26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:27 AM WIB

Bisnis Bonsai Menjanjikan, Menang Kontes Harga Bisa Tembus Rp 400 Juta

DENPASAR – Sebagai tanaman unik , bonsai banyak diburu kalangan masyarakat kelas atas. Ini pun membuat tanaman dengan bentuk miniatur pohon besar dan terkesan tua ini harganya mahal.

Deddy Suparta, salah satu kolektor tanaman bonsai mengatakan, sudah 12 tahun dirinya menjadi penggemar tanaman bonsai.

Hingga saat ini tanaman bonsai di Bali masih digemari sejumlah kalangan. Tak heran, pohon ini menjadi ajang bisnis karena harganya yang cukup fantastis.

“Ada yang hobi tapi dijadikan jual beli juga. Ada juga yang memang murni kolektor,” kata Deddy Suparta.

Normalnya, untuk tanaman bonsai dengan ukuran kecil memiliki harga antara Rp 5 – 7 juta. Sementara untuk ukuran jenis medium memiliki harga Rp 20 juta.

Sementara ukuran besar bisa mencapai ratusan juta. Harga makin berlipat jika bonsai tersebut memenangkan beberapa kali kontes. Harganya bisa sampai Rp 200 – 400 juta.

“Minimal sering masuk 10 besar di kontes akan diburu oleh para kolektor atau penghobi bonsai,” ucap dia.

Untuk menghasilkan bonsai yang bagus dan unik, seseorang harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Untuk membentuk satu bonsai butuh trainer.

Untuk jasa trainer sendiri, para pemilik harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Dalam satu kali penanganan, pemilik harus mengeluarkan ongkos Rp 500 ribu.

Sementara dalam kurun waktu beberapa tahun tersebut ada 20 kali penanganan sehingga menyerupai pohon besar dan tua di alam aslinya.

“Tergantung, kalau masih merasa perlu dibenahi dipanggil lagi trainernya. Jadi, tergantung kebutuhan,” terang Deddy.

Para penghobi atau kolektor rela mengeluarkan kocek yang cukup besar karena dilatarbelakangi kecintaan pada tanaman.

Ketika sebuah tanaman tersebut memiliki nilai seni yang tinggi, ada rasa kepuasan dan kebanggaan.

“Dari bentuk misalnya, ada keindahan. Enak dipandang. Selain itu tanaman itu berbeda dari yang ada pada umumnya. Disitulah letak kepuasan sebenarnya,” kata Dedy.

Pria yang memiliki 28 tanaman bonsai ini menambahkan, ketika umur tanaman mencapai puluhan tahun, kualitas pohon tidak tergerus umur, kesehatan tanaman terjaga, dan ranting masih kuat, harga pohon akan semakin mahal.

Di Bali sendiri, penikmat tanaman ini cukup banyak. Mereka tergabung dalam satu komunitas bernama Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Bali.(

DENPASAR – Sebagai tanaman unik , bonsai banyak diburu kalangan masyarakat kelas atas. Ini pun membuat tanaman dengan bentuk miniatur pohon besar dan terkesan tua ini harganya mahal.

Deddy Suparta, salah satu kolektor tanaman bonsai mengatakan, sudah 12 tahun dirinya menjadi penggemar tanaman bonsai.

Hingga saat ini tanaman bonsai di Bali masih digemari sejumlah kalangan. Tak heran, pohon ini menjadi ajang bisnis karena harganya yang cukup fantastis.

“Ada yang hobi tapi dijadikan jual beli juga. Ada juga yang memang murni kolektor,” kata Deddy Suparta.

Normalnya, untuk tanaman bonsai dengan ukuran kecil memiliki harga antara Rp 5 – 7 juta. Sementara untuk ukuran jenis medium memiliki harga Rp 20 juta.

Sementara ukuran besar bisa mencapai ratusan juta. Harga makin berlipat jika bonsai tersebut memenangkan beberapa kali kontes. Harganya bisa sampai Rp 200 – 400 juta.

“Minimal sering masuk 10 besar di kontes akan diburu oleh para kolektor atau penghobi bonsai,” ucap dia.

Untuk menghasilkan bonsai yang bagus dan unik, seseorang harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Untuk membentuk satu bonsai butuh trainer.

Untuk jasa trainer sendiri, para pemilik harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Dalam satu kali penanganan, pemilik harus mengeluarkan ongkos Rp 500 ribu.

Sementara dalam kurun waktu beberapa tahun tersebut ada 20 kali penanganan sehingga menyerupai pohon besar dan tua di alam aslinya.

“Tergantung, kalau masih merasa perlu dibenahi dipanggil lagi trainernya. Jadi, tergantung kebutuhan,” terang Deddy.

Para penghobi atau kolektor rela mengeluarkan kocek yang cukup besar karena dilatarbelakangi kecintaan pada tanaman.

Ketika sebuah tanaman tersebut memiliki nilai seni yang tinggi, ada rasa kepuasan dan kebanggaan.

“Dari bentuk misalnya, ada keindahan. Enak dipandang. Selain itu tanaman itu berbeda dari yang ada pada umumnya. Disitulah letak kepuasan sebenarnya,” kata Dedy.

Pria yang memiliki 28 tanaman bonsai ini menambahkan, ketika umur tanaman mencapai puluhan tahun, kualitas pohon tidak tergerus umur, kesehatan tanaman terjaga, dan ranting masih kuat, harga pohon akan semakin mahal.

Di Bali sendiri, penikmat tanaman ini cukup banyak. Mereka tergabung dalam satu komunitas bernama Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Bali.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/