fokus pada sektor UMKM, Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengatakan, kerjasama antara Kookmin dan Bukopin

juga dapat dilakukan untuk peningkatan layanan pada pengajuan KPR, apalagi sektor ini merupakan spesialisasi dari Kookmin.

Menurutnya, dapat dilakukan percepatan dalam proses investigasi atau penilaian aset calon debitur dalam satu jam, dari data base yang dibangun sehingga pengajuan pun bisa lebih cepat prosesnya.

Dengan penambahan investasi KB di berbagai aspek, transformasi manajemen dan Perseroan dapat lebih cepat, sehingga mampu melayani nasabah dengan lebih baik lagi.

Kedua, untuk melayani pelanggan dengan memberikan solusi terbaik, Bank Bukopin akan meningkatkan ciri khasnya dalam segmen bisnisnya, yaitu Ritel, melalui penawaran yang lebih berpusat pada nasabah.

Model bisnis dan operasinya akan disesuaikan secara khusus untuk segmen pasar yang sesuai dengan segmen bisnis Bank Bukopin.

Pengalaman KB dalam membangun waralaba Ritel yang kuat di Korea Selatan dapat bermanfaat untuk membantu Bank Bukopin menerapkan strategi tersebut.

Terakhir, transformasi ini dapat dicapai dengan dukungan organisasi yang sehat dan SDM yang berkomitmen.

Untuk itu Bank Bukopin berkomitmen untuk mengembangkan talent internal yang Tangguh. KB juga akan mendedikasikan sumber daya terbaik untuk mengembangkan

kapabilitas insan Bank Bukopin, melalui transfer knowledge di beberapa bidang, salah satunya Digitalisasi Jaringan Ritel Bank Bukopin dan Kontribusi Bank Bukopin pada perekonomian Indonesia.

 

 

Tanda Awal Pemulihan dan Pentingnya Keberhasilan RUPSLB pada 25 Agustus 2020

Terwujudnya KB menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bank Bukopin, pasar sudah menunjukkan tanda-tanda positif.

Setelah KB berpartisipasi dalam PUT V pada Juli 2020, kondisi rush money yang terjadi mulai berhenti.

Selain itu, Fitch juga meningkatkan peringkat Bank Bukopin menjadi AA- (idn) dengan prospek pengawasan peringkat positif.

Peringkat tersebut berada di bawah kategori peringkat investasi, hal tersebut menjadi salah satu kunci bagi Bank Bukopin untuk mendapatkan kembali kepercayaan nasabah dan meningkatkan kinerja.

Oleh karenanya, persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB mendatang untuk menyetujui private placement non-preemptive bagi KB Kookmin Bank sangat penting,

guna memastikan KB dapat menyuntikkan lebih banyak modal ke Bank Bukopin dengan segera untuk mengkonsolidasikan kepemilikan saham serta melakukan transformasi di Bank Bukopin.

Dengan kondisi tersebut akan memudahkan Bank Bukopin untuk mengimplementasikan arahan strategi baru (dengan dukungan penuh KB) dengan segera.

 

 

Pentingnya Kepemilikan Mayoritas KB di Bank Bukopin untuk Arah Masa Depan yang Selaras

Mengingat besarnya transformasi yang dibutuhkan oleh Bank Bukopin saat ini, guna menjadikan Bank Bukopin sebagai salah satu Bank Nasional yang terkemuka, Komitment dari 2/3 hak suara pemegang saham sangat penting.

Ini akan memungkinkan KB memberikan dukungan penuh kepada Bank Bukopin dengan lebih efisien. Tanpa kepemilikan mayoritas 2/3 di Bank Bukopin,

KB memiliki keterbatasan dalam memberikan dukungan finansial dan non finansial, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap Bank Bukopin.

KB bermaksud untuk membangun grup jasa keuangan “lokal” di Indonesia dengan investasi langsungnya baru-baru ini di industri pembiayaan konsumer dan asuransi di Indonesia.

Dalam hal ini, penawaran perbankan ritel Bank Bukopin akan memainkan peran sentral dalam strategi KB secara keseluruhan di Indonesia, yaitu memberikan dukungan holistik bagi konsumen jasa keuangan Indonesia.

Kemampuan Bank Bukopin untuk menerapkan strategi ini dan memfasilitasi investasi di Indonesia, dan membantu membangun infrastruktur dan bisnis Indonesia,

juga akan terpengaruh secara negatif, jika KB tidak dapat mengkonsolidasikan kepemilikan saham, kontrol manajemen serta memastikan pelaksanaan yang transparan dari arah kebijakan strategi Bank Bukopin yan baru.

Terkait hal ini, President & CEO KB Hur Yin mengatakan, KB akan bertanggung jawab penuh terhadap Bank Bukopin.

 

 

Menata Ulang Masa Depan Bank Bukopin dan Menciptakan Bank transparan di Indonesia

Kedepannya, KB Kookmin Bank akan menyempurnakan tim Sumber Daya Manusia Bank Bukopin yang akan bekerja sama untuk meningkatkan kinerja.

KB berencana untuk menciptakan Tim Pemulihan yang akan bertugas mengoptimalkan kinerja neraca Bank Bukopin.

Selanjutnya, KB juga berencana menghadirkan Tim Digital (kolaborasi antara TI Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank) yang berfungsi

menciptakan platform mutakhir dan layanan New Customer Experience bagi Nasabah, terutama yang berada pada segmen Ritel dan mitra bisnis lainnya.

KB yakin transformasi yang akan terjadi di Bank Bukopin dengan dukunganya, dapat menetapkan standar perbankan baru

di industri perbankan nasional tentang apa yang dapat dilakukan lembaga jasa keuangan Indonesia bagi nasabah dan pemegang sahamnya.

Keberhasilan rencana ini akan bergantung pada hasil yang baik dalam RUPSLB 25 Agustus 2020 mendatang, di mana dukungan pemegang saham minoritas yang kuat sangat penting.

 

 

Mengenal KB Kookmin

Bank KB Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) yang dilaksanakan pada Juli 2018.

KB Kookmin Bank menjadi standby buyer setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 29 Juni 2018.

Dari proses tersebut, KB Kookmin Bank menempatkan dana sebesar Rp1,46 triliun dan bank asal Korea Selatan tersebut menguasai 22 persen saham Bank Bukopin.

KB Kookmin Bank merupakan bagian dari KB Financial Group. Bank yang berbasis di Korea tersebut tercatat sebagai bank dengan pencapaian net income terbesar di Korea sepanjang tahun 2019.

Saham KB Financial Group tercatat di Korea Exchange (“KRX”) sejak 10 Oktober 2008 dan di New York Stock Exchange (“NYSE”) sejak 29 September 2008.

Total aset KB Financial Group per 31 Desember 2019 mencapai KRW 789,6 triliun (ekuivalen IDR 9,350 triliun).

KBFG telah mengembangkan sayapnya ke pasar global dengan jaringan yang tersebar di Inggris, Amerika Serikat, India, China, HongKong, Jepang hingga Selandia Baru.

Di Asia Tenggara, Kookmin melakukan ekspansi ke Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.

 

 

Tentang Bank Bukopin

PT Bank Bukopin Tbk (“Bank Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.

Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.

Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen komersial.

Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan

melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.

Per 31 Juli 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (33,9%) Bosowa Corporindo (23,4%), Negara Republik Indonesia (6,37%), dan Masyarakat (termasuk Kopelindo, total kepemilikan saham publik mencapai 36,33%).

Bank Bukopin beroperasi di 24 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 175 kantor cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834unitATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (rba)

JAKARTA – KB Kookmin Bank (“KB”) berambisi untuk menjadi pemegang saham pengendali tunggal dengan porsi kepemilikan 67 persen saham PT Bank Bukopin Tbk (“BANK BUKOPIN”),

setelah mendapat persetujuan pemegang dalam RUPS Luar Biasa 25 Agustus 2020 untuk mengeksekusi saham baru yang diterbitkan Bank Bukopin dalam aksi korporasi private placement non-preemptive.

Menurut Rivan A Purwantono selaku Direktur Utama Bank Bukopin, dengan suntikan modal yang telah diberikan lebih dari USD 200 Juta sesuai dengan non-preemptive private placement dan tambahan USD 400 Juta diharapkan dapat memperkuat likuiditas Bank Bukopin.

KB yakin dapat membawa stabilitas yang sudah lama ditunggu Bank Bukopin. Bantuan likuiditas itu diharapkan dapat memperkuat fondasi Bank Bukopin untuk terus berkembang.

Oleh karena itu, keputusan para pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diadakan pada tanggal 25 Agustus 2020 harus berhasil disahkan dengan dukungan pemegang saham minoritas yang kuat.

 

 

Situasi saat ini dan Keinginan KB untuk Memajukan Bank Bukopin

Meskipun prospek pertumbuhan pasar perbankan di Indonesia berada pada posisi cukup sehat, walaupun secara industri terjadi penurunan kinerja, pada kuarta pertama tahun 2020, Bank Bukopin tetap menjaga kinerja pada posisi positif.

Selain itu, Bank Bukopin juga barubaru ini menjadi sasaran isu negatif yang menyebabkan kepanikan bagi nasabah.

Dengan latar belakang tersebut, KB bertekad untuk melakukan transformasi di Bank Bukopin untuk menjadi salah satu Bank yang dapat tumbuh berkelanjutan dan memiliki nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Sebelumnya, KB Kookmin Bank juga pernah mengalami kondisi krisis yang terjadi dalam industri perbankan Korea Selatan pada akhir 1990 hingga tahun 2000-an.

Selama periode tersebut, KB Kookmin Bank berhasil menunjukkan rekam jejak yang luar biasa untuk bertahan di kondisi krisis dan menjadi grup keuangan terkemuka di Korea Selatan.

Dengan pengalaman tersebut, KB yakin dapat membantu Bank Bukopin melewati masa pandemi saat ini, sehinga dapat Kembali meningkatkan kinerja positif dan terus tumbuh ke depannya.

 

 

Rencana KB Kookmin Bank Untuk Merealisasikan Transformasi Bagi Bank Bukopin

Pertama, Bank Bukopin akan sangat selektif dalam mencari pasar untuk bersaing, tetap fokus pada hal yang paling relevan dan sesuai dengan fokus bisnis,

yaitu segmen Ritel, terutama UMKM, Koperasi dan Komunitas pelaku bisnis Indonesia Korea, melalui penerapan standar disiplin sesuai manajemen risiko.

Selain fokus pada sektor UMKM, Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengatakan, kerjasama antara Kookmin dan Bukopin

juga dapat dilakukan untuk peningkatan layanan pada pengajuan KPR, apalagi sektor ini merupakan spesialisasi dari Kookmin.

Menurutnya, dapat dilakukan percepatan dalam proses investigasi atau penilaian aset calon debitur dalam satu jam, dari data base yang dibangun sehingga pengajuan pun bisa lebih cepat prosesnya.

Dengan penambahan investasi KB di berbagai aspek, transformasi manajemen dan Perseroan dapat lebih cepat, sehingga mampu melayani nasabah dengan lebih baik lagi.

Kedua, untuk melayani pelanggan dengan memberikan solusi terbaik, Bank Bukopin akan meningkatkan ciri khasnya dalam segmen bisnisnya, yaitu Ritel, melalui penawaran yang lebih berpusat pada nasabah.

Model bisnis dan operasinya akan disesuaikan secara khusus untuk segmen pasar yang sesuai dengan segmen bisnis Bank Bukopin.

Pengalaman KB dalam membangun waralaba Ritel yang kuat di Korea Selatan dapat bermanfaat untuk membantu Bank Bukopin menerapkan strategi tersebut.

Terakhir, transformasi ini dapat dicapai dengan dukungan organisasi yang sehat dan SDM yang berkomitmen.

Untuk itu Bank Bukopin berkomitmen untuk mengembangkan talent internal yang Tangguh. KB juga akan mendedikasikan sumber daya terbaik untuk mengembangkan

kapabilitas insan Bank Bukopin, melalui transfer knowledge di beberapa bidang, salah satunya Digitalisasi Jaringan Ritel Bank Bukopin dan Kontribusi Bank Bukopin pada perekonomian Indonesia.

 

 

Tanda Awal Pemulihan dan Pentingnya Keberhasilan RUPSLB pada 25 Agustus 2020

Terwujudnya KB menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bank Bukopin, pasar sudah menunjukkan tanda-tanda positif.

Setelah KB berpartisipasi dalam PUT V pada Juli 2020, kondisi rush money yang terjadi mulai berhenti.

Selain itu, Fitch juga meningkatkan peringkat Bank Bukopin menjadi AA- (idn) dengan prospek pengawasan peringkat positif.

Peringkat tersebut berada di bawah kategori peringkat investasi, hal tersebut menjadi salah satu kunci bagi Bank Bukopin untuk mendapatkan kembali kepercayaan nasabah dan meningkatkan kinerja.

Oleh karenanya, persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB mendatang untuk menyetujui private placement non-preemptive bagi KB Kookmin Bank sangat penting,

guna memastikan KB dapat menyuntikkan lebih banyak modal ke Bank Bukopin dengan segera untuk mengkonsolidasikan kepemilikan saham serta melakukan transformasi di Bank Bukopin.

Dengan kondisi tersebut akan memudahkan Bank Bukopin untuk mengimplementasikan arahan strategi baru (dengan dukungan penuh KB) dengan segera.

 

 

Pentingnya Kepemilikan Mayoritas KB di Bank Bukopin untuk Arah Masa Depan yang Selaras

Mengingat besarnya transformasi yang dibutuhkan oleh Bank Bukopin saat ini, guna menjadikan Bank Bukopin sebagai salah satu Bank Nasional yang terkemuka, Komitment dari 2/3 hak suara pemegang saham sangat penting.

Ini akan memungkinkan KB memberikan dukungan penuh kepada Bank Bukopin dengan lebih efisien. Tanpa kepemilikan mayoritas 2/3 di Bank Bukopin,

KB memiliki keterbatasan dalam memberikan dukungan finansial dan non finansial, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap Bank Bukopin.

KB bermaksud untuk membangun grup jasa keuangan “lokal” di Indonesia dengan investasi langsungnya baru-baru ini di industri pembiayaan konsumer dan asuransi di Indonesia.

Dalam hal ini, penawaran perbankan ritel Bank Bukopin akan memainkan peran sentral dalam strategi KB secara keseluruhan di Indonesia, yaitu memberikan dukungan holistik bagi konsumen jasa keuangan Indonesia.

Kemampuan Bank Bukopin untuk menerapkan strategi ini dan memfasilitasi investasi di Indonesia, dan membantu membangun infrastruktur dan bisnis Indonesia,

juga akan terpengaruh secara negatif, jika KB tidak dapat mengkonsolidasikan kepemilikan saham, kontrol manajemen serta memastikan pelaksanaan yang transparan dari arah kebijakan strategi Bank Bukopin yan baru.

Terkait hal ini, President & CEO KB Hur Yin mengatakan, KB akan bertanggung jawab penuh terhadap Bank Bukopin.

 

 

Menata Ulang Masa Depan Bank Bukopin dan Menciptakan Bank transparan di Indonesia

Kedepannya, KB Kookmin Bank akan menyempurnakan tim Sumber Daya Manusia Bank Bukopin yang akan bekerja sama untuk meningkatkan kinerja.

KB berencana untuk menciptakan Tim Pemulihan yang akan bertugas mengoptimalkan kinerja neraca Bank Bukopin.

Selanjutnya, KB juga berencana menghadirkan Tim Digital (kolaborasi antara TI Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank) yang berfungsi

menciptakan platform mutakhir dan layanan New Customer Experience bagi Nasabah, terutama yang berada pada segmen Ritel dan mitra bisnis lainnya.

KB yakin transformasi yang akan terjadi di Bank Bukopin dengan dukunganya, dapat menetapkan standar perbankan baru

di industri perbankan nasional tentang apa yang dapat dilakukan lembaga jasa keuangan Indonesia bagi nasabah dan pemegang sahamnya.

Keberhasilan rencana ini akan bergantung pada hasil yang baik dalam RUPSLB 25 Agustus 2020 mendatang, di mana dukungan pemegang saham minoritas yang kuat sangat penting.

 

 

Mengenal KB Kookmin

Bank KB Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) yang dilaksanakan pada Juli 2018.

KB Kookmin Bank menjadi standby buyer setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 29 Juni 2018.

Dari proses tersebut, KB Kookmin Bank menempatkan dana sebesar Rp1,46 triliun dan bank asal Korea Selatan tersebut menguasai 22 persen saham Bank Bukopin.

KB Kookmin Bank merupakan bagian dari KB Financial Group. Bank yang berbasis di Korea tersebut tercatat sebagai bank dengan pencapaian net income terbesar di Korea sepanjang tahun 2019.

Saham KB Financial Group tercatat di Korea Exchange (“KRX”) sejak 10 Oktober 2008 dan di New York Stock Exchange (“NYSE”) sejak 29 September 2008.

Total aset KB Financial Group per 31 Desember 2019 mencapai KRW 789,6 triliun (ekuivalen IDR 9,350 triliun).

KBFG telah mengembangkan sayapnya ke pasar global dengan jaringan yang tersebar di Inggris, Amerika Serikat, India, China, HongKong, Jepang hingga Selandia Baru.

Di Asia Tenggara, Kookmin melakukan ekspansi ke Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.

 

 

Tentang Bank Bukopin

PT Bank Bukopin Tbk (“Bank Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.

Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.

Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen komersial.

Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan

melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.

Per 31 Juli 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (33,9%) Bosowa Corporindo (23,4%), Negara Republik Indonesia (6,37%), dan Masyarakat (termasuk Kopelindo, total kepemilikan saham publik mencapai 36,33%).

Bank Bukopin beroperasi di 24 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 175 kantor cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834unitATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/