RadarBali.com – Pentas calonarang sekaha Barong dari Desa Baluk, Kecamatan Negara, di stage Pura Jagatnatha, benar-benar menghibur ribuan penonton.
Meski untuk hiburan, pentas calonarang dengan judul Pusaka Niscaya Nircaya Lingga tersebut tidak meninggalkan sisi mistis yang membuat merinding para penonton.
Dikisahkan dalam drama calonarang tersebut, Prabu Erlangga di negeri Daha mulai khawatir karena Walu Nateng Dirah diketahui memiliki pusaka sakti Niscaya Nircaya Lingga yang memiliki tabiat jahat.
Raja Daha khawatir pusaka sakti di salah gunakan. Sehingga, atas nasihat Empu Bharadah, diutuslah Raden Bahulu untuk mencuri pusaka tersebut.
Dengan tipu muslihat berpura – pura menikahi Diah Ratna Menggali, putri satu satunya Walu Nateng Dirah.
Setelah pusaka sakti Niscaya Nircaya Lingga berhasil dicuri, dibawa ke Negeri Daha. Walu Nateng Dirah marah dan meminta Anugerah Dewi Durga untuk bisa menghancurkan Daha dengan ilmu desti neluh nerangjana.
Setelah pusaka dicuri masyarakat banyak yang sakit, kemudian setelah diobati oleh seorang tabib justru tabibnya yang mati.
Cerita cinta, kekuasaan dan mistik yang dibawakan cukup menghibur penonton. Terutama saat para abdi tampil dengan banyolan-banyolan yang membuat penonton tertawa.
Ribuan orang penonton yang memenuhi stage pura jagatnatha dibuat tertawa lepas. Memasuki konflik dalam cerita, ketika Walu Nateng Dirah murka setelah pusaka dicuri, suasananya baru berubah.
Penonton dibuat terhenyak dan langsung terasa pentas yang awalnya lucu menjadi seram. Sisi mistis pentas calonarang lebih terasa.
Bahkan, hingga tiga jam lebih pentas calonarang, semakin larut malam penonton bertambah semakin banyak.
Akhir pementasan, penonton dibuat berteriak histeris ketika para pemain calonarang kerauhan. Keris berkali-kali dihujamkan ke tubuh rangda, bahkan saling kejar antar pemain terjadi hingga ke kursi penonton.
Peristiwa itu membuat penonton semakin histeris dan lari kalang kabut. Sorak sorai penonton mengakhiri pentas calonarang yang berakhir hingga dini hari itu.