DENPASAR – Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Denpasar Nomor urut 7 dari partai Golkar, Togar Situmorang menilai, bahwa perkembangan musik di Bali saat ini begitu nyata terlihat dan terbilang sangat pesat.
Namun bentuk perhatian dan penghargaan dari pemerintah terhadap pekerja seni di bidang audio ini masih terasa kurang.
Togar pun berjanji jika terpilih nanti, caleg milenial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani, ini akan menyelenggarakan suatu acara malam apresiasi musik Bali.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pekerja seni musik yang ada di Bali. “Di Bali ini banyak sekali musisi-musisi kreatif. Namun, penghargaan terhadap dunia musik sendiri masih terbilang kurang,” kata Togar Situmorang.
Ketua POSSI Denpasar, Provinsi Bali, ini menjelaskan bahwa ajang kompetisi atau festival band yang di adakan bisa sangat merangsang musisi-musisi berbakat Bali yang potensial untuk bermunculan.
Maka perbanyak kegiatan kompetisi band akan bisa membawa dampak positif bagi kemajuan musik di Bali.
Tidak hanya itu, yang lebih membanggakan lagi, saat ini kreativitas musisi dan penyanyi lagu berbahasa Bali juga tidak pernah padam.
Tiap saat selalu ada penyanyi atau grup baru yang muncul, yang dengan bangga menembangkan syair lagu berbahasa Bali.
Hal ini pun perlu dilestarikan sebagai sebuah identitas dunia musik Bali. “Saat ini, musisi atau penyanyi berbahasa Bali tidak pernah padam. Mereka terus muncul. Ini adalah tanda positif
bagi keberlangsungan seni musik di Bali,” tambah advokat yang dijuluki Panglima Hukum yang juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon, Jl. Bypass Ngurah Rai No.407 tersebut.
Jika di tingkat nasional ada beragam ajang pemberian penghargaan digelar sebagai salah satu pemicu semangat para pegiat musik untuk berkarya.
Di Bali sendiri, kata Togar, perlu harus mengambil langkah untuk menyelenggarakannya juga. Walaupun levelnya untul lokal Bali saja.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini menjelaskan, kegiatan seperti itu dimaksudkan untuk memajukan seni musik di Bali
sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerja pegiat musik di Bali, mulai dari penyanyi, penata musik, hingga penggarap video klip.
Bukan persoalan bagaimana gebyar penyelenggaraannya, namun yang lebih penting adalah bagaimana esensi dari acara itu sendiri.
Yakni untuk mengapresiasi olah kreasi dari seniman musik di Bali. Karena kemajuan musik di Bali juga sangat penting untuk pariwisata.
“Saya rasa event seperti itu perlu dibuat untuk menumbuhkan semangat dalam berkarya, memacu kreativitas musisi-musisi
di Bali,” tandas pria yang saat ini sedang menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana Bali ini. (rba)