33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:53 PM WIB

BI Dorong Transaksi Non Tunai di Objek Wisata

RadarBali.com – Bali menjadi salah satu destinasi wisata terbesar di Indonesia. Jutaan wisatawan domestik maupun asing datang berkunjung untuk menikmati keindahan alam Bali tiap tahunnya.

Transaksi uang non tunai jelas menjadi kebutuhan. Karena itu, ke depan transaksi non tunai diharapkan bisa diterapkan secara menyeluruh di sektor pariwisata untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan.

Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Azka Subhan mengungkapkan, sejumlah objek wisata bisa menerapkan pembayaran dengan sistem non tunai.

Ada beberapa keuntungan dengan menerapkan sistem ini. Selain mempercepat proses pembayaran, juga mempermudah pembayaran tanpa harus membawa uang tunai.

“Semakin banyak yang menerapkan transaksi non tunai, akan semakin bagus,” ujar Azka Subhan, Jumat (28/7) kemarin.

Azka mengatakan, sebenarnya upaya mendorong Pemerintah Provinsi Bali menerapkan transaksi non tunai sudah dilakukan Bank Indonesia sejak 2015 silam.

Saat itu, Kota Denpasar sebagai ibu kota provinsi diharapkan menjadi wilayah pertama yang menerapkan sistem pembayaran ini.

Hanya saja, jika dibanding dengan DKI Jakarta, penerapannya belum sesuai harapan. Dia menilai transaksi non tunai  akan lebih efektif apabila ada paksaan dari pemerintah setempat.

“Survei kami 70 persen sistem ini bermanfaat, tetapi implementasi tidak semulus dan semudah yang diharapkan,” papar Azka.

Bagi BI, transaksi non tunai memberi dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Kata dia, tiap tahun anggaran BI mencapai Rp 3 triliun.

Anggaran tersebut digunakan untuk biaya percetakan uang, perencanaan, pengeluaran, pengedaran dan pencabutan. “Dengan penerapan ini, biaya tersebut bisa ditekan,” ucapnya. (zul/mus)

 

RadarBali.com – Bali menjadi salah satu destinasi wisata terbesar di Indonesia. Jutaan wisatawan domestik maupun asing datang berkunjung untuk menikmati keindahan alam Bali tiap tahunnya.

Transaksi uang non tunai jelas menjadi kebutuhan. Karena itu, ke depan transaksi non tunai diharapkan bisa diterapkan secara menyeluruh di sektor pariwisata untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan.

Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Azka Subhan mengungkapkan, sejumlah objek wisata bisa menerapkan pembayaran dengan sistem non tunai.

Ada beberapa keuntungan dengan menerapkan sistem ini. Selain mempercepat proses pembayaran, juga mempermudah pembayaran tanpa harus membawa uang tunai.

“Semakin banyak yang menerapkan transaksi non tunai, akan semakin bagus,” ujar Azka Subhan, Jumat (28/7) kemarin.

Azka mengatakan, sebenarnya upaya mendorong Pemerintah Provinsi Bali menerapkan transaksi non tunai sudah dilakukan Bank Indonesia sejak 2015 silam.

Saat itu, Kota Denpasar sebagai ibu kota provinsi diharapkan menjadi wilayah pertama yang menerapkan sistem pembayaran ini.

Hanya saja, jika dibanding dengan DKI Jakarta, penerapannya belum sesuai harapan. Dia menilai transaksi non tunai  akan lebih efektif apabila ada paksaan dari pemerintah setempat.

“Survei kami 70 persen sistem ini bermanfaat, tetapi implementasi tidak semulus dan semudah yang diharapkan,” papar Azka.

Bagi BI, transaksi non tunai memberi dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Kata dia, tiap tahun anggaran BI mencapai Rp 3 triliun.

Anggaran tersebut digunakan untuk biaya percetakan uang, perencanaan, pengeluaran, pengedaran dan pencabutan. “Dengan penerapan ini, biaya tersebut bisa ditekan,” ucapnya. (zul/mus)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/