SINGARAJA – Sastrawan asal Buleleng, Kadek Sonia Piscayanti meluncurkan karya terbarunya. Kali ini ia meluncurkan sebuah buku dongeng. Buku itu berjudul “Dongeng Kayu Mogok Sekolah”.
Buku terbarunya itu diluncurkan Kamis (30/7) petang lalu melalui siaran langsung pada media sosial. Peluncuran itu juga dilakukan bertepatan dengan edisi ke-100 kegiatan Mendongeng Dari Rumah yang diinisiasi Sonia sejak beberapa April lalu.
Peluncuran buku dongeng itu, terbilang pendekatan baru yang dilakukan oleh Sonia. Selama ini, di dunia literasi, Sonia lebih dikenal sebagai penulis cerpen, puisi, serta naskah drama.
Ia juga dikenal sebagai seorang dramawan dan sutradara teater. Buku dongeng ini sekaligus menjadi buku dongeng pertama yang ia tulis.
Buku setebal 22 halaman itu sebenarnya sudah dirancang jauh-jauh hari sebelum masa pandemi. Seluruh cerita yang muncul, bermula dari pengalaman yang Sonia hadapi.
Putranya, Kadek Kayu Hujan, sempat mogok dari sekolah. Berawal dari pengalaman itu, Sonia berinisiatif membuat sebuah buku dongeng.
Dalam membuat karya itu, Sonia menggandeng Ni Kadek Heny Sayukti sebagai illustrator. Selain itu, Manik Sukadana juga digaet sebagai penata letak.
“Ini adalah seri pertama tentang Kayu mogok sekolah. Hampir selama dua bulan. Bertepatan dengan saat itu, tahun lalu menjelang ulang tahun Kayu yang ke-5,
saya melakukan beberapa cara agar Kayu bisa kembali sekolah. Dongeng ini hanya satu cerita dari puluhan cerita yang saya tulis,” ungkap Sonia.
Menurutnya, selama masa mogok sekolah, itu banyak cerita dan pengalaman yang ia dapat. “Selama setahun belakangan saat Kayu (kembali) sekolah, banyak hal yang saya catat. Lalu saya tulis menjadi seri dongeng,” ceritanya lagi.
Lebih lanjut Sonia mengungkapkan, mendongeng merupakan salah satu kegiatan literasi yang perlu dikenalkan kembali pada masyarakat.
Sebab selama ini dongen mulai dilupakan. Bahkan jarang sekali mendapatkan ruang apresiasi. Orang tua pun makin jarang mendongeng pada anak-anaknya.
Di sisi lain, pada Kamis malam lalu, Sonia juga menutup program Mendongeng Dari Rumah. Bersama Komunitas Mahima – komunitas literasi yang ia bina – Sonia menggagas program tersebut.
Selama 100 hari, genap 100 orang membacakan berbagai judul dongeng pada masyarakat. Acara mendongeng itu dilakukan melalui siaran langsung pada media sosial.
Berbagai kalangan terlibat dalam program tersebut. Baik itu sastrawan, dramawan, dosen, guru, seniman, jurnalis, hingga dokter juga turut terlibat.
Pada episode ke-100, Sonia menggandeng maestro dongeng Made Taro dan putranya Gede Tarmada untuk membacakan dongeng.