27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 0:53 AM WIB

Waspadai Klaster Baru saat PKB, Penonton & Seniman Wajib Taat Prokes

DENPASAR – Jika tahun lalu tidak digelar, maka ajang tahunan di Bali, yakni Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021kali ini dipastikan akan digelar di tengah wabah Covid 19 ini. 

Antisipasi pun dilakukan dengan melaksanakan PKB secara konvensional (luring) dan daring dengan protokol kesehatan yang ketat serta terukur.

Selaras itu pula, PKB kali ini mengusung tagar #LuunganMabalihUliJumah dan #NontonPKBdariRumah, dengan harapan agar masyarakat Bali

dan publik luas dapat menyaksikan serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring).

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, pelaksanaan PKB XLIII Tahun 2021 ini merupakan upaya adaptasi kebiasaan baru untuk tetap menjaga produktivitas,

kreativitas dan memberi panggung apresiasi seni terhadap seniman dan pelaku seni di Bali, serta memberikan hiburan sehat dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pada penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 mengambil tema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan),

bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.

Tematik ini secara visual direpresentasikan melalui ikon utama pohon Kalpataru yang dapat dimaknai sebagai napas kehidupan sekaligus pengetahuan utama yang mengajarkan manusia

tentang sumber pangan, farmakologi, budaya, ekonomi, industri, bahkan juga spiritual. Pohon diyakini adalah saudara tertua manusia dalam kehidupan di bumi.

Selama sebulan penuh, sedari tanggal 12 Juni hingga 10 Juli 2021, dihadirkan beragam agenda dan aktivitas, meliputi Peed Aya (Pawai); Rekasadana (Pergelaran); Utsawa (Parade);

Wimbakara (Lomba); Kandarupa (Pameran); Kriyaloka (Lokakarya); Widyatula (Sarasehan); dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

“Peserta atau seniman yang berpartisipasi dalam PKB, juga pengunjung, diharapkan displin, tertib, dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, agar tidak menimbulkan klaster baru.

Saya meminta kerja sama semua pihak yang terkait, terutama leading sector Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan didukung Dinas-dinas lainnya agar dapat melaksanakan penyelenggaraan

PKB ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang direncanakan dan diharapkan,” kata Koster dalam Rapat Pleno Pemantapan Persiapan Penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 di Gedung Jayasabha.

Rapat Pleno Pemantapan Persiapan Penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 dihadiri pula Wakil Gubernur Bali, Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolresta Denpasar,

Walikota Denpasar, Wakil Bupati Badung, Wakil Bupati Karangasem, Sekda Kabupaten Tabanan, Sekda Kabupaten Gianyar, perwakilan Kabupaten Jembrana, Bangli, Buleleng, serta Rektor ISI Denpasar

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Bali menyampaikan kesiapan pihaknya dalam pengamanan pelaksanaan PKB XLIII Tahun 2021,

seraya menekankan kembali pentingnya displin semua pihak dalam mematuhi Protokol Kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. 

DENPASAR – Jika tahun lalu tidak digelar, maka ajang tahunan di Bali, yakni Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021kali ini dipastikan akan digelar di tengah wabah Covid 19 ini. 

Antisipasi pun dilakukan dengan melaksanakan PKB secara konvensional (luring) dan daring dengan protokol kesehatan yang ketat serta terukur.

Selaras itu pula, PKB kali ini mengusung tagar #LuunganMabalihUliJumah dan #NontonPKBdariRumah, dengan harapan agar masyarakat Bali

dan publik luas dapat menyaksikan serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring).

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, pelaksanaan PKB XLIII Tahun 2021 ini merupakan upaya adaptasi kebiasaan baru untuk tetap menjaga produktivitas,

kreativitas dan memberi panggung apresiasi seni terhadap seniman dan pelaku seni di Bali, serta memberikan hiburan sehat dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pada penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 mengambil tema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan),

bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.

Tematik ini secara visual direpresentasikan melalui ikon utama pohon Kalpataru yang dapat dimaknai sebagai napas kehidupan sekaligus pengetahuan utama yang mengajarkan manusia

tentang sumber pangan, farmakologi, budaya, ekonomi, industri, bahkan juga spiritual. Pohon diyakini adalah saudara tertua manusia dalam kehidupan di bumi.

Selama sebulan penuh, sedari tanggal 12 Juni hingga 10 Juli 2021, dihadirkan beragam agenda dan aktivitas, meliputi Peed Aya (Pawai); Rekasadana (Pergelaran); Utsawa (Parade);

Wimbakara (Lomba); Kandarupa (Pameran); Kriyaloka (Lokakarya); Widyatula (Sarasehan); dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

“Peserta atau seniman yang berpartisipasi dalam PKB, juga pengunjung, diharapkan displin, tertib, dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, agar tidak menimbulkan klaster baru.

Saya meminta kerja sama semua pihak yang terkait, terutama leading sector Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan didukung Dinas-dinas lainnya agar dapat melaksanakan penyelenggaraan

PKB ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang direncanakan dan diharapkan,” kata Koster dalam Rapat Pleno Pemantapan Persiapan Penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 di Gedung Jayasabha.

Rapat Pleno Pemantapan Persiapan Penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 dihadiri pula Wakil Gubernur Bali, Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolresta Denpasar,

Walikota Denpasar, Wakil Bupati Badung, Wakil Bupati Karangasem, Sekda Kabupaten Tabanan, Sekda Kabupaten Gianyar, perwakilan Kabupaten Jembrana, Bangli, Buleleng, serta Rektor ISI Denpasar

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Bali menyampaikan kesiapan pihaknya dalam pengamanan pelaksanaan PKB XLIII Tahun 2021,

seraya menekankan kembali pentingnya displin semua pihak dalam mematuhi Protokol Kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/