33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:08 PM WIB

Usir Depresi, Reog Ponorogo Hibur Pengungsi Sutasoma

RadarBali.com – Atraksi Reog Ponorogo memberikan hiburan gratis bagi para pengungsi di posko Sutasoma, Kecamatan Sukawati, Kamis sore (5/10).

Seniman beraksi menari diiringi gamelan. Menariknya, para penari reog Ponorogo menggunakan sarana api yang disemburkan ke atas langit untuk membuat para pengungsi happy.

Anak-anak pengungsi yang menyaksikan pun terhibur dengan aksi seniman yang dibawa oleh jajaran Polres Gianyar itu.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo mengaku dirinya memiliki darah Ponorogo, Jawa Timur, dan masih ada hubungan dengan seniman reog rantauan Madiun yang kesehariannya tinggal di Denpasar.

“Saya orang Jawa Timur, saya membawa ini ikut tergerak menghibur pengungsi,” ujar AKBP Djoni Widodo. Seniman reog itu sendiri, selain terdiri dari warga sipil, juga sebagian terdiri dari anggota kepolisian.

Dijelaskan AKBP Djoni, walau perantauan, seniman ini sudah biasa menghibur masyarakat. “Untuk kali ini murni kegiatan sosial, tidak ada pembiayaan apa-apa. Ini murni untuk menghibur,” terangnya.

AKBP Djoni berjanji, aksi hiburan reog ini tidak hanya dilakukan kali ini saja. “Kami akan agendakan lagi,” ujarnya.

Aksi reog kemarin dihadiri oleh Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra. “Kami berterima kasih dengan kehadiran ini. Kami ajak kepada seniman lain untuk ikut ambil bagian di sini,” ujar Mahayastra.

Salah satu pengungsi Sutasoma, Kadek Agus Mardika, asal Banjar Linggasana, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, mengaku senang dengan kehadiran hiburan tersebut.

“Saya senang, lumayan, ada api, kuda lumpingnya,” ujar siswa SMPN 3 Bebandem yang sekolah sementara itu SMPN 2 Sukawati itu. Dia berharap hiburan macam ini rutin digelar.

Adapun jumlah pengungsi di posko Sutasoma total mencapai 762 jiwa terdiri dari 397 laki-laki dan 365 perempuan.

Sedangkan, jumlah total pengungsi di kabupaten Gianyar baik pengungsi Sutasoma dan mandiri berjumlah 13.250 jiwa. Pengungsi mandiri tersebar di tujuh kecamatan di Gianyar

RadarBali.com – Atraksi Reog Ponorogo memberikan hiburan gratis bagi para pengungsi di posko Sutasoma, Kecamatan Sukawati, Kamis sore (5/10).

Seniman beraksi menari diiringi gamelan. Menariknya, para penari reog Ponorogo menggunakan sarana api yang disemburkan ke atas langit untuk membuat para pengungsi happy.

Anak-anak pengungsi yang menyaksikan pun terhibur dengan aksi seniman yang dibawa oleh jajaran Polres Gianyar itu.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo mengaku dirinya memiliki darah Ponorogo, Jawa Timur, dan masih ada hubungan dengan seniman reog rantauan Madiun yang kesehariannya tinggal di Denpasar.

“Saya orang Jawa Timur, saya membawa ini ikut tergerak menghibur pengungsi,” ujar AKBP Djoni Widodo. Seniman reog itu sendiri, selain terdiri dari warga sipil, juga sebagian terdiri dari anggota kepolisian.

Dijelaskan AKBP Djoni, walau perantauan, seniman ini sudah biasa menghibur masyarakat. “Untuk kali ini murni kegiatan sosial, tidak ada pembiayaan apa-apa. Ini murni untuk menghibur,” terangnya.

AKBP Djoni berjanji, aksi hiburan reog ini tidak hanya dilakukan kali ini saja. “Kami akan agendakan lagi,” ujarnya.

Aksi reog kemarin dihadiri oleh Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra. “Kami berterima kasih dengan kehadiran ini. Kami ajak kepada seniman lain untuk ikut ambil bagian di sini,” ujar Mahayastra.

Salah satu pengungsi Sutasoma, Kadek Agus Mardika, asal Banjar Linggasana, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, mengaku senang dengan kehadiran hiburan tersebut.

“Saya senang, lumayan, ada api, kuda lumpingnya,” ujar siswa SMPN 3 Bebandem yang sekolah sementara itu SMPN 2 Sukawati itu. Dia berharap hiburan macam ini rutin digelar.

Adapun jumlah pengungsi di posko Sutasoma total mencapai 762 jiwa terdiri dari 397 laki-laki dan 365 perempuan.

Sedangkan, jumlah total pengungsi di kabupaten Gianyar baik pengungsi Sutasoma dan mandiri berjumlah 13.250 jiwa. Pengungsi mandiri tersebar di tujuh kecamatan di Gianyar

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/