28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:45 AM WIB

Cara Paling Mudah Hindari Stres; Penuhi Nutrisi dan Cukup Istirahat

DENPASAR – Wabah Covid-19 mengguncang dunia. Ilmuwan dari berbagai penjuru dunia saat ini berlomba menciptakan penangkal virus SARS-CoV-2.

Menurut catatan Worldometer pada Selasa (14/4) hingga pukul 12.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 mencapai hampir dua juta, atau tepatnya 1.925.224.

Berdasar jumlah tersebut, kasus aktif tercatat sebanyak 1.357.574. Sisanya sebanyak 447.948 telah sembuh dan 119.702 meninggal.

Karena penangkal virus belum ditemukan, langkah pencegahan adalah tindakan utama untuk mencegah kasus infeksi baru terjadi.

Seperti social distancing, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan membatasi aktivitas di luar rumah.

Yang tidak kalah penting adalah mengoptimalkan daya tahan tubuh atau sistem imunitas. Kemampuan sistem imun tubuh seseorang sangat menentukan kemampuannya dalam menghadapi penyakit termasuk Covid-19.

Faktanya, sebagian besar orang yang memiliki sistem imun yang baik terbukti sembuh dari infeksi tersebut.

Sistem imun manusia tentunya sangat kompleks. Hal ini bisa disederhanakan dalam tindakan praktis yang bisa dilakukan secara umum.

Langkah pertama dalam mengoptimalkan sistem imun adalah nutrisi makanan. Faktor penting nutrisi yang dominan dalam mengoptimalkan sistem imun adalah protein, vitamin, mineral dan air.

Protein adalah komponen penting dalam pembentukan sistem imun. Kekurangan protein berdampak pada tidak optimalnya sistem imun.

Kebutuhan protein berkisar antara 0.8-1 gram/kg berat badan. Sumber protein ada dua, yaitu protein hewani yang terdiri dari daging

(sapi, kambing, domba, ayam, bebek, ikan, udang, dll), telur, susu, dan protein nabati yang terdiri dari kacang-kacangan, tahu dan tempe.

Untuk mencukupi kebutuhan protein tersebut pastikan komposisi protein sejumlah seperempat sampai sepertiga piring Anda.

Utamakan sumber karbohidrat dari sumber yang berserat seperti nasi, jagung, ketela, dan ubi. Pastikan komposisi karbohidrat sejumlah sepertiga piring Anda.

Untuk kebutuhan vitamin dan mineral pastikan kebutuhan tersebut kita dapatkan dari sayuran dan buah-buahan.

Kombinasikan sayuran dengan variasi warna seperti tomat, wortel, terong, bayam, sawi, kecambah, kacang panjang, dan sejenisnya.

Pastikan komposisi sayuran sejumlah sepertiga piring Anda. Variasikan konsumsi buah-buahan seperti jeruk, apel, mangga, pisang, dan pepaya.

Seporsi buah-buahan dapat dikonsumsi antara waktu makan, yaitu pukul 10 pagi dan pukul 3 sore. Untuk tambahan bisa mengonsumsi

suplemen multivitamin dan mineral yang mengandung vitamin C, B3, B5, B6, E, zinc, calcium, dan magnesium.

Jangan lupa dalam mengolah makanan dapat ditambahkan berbagai bumbu dan rempah alami seperti kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, pala, kayu manis, dan sejenisnya.

Penting dipahami bahwa dehidrasi atau kekurangan cairan akan menurunkan sistem imunitas. Karena itu, pastikan kebutuhan

cairan tercukupi dengan minum air 8-10 gelas air per hari dan bisa ditambah tergantung aktivitas dan banyaknya keringat yang keluar.

Untuk tambahan bisa mengkonsumsikan teh tawar hangat, larutan jahe, dan jamu seperti kunyit, temulawak, dan kencur.

Minum-minuman hangat sangat dianjurkan karena virus akan sulit berkembang terutama di daerah tenggorokan.

Beberapa jenis makanan atau minuman dapat menekan sistem imun. Karena itu kurangi konsumsi gula, sirup, tepung-tepungan, makanan yang diolah dengan pemanasan minyak temperatur tinggi, serta makanan dan minuman berpengawet.

Batasi konsumsi alkohol dan berhentilah merokok. Perlu diingat kekurangan nutrisi penting seperti protein, multivitamin, mineral dan air akan berpengaruh negatif terhadap pembentukan sistem imun.

Akan tetapi, tidak ada bukti ilmiah konsumsi nutrisi termasuk vitamin yang berlebihan akan berdampak positif pada sistem imun.

Jadi, tidak perlu sampai harus mengonsumsi multivitamin secara berlebihan. Istirahat yang cukup adalah faktor penting dalam optimalisasi sistem Imun.

Istirahat ada 2 bentuk, yaitu tidur dan relaksasi. Usahakan kuantitas tidur Anda 6-8 jam tiap malam, dan pastikan tidak terpapar sinar lampu yang terang terutama yang berwarna putih dan biru,

tapi gunakan sinar lampu yang redup berwarna merah kekuningan agar tidak mengganggu produksi hormon Melatonin, dimana hormon Melatonin berperan dalam sistem imunitas.

Istirahat yang kedua adalah dalam bentuk relaksasi. Lakukan relaksasi terutama pada waktu kerja maupun saat di rumah.

Duduk yang berkepanjangan terbukti menurunkan sistem imun, lakukan sitting break tiap jam selama 1-2 menit dengan berdiri dan berjalan berkeliling.

Jika memungkinkan rebahkan tubuh Anda selama 5-10 menit sambil mengatur nafas. Gunakan pernapasan perut, tarik nafas secara dalam dan hembuskan secara perlahan.

Batasi diri dalam mengakses dan menshare berita-berita yang bersifat negatif dan belum jelas kebenarannya juga penting dilakukan.

Saat ini jumlah penderita Covid-19 maupun yang meninggal cenderung bertambah. Terus-menerus mengikuti jumlah korban tidak akan memperbaiki sistem imun kita. Sangatlah penting untuk tetap berpikir positif.

Rasa takut dan cemas dengan kondisi saat ini adalah wajar, tapi ketakutan dan kecemasan yang berlebihan justru bisa lebih berbahaya dibanding penyakit itu sendiri.

Daripada galau dan risau dengan kondisi saat ini, kenapa tidak waktu dan tenaga kita gunakan untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh. (rba)

 

DENPASAR – Wabah Covid-19 mengguncang dunia. Ilmuwan dari berbagai penjuru dunia saat ini berlomba menciptakan penangkal virus SARS-CoV-2.

Menurut catatan Worldometer pada Selasa (14/4) hingga pukul 12.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 mencapai hampir dua juta, atau tepatnya 1.925.224.

Berdasar jumlah tersebut, kasus aktif tercatat sebanyak 1.357.574. Sisanya sebanyak 447.948 telah sembuh dan 119.702 meninggal.

Karena penangkal virus belum ditemukan, langkah pencegahan adalah tindakan utama untuk mencegah kasus infeksi baru terjadi.

Seperti social distancing, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan membatasi aktivitas di luar rumah.

Yang tidak kalah penting adalah mengoptimalkan daya tahan tubuh atau sistem imunitas. Kemampuan sistem imun tubuh seseorang sangat menentukan kemampuannya dalam menghadapi penyakit termasuk Covid-19.

Faktanya, sebagian besar orang yang memiliki sistem imun yang baik terbukti sembuh dari infeksi tersebut.

Sistem imun manusia tentunya sangat kompleks. Hal ini bisa disederhanakan dalam tindakan praktis yang bisa dilakukan secara umum.

Langkah pertama dalam mengoptimalkan sistem imun adalah nutrisi makanan. Faktor penting nutrisi yang dominan dalam mengoptimalkan sistem imun adalah protein, vitamin, mineral dan air.

Protein adalah komponen penting dalam pembentukan sistem imun. Kekurangan protein berdampak pada tidak optimalnya sistem imun.

Kebutuhan protein berkisar antara 0.8-1 gram/kg berat badan. Sumber protein ada dua, yaitu protein hewani yang terdiri dari daging

(sapi, kambing, domba, ayam, bebek, ikan, udang, dll), telur, susu, dan protein nabati yang terdiri dari kacang-kacangan, tahu dan tempe.

Untuk mencukupi kebutuhan protein tersebut pastikan komposisi protein sejumlah seperempat sampai sepertiga piring Anda.

Utamakan sumber karbohidrat dari sumber yang berserat seperti nasi, jagung, ketela, dan ubi. Pastikan komposisi karbohidrat sejumlah sepertiga piring Anda.

Untuk kebutuhan vitamin dan mineral pastikan kebutuhan tersebut kita dapatkan dari sayuran dan buah-buahan.

Kombinasikan sayuran dengan variasi warna seperti tomat, wortel, terong, bayam, sawi, kecambah, kacang panjang, dan sejenisnya.

Pastikan komposisi sayuran sejumlah sepertiga piring Anda. Variasikan konsumsi buah-buahan seperti jeruk, apel, mangga, pisang, dan pepaya.

Seporsi buah-buahan dapat dikonsumsi antara waktu makan, yaitu pukul 10 pagi dan pukul 3 sore. Untuk tambahan bisa mengonsumsi

suplemen multivitamin dan mineral yang mengandung vitamin C, B3, B5, B6, E, zinc, calcium, dan magnesium.

Jangan lupa dalam mengolah makanan dapat ditambahkan berbagai bumbu dan rempah alami seperti kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, pala, kayu manis, dan sejenisnya.

Penting dipahami bahwa dehidrasi atau kekurangan cairan akan menurunkan sistem imunitas. Karena itu, pastikan kebutuhan

cairan tercukupi dengan minum air 8-10 gelas air per hari dan bisa ditambah tergantung aktivitas dan banyaknya keringat yang keluar.

Untuk tambahan bisa mengkonsumsikan teh tawar hangat, larutan jahe, dan jamu seperti kunyit, temulawak, dan kencur.

Minum-minuman hangat sangat dianjurkan karena virus akan sulit berkembang terutama di daerah tenggorokan.

Beberapa jenis makanan atau minuman dapat menekan sistem imun. Karena itu kurangi konsumsi gula, sirup, tepung-tepungan, makanan yang diolah dengan pemanasan minyak temperatur tinggi, serta makanan dan minuman berpengawet.

Batasi konsumsi alkohol dan berhentilah merokok. Perlu diingat kekurangan nutrisi penting seperti protein, multivitamin, mineral dan air akan berpengaruh negatif terhadap pembentukan sistem imun.

Akan tetapi, tidak ada bukti ilmiah konsumsi nutrisi termasuk vitamin yang berlebihan akan berdampak positif pada sistem imun.

Jadi, tidak perlu sampai harus mengonsumsi multivitamin secara berlebihan. Istirahat yang cukup adalah faktor penting dalam optimalisasi sistem Imun.

Istirahat ada 2 bentuk, yaitu tidur dan relaksasi. Usahakan kuantitas tidur Anda 6-8 jam tiap malam, dan pastikan tidak terpapar sinar lampu yang terang terutama yang berwarna putih dan biru,

tapi gunakan sinar lampu yang redup berwarna merah kekuningan agar tidak mengganggu produksi hormon Melatonin, dimana hormon Melatonin berperan dalam sistem imunitas.

Istirahat yang kedua adalah dalam bentuk relaksasi. Lakukan relaksasi terutama pada waktu kerja maupun saat di rumah.

Duduk yang berkepanjangan terbukti menurunkan sistem imun, lakukan sitting break tiap jam selama 1-2 menit dengan berdiri dan berjalan berkeliling.

Jika memungkinkan rebahkan tubuh Anda selama 5-10 menit sambil mengatur nafas. Gunakan pernapasan perut, tarik nafas secara dalam dan hembuskan secara perlahan.

Batasi diri dalam mengakses dan menshare berita-berita yang bersifat negatif dan belum jelas kebenarannya juga penting dilakukan.

Saat ini jumlah penderita Covid-19 maupun yang meninggal cenderung bertambah. Terus-menerus mengikuti jumlah korban tidak akan memperbaiki sistem imun kita. Sangatlah penting untuk tetap berpikir positif.

Rasa takut dan cemas dengan kondisi saat ini adalah wajar, tapi ketakutan dan kecemasan yang berlebihan justru bisa lebih berbahaya dibanding penyakit itu sendiri.

Daripada galau dan risau dengan kondisi saat ini, kenapa tidak waktu dan tenaga kita gunakan untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh. (rba)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/