28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:14 AM WIB

Wakili Indonesia di Singapore Math, Neilson Menuju Keping Emas ke-6

DENPASAR – Lantai 2 Sempoa SIP, Jalan Muding Indah X No. 7, Kerobokan, Kuta Utara seketika berubah jadi panggung Beverly Hills, Jumat (9/11) siang.

John Forbes Nash, Jr. (diperankan Russell Crowe, red) dalam tayangan perdana film A Beautiful Mind, Kamis 13 Desember 2001 silam hidup kembali.

Ahli matematika Amerika Serikat pemenang Hadiah Nobel 1994 yang meninggal dunia tahun 2015 (86 tahun) tentu sepakat telah menemukan calon pengganti lewat sosok Neilson Gunawan, 7.

Siswa kelas 2 Regents School, Bali, yang kini menempati ranking 1 American Mathematics Olympiad (AMO) 2018 se-Indonesia ini hendak merayakan hari Pahlawan, Sabtu (10/11) hari ini dengan cara istimewa, yakni berlatih sempoa.

Pasalnya, Jumat (16/11) mendatang Neilson akan mewakili Indonesia pada Singa Singapore Math di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia. Adalah pelajaran yang spesial. Ada tiga lagi coba tebak!” ucap Neilson kepada Jawa Pos Radar Bali saat ditanyai pelajaran yang digemarinya selain matematika.

Pertanyaan itu dia jawab sendiri: Bahasa Bali, Leader in Me, dan CD (Class Discussion). Cas cis cus, Neilson bercerita secara runtut tentang segala hal di Regents School.

Mulai dari nama teman, aktivitas membaca buku di perpustakaan hingga awards (penghargaan) di akhir semester. Termasuk hukuman bila telat dan nakal.

Tak hanya bercerita, dia juga memperagakan sejumlah gerakan yang dipelajarinya di sekolah. Merespons kelakuan tersebut, Ibunda Neilson, Sherly, menyebut anaknya dengan istilah radio rusak.

“Waktu tidak ada apa-apa (lomba, red) ya seperti ini. Seperti radio rusak. Tapi bedanya meski sedang bermain anak Sempoa SIP saat diberi soal hitungan mereka masih bisa mengerjakannya,” ungkap istri Dhany Gunawan itu.

Seperti apa kemampuan Neilson yang pada 2018 meraih lima medali emas di ajang World Mathematics Invitational 2018 (final di Korea Selatan),

Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2018, American Mathematics Olympiad (AMO) 2018, Thailand International Mathematics Olympiad (TIMO)? Sherly menjawab penuh keyakinan.

“Kalau dari segi berhitung Neilson sekarang bisa penambahan dan pengurangan dengan membayang atau tanpa perlu sempoa sampai ke ribuan.

Kalau perkalian dan pembagian juga sudah bisa membayang sampai ribuan,” ucapnya sambil memberi contoh perkalian pembagian itu seperti 367×86 atau 4271×8.

“Jadi ratusan kali puluhan atau ribuan kali satuan. Tanpa alat sudah bisa,” sambung Director Sempoa SIP Bali yang beroperasi sejak Januari 2016 silam.

Terkait kemampuan logika, Sherly merasa Neilson setara anak kelas 3 SD. Menariknya, berlatih sempoa jelas Sherly bukanlah belajar matematika; melainkan aritmatika dan pengoptimalan potensi otak anak.

Dirinya juga memastikan Neilson dan puluhan anak berprestasi didikan Sempoa SIP jauh dari istilah stres.

“Neilson mengenal angka seperti menyerap bahasa. Di usianya sekarang inilah kemampuan itu bisa berkembang secara maksimal hingga usia 12 tahun karena usia 3-12 tahun

adalah masa keemasan otak anak. Dia sama sekali tidak takut pada angka. Malah mencintainya. Itulah kata kunci belajar sempoa,” tegasnya.

Disinggung soal kemungkinan Neilson dipertemukan atau bertanding dengan Gubernur Bali Wayan Koster yang juga ahli matematika, Sherly tersenyum.

“Amin Pak. Semoga anak-anak ini bisa membawa harum nama Indonesia dan Bali khususnya. Terus terang kadang agak kasihan ama anak-anak berprestasi ini. Apresiasinya emang kurang,” tutupnya. (rba)

DENPASAR – Lantai 2 Sempoa SIP, Jalan Muding Indah X No. 7, Kerobokan, Kuta Utara seketika berubah jadi panggung Beverly Hills, Jumat (9/11) siang.

John Forbes Nash, Jr. (diperankan Russell Crowe, red) dalam tayangan perdana film A Beautiful Mind, Kamis 13 Desember 2001 silam hidup kembali.

Ahli matematika Amerika Serikat pemenang Hadiah Nobel 1994 yang meninggal dunia tahun 2015 (86 tahun) tentu sepakat telah menemukan calon pengganti lewat sosok Neilson Gunawan, 7.

Siswa kelas 2 Regents School, Bali, yang kini menempati ranking 1 American Mathematics Olympiad (AMO) 2018 se-Indonesia ini hendak merayakan hari Pahlawan, Sabtu (10/11) hari ini dengan cara istimewa, yakni berlatih sempoa.

Pasalnya, Jumat (16/11) mendatang Neilson akan mewakili Indonesia pada Singa Singapore Math di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia. Adalah pelajaran yang spesial. Ada tiga lagi coba tebak!” ucap Neilson kepada Jawa Pos Radar Bali saat ditanyai pelajaran yang digemarinya selain matematika.

Pertanyaan itu dia jawab sendiri: Bahasa Bali, Leader in Me, dan CD (Class Discussion). Cas cis cus, Neilson bercerita secara runtut tentang segala hal di Regents School.

Mulai dari nama teman, aktivitas membaca buku di perpustakaan hingga awards (penghargaan) di akhir semester. Termasuk hukuman bila telat dan nakal.

Tak hanya bercerita, dia juga memperagakan sejumlah gerakan yang dipelajarinya di sekolah. Merespons kelakuan tersebut, Ibunda Neilson, Sherly, menyebut anaknya dengan istilah radio rusak.

“Waktu tidak ada apa-apa (lomba, red) ya seperti ini. Seperti radio rusak. Tapi bedanya meski sedang bermain anak Sempoa SIP saat diberi soal hitungan mereka masih bisa mengerjakannya,” ungkap istri Dhany Gunawan itu.

Seperti apa kemampuan Neilson yang pada 2018 meraih lima medali emas di ajang World Mathematics Invitational 2018 (final di Korea Selatan),

Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2018, American Mathematics Olympiad (AMO) 2018, Thailand International Mathematics Olympiad (TIMO)? Sherly menjawab penuh keyakinan.

“Kalau dari segi berhitung Neilson sekarang bisa penambahan dan pengurangan dengan membayang atau tanpa perlu sempoa sampai ke ribuan.

Kalau perkalian dan pembagian juga sudah bisa membayang sampai ribuan,” ucapnya sambil memberi contoh perkalian pembagian itu seperti 367×86 atau 4271×8.

“Jadi ratusan kali puluhan atau ribuan kali satuan. Tanpa alat sudah bisa,” sambung Director Sempoa SIP Bali yang beroperasi sejak Januari 2016 silam.

Terkait kemampuan logika, Sherly merasa Neilson setara anak kelas 3 SD. Menariknya, berlatih sempoa jelas Sherly bukanlah belajar matematika; melainkan aritmatika dan pengoptimalan potensi otak anak.

Dirinya juga memastikan Neilson dan puluhan anak berprestasi didikan Sempoa SIP jauh dari istilah stres.

“Neilson mengenal angka seperti menyerap bahasa. Di usianya sekarang inilah kemampuan itu bisa berkembang secara maksimal hingga usia 12 tahun karena usia 3-12 tahun

adalah masa keemasan otak anak. Dia sama sekali tidak takut pada angka. Malah mencintainya. Itulah kata kunci belajar sempoa,” tegasnya.

Disinggung soal kemungkinan Neilson dipertemukan atau bertanding dengan Gubernur Bali Wayan Koster yang juga ahli matematika, Sherly tersenyum.

“Amin Pak. Semoga anak-anak ini bisa membawa harum nama Indonesia dan Bali khususnya. Terus terang kadang agak kasihan ama anak-anak berprestasi ini. Apresiasinya emang kurang,” tutupnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/