JAKARTA, radarbali.id– bank bjb meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Best Bank Awards 2022 karena secara konsisten terus bertransformasi mengembangkan layanan digital demi pelayanan cepat dan mudah bagi nasabah.
WartaEkonomi.co.id menetapkan bank bjb sebagai penerima penghargaan Indonesia Best Bank 2022 for The Accelerate Banking Business Transformation (Category KBMI 2, BPD).
Penghargaan ini diberikan kepada bank bjb secara virtual yang diwakili oleh Pemimpin Divisi Information Technology bank bjb Anthonius Satriyo Wibowo, pada Kamis 25 Agustus 2022.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan penghargaan yang diraih bank bjb merupakan buah dari kerja keras seluruh insan bank bjb dalam menghadirkan inovasi terbaru bagi nasabah demi mendorong kinerja bank bjb.
“Penghargaan Indonesia Best Bank Awards 2022 yang diraih bank bjb akan menambah motivasi untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dan pelayanan terbaik bagi pelanggan melalui inovasi dan digitalisasi,” ujar Widi.
Di tengah kondisi industri perbankan yang tertekan akibat pandemi, bank bjb secara konsisten terus mencatatkan kinerja sampai dengan Triwulan II tahun 2022 dengan mencetak Laba Rp1,49 triliun.
Hal tersebut salah satunya karena bank bjb senantiasa meningkatkan ekosistem yang dimiliki dengan produk dan fitur yang di-enhance dan experience yang terus dikembangkan.
Saat ini telah terbentuk ekosistem digital bank bjb yang meliputi pengguna aplikasi DIGI by bank bjb sebanyak lebih dari 849 ribu pengguna yang tumbuh hampir 5 kali lipat sejak 2020.
QRIS merchant bank bjb juga naik hampir 90 kali lipat dari semula 7.458 merchant dan saat ini menjadi lebih dari 655 ribu merchant.
Agen Laku Pandai melalui bjb BiSA yang saat ini lebih dari 7.500 agen dan kedepannya akan terus dikembangkan melalui skema kerjasama dengan berbagai pihak.
Ekosistem digital bank bjb tersebut menyumbang hampir 40% fee base income bank bjb yang tumbuh 28,8% secara year on year.
“bank bjb akan terus mendorong dan mengoptimalkan ekosistem keuangan yang telah terbentuk hingga menjadi bagian dari kontributor fee based income yang jauh lebih besar di masa depan,” kata Widi. (rba/ken)