27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:37 AM WIB

Industri Sawit Berkembang, Isu Lingkungan dan Deforestasi Menyeruak

NUSA DUA – Chairman ICOPE 2018 JP Caliman menjelaskan, selama 11 tahun sejak dimulai pada 2007, ICOPE tetap teguh dalam menangani isu-isu dampak lingkungan dari produksi minyak sawit.

ICOPE telah mendapat pengakuan global dalam komunitas ilmiah sebagai sumber daya yang berguna dan tidak bias untuk hal-hal yang berkaitan dengan produksi minyak sawit dan keberlanjutan.

ICOPE adalah satu-satunya konferensi internasional yang didedikasikan untuk kelapa sawit dan lingkungan dengan jumlah peserta sebesar itu.

“ICOPE dimulai 11 tahun yang lalu oleh tiga mitra yang berbagi nilai yang sama untuk tujuan mencapai keberlanjutan industri kelapa sawit, bersemangat untuk bekerja dalam kolaborasi, dan merengkuh kepercayaan dalam sains,” ujarnya.

Ketiga mitra yakni WWF-Indonesia, CIRAD-France, dan Sinar Mas Agribusiness and Food merupakan pemimpin di industrinya masing-masing.

WWF berperan dalam mengidentifikasi isu-isu lingkungan dan mengadvokasi solusi. CIRAD berperan memvalidasi relevansi ilmiah dan ketahanan solusi, dan Sinar Mas Agribusiness and Food menguji kelayakan operasional solusi.

“Keberhasilan ICOPE dalam perkembangannya selama 11 tahun tidak lepas dari dukungan berkelanjutan dari pemerintah Indonesia.

Kami percaya ini adalah kunci yang berkontribusi terhadap keberhasilan ICOPE. Pada penyelenggaraan ICOPE 2018, pemerintah Prancis melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta dan Singapura

bersedia bergabung. Dan ke depannya kami berharap mendapatkan lebih banyak lagi partisipasi dari pemerintahan tambahan di tahun-tahun mendatang,” paparnya.

Franky Oesman Widjaja, Chairman and CEO, Sinar Mas Agribusiness and Food, menambahkan ICOPE 2018 juga bertujuan untuk membahas masa depan industri kelapa sawit.

Komunitas global mempertanyakan sektor kelapa sawit tentang kemampuannya untuk menghentikan deforestasi,

menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat dan berkontribusi untuk memberi makan populasi dunia yang terus tumbuh secara berkelanjutan. 

“Selama ICOPE 2018, saya yakin kita bisa bersama-sama menunjukkan kepada dunia apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana masa depan yang berkelanjutan untuk kelapa sawit.

Untuk mencapai kesuksesan, seluruh pihak yakni akademisi, pemain industri, pemerintah, konsumen, anggota masyarakat, LSM dan ilmuwan harus bersatu dan selaras pada pemahaman dan tujuan bersama,” katanya. 

NUSA DUA – Chairman ICOPE 2018 JP Caliman menjelaskan, selama 11 tahun sejak dimulai pada 2007, ICOPE tetap teguh dalam menangani isu-isu dampak lingkungan dari produksi minyak sawit.

ICOPE telah mendapat pengakuan global dalam komunitas ilmiah sebagai sumber daya yang berguna dan tidak bias untuk hal-hal yang berkaitan dengan produksi minyak sawit dan keberlanjutan.

ICOPE adalah satu-satunya konferensi internasional yang didedikasikan untuk kelapa sawit dan lingkungan dengan jumlah peserta sebesar itu.

“ICOPE dimulai 11 tahun yang lalu oleh tiga mitra yang berbagi nilai yang sama untuk tujuan mencapai keberlanjutan industri kelapa sawit, bersemangat untuk bekerja dalam kolaborasi, dan merengkuh kepercayaan dalam sains,” ujarnya.

Ketiga mitra yakni WWF-Indonesia, CIRAD-France, dan Sinar Mas Agribusiness and Food merupakan pemimpin di industrinya masing-masing.

WWF berperan dalam mengidentifikasi isu-isu lingkungan dan mengadvokasi solusi. CIRAD berperan memvalidasi relevansi ilmiah dan ketahanan solusi, dan Sinar Mas Agribusiness and Food menguji kelayakan operasional solusi.

“Keberhasilan ICOPE dalam perkembangannya selama 11 tahun tidak lepas dari dukungan berkelanjutan dari pemerintah Indonesia.

Kami percaya ini adalah kunci yang berkontribusi terhadap keberhasilan ICOPE. Pada penyelenggaraan ICOPE 2018, pemerintah Prancis melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta dan Singapura

bersedia bergabung. Dan ke depannya kami berharap mendapatkan lebih banyak lagi partisipasi dari pemerintahan tambahan di tahun-tahun mendatang,” paparnya.

Franky Oesman Widjaja, Chairman and CEO, Sinar Mas Agribusiness and Food, menambahkan ICOPE 2018 juga bertujuan untuk membahas masa depan industri kelapa sawit.

Komunitas global mempertanyakan sektor kelapa sawit tentang kemampuannya untuk menghentikan deforestasi,

menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat dan berkontribusi untuk memberi makan populasi dunia yang terus tumbuh secara berkelanjutan. 

“Selama ICOPE 2018, saya yakin kita bisa bersama-sama menunjukkan kepada dunia apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana masa depan yang berkelanjutan untuk kelapa sawit.

Untuk mencapai kesuksesan, seluruh pihak yakni akademisi, pemain industri, pemerintah, konsumen, anggota masyarakat, LSM dan ilmuwan harus bersatu dan selaras pada pemahaman dan tujuan bersama,” katanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/