DENPASAR, Radar Bali– PT Solid Gold Berjangka Bali berpartisipasi dalam turnamen golf yang digelar Bali Golf Club (BGC). Kegiatan ini menjadi strategi perusahaan dalam melakukan penetrasi ke segmen para pegolf sekaligus mengundang edukasi peluang bisnis di masa pandemi.
“Era sekarang, semua serba digitalized. Berbagai industri keuangan telah bertransformasi menuju transaksi digital. Tak terkecuali investasi. Bisnis di perdagangan berjangka adalah salah satu solusi yang bisa membantu para pengusaha untuk bangkit menghadapi resesi di masa pandemi,” terang Peter Christian Susanto, Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka Bali
Melalui ajang ini, lanjutnya, SGB Bali diharapkan semakin dikenal. Tentu dengan komitmen dan kualitas layanan yang baru, sesuai dengan tagline, #SGBBaliRasaBaru.
Ke depan, dalam meningkatkan branding dan memperkuat positioning sebagai perusahaan pialang berjangka terdepan dari sisi transparansi dan transaksi, SGB Bali akan terus mengedukasi masyarakat dari komunitas ke komunitas.
Bali menjadi pasar yang penting untuk Solid Gold Berjangka yang telah berdiri sejak tahun 2002 di Indonesia.
Kehadiran SGB Bali bukan hanya sebagai perusahaan pialang berjangka, melainkan juga sebagai entitas yang memiliki tanggung jawab dalam memasyarakatkan perdagangan berjangka komoditi.
Peter menyebut tingkat literasi investasi perdagangan berjangka masih sangat rendah di Indonesia. Sehingga paradigma yang muncul adalah stigma negatif karena hanya berfokus pada risiko.
Padahal, investasi di perdagangan berjangka telah menjadi pilihan utama di negara maju seperti Amerika dan Eropa. Alhasil diversifikasi portofolio aset mereka lebih banyak ditempatkan pada produk-produk seperti loco gold, indeks saham,dan forex.