29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:41 AM WIB

Motifora Band Luncurkan Lagu tentang Cinta dan Pengkhianatan

SINGARAJA  – Kalangan milenial saat ini tak bisa lepas dengan musik. Bahkan seiring perkembangan dunia banyak dari kaum milenial yang menjadi musisi dengan membentuk sebuah group band.

Buleleng misalnya geliat musisi dari kalangan anak muda terus tumbuh dan ikut meramaikan belantika musik di Bali. Mulai dari Poleng Band, Dorayaki Band, dan group band-band lainnya.

Motifora salah satu band asal Desa Munduk, Banjar yang anggotanya kaum milenial ikut menghiasi dunia musik di Buleleng. Band yang digawangi oleh Tunick pada vokal, Reno pada gitar, Eri pada bass, serta Anna pada drum. Kendati ditengah pandemi Covid-19 yang mewabah masih tetap eksis. Mereka pun telah merilis single terbarunya “Hujan Tanpa Gulem”.

Lagu berdurasi tiga menit lebih mengusung tema percintaan ala anak muda. Lagu berbahasa Bali berkisah tentang pengkhianatan dalam sebuah hubungan percintaan. Di mana seorang perempuan setelah meninggalkan pacarnya (lekaki), tiba-tiba kembali layaknya hujan tanpa mendung.

Tunik, sang vokalis Motifora mengaku proses penggarapan lagu ini sendiri cukup lama dan berulang kali mengubah jenis musik dan aransemen.

“Sempat menggunakan drum tapi feel lagunya jadi hilang. Jadi kami kemas akustik dengan iringan ketukan drum midi,” tuturnya kepada koran ini, Jumat (14/8).

Menciptakan Lagu berkisah ‘Hujan Tanpa Gulem’ sejatinya banyak kaum laki-laki yang mengalami. Sehingga lagu sangat tepat untuk disampaikan kepada para pendengarnya.

Tunik mengatakan bandnya akan tetap konsisten mengusung musik bergenre pop alternatif, namun menawarkan warna baru dari segi musikalitas.

“Kami melepas single bukan mengejar panggung di tengah pandemi. Tapi untuk menjaga eksistensi kami sebagai band pendatang baru dari kalangan milenial,” ungkap Tunick.

Diakuinya, ditengah pandemi ini sebagai musisi muda membuat semakin kreatif dan produktif. Pandemi yang sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir ini memang sangat berdampak pada segala lini, begitu pula pada musisi. Mengingat selama pandemi ini tidak ada sama sekali panggung.

“Kalau dari segi job panggung, nyaris tidak ada. Tapi di pandemi ini kami bisa lebih matang mempersiapkan album terbaru nanti,” ujarnya.

Tonik menyebut single lagu terbaru yang dikerjakan oleh Motifora bekerja sama dengan Def Studio. Rencananya single yang dirilis saat ini ini akan masuk ke dalam album terbaru.

“Sementara saat ini masih dirilis dalam single. Tetapi selanjutnya pasti akan masuk di dalam album terbaru kami dan proses albumnya pun sudah kami garap sedikit demi sedikit,” pungkasnya.

SINGARAJA  – Kalangan milenial saat ini tak bisa lepas dengan musik. Bahkan seiring perkembangan dunia banyak dari kaum milenial yang menjadi musisi dengan membentuk sebuah group band.

Buleleng misalnya geliat musisi dari kalangan anak muda terus tumbuh dan ikut meramaikan belantika musik di Bali. Mulai dari Poleng Band, Dorayaki Band, dan group band-band lainnya.

Motifora salah satu band asal Desa Munduk, Banjar yang anggotanya kaum milenial ikut menghiasi dunia musik di Buleleng. Band yang digawangi oleh Tunick pada vokal, Reno pada gitar, Eri pada bass, serta Anna pada drum. Kendati ditengah pandemi Covid-19 yang mewabah masih tetap eksis. Mereka pun telah merilis single terbarunya “Hujan Tanpa Gulem”.

Lagu berdurasi tiga menit lebih mengusung tema percintaan ala anak muda. Lagu berbahasa Bali berkisah tentang pengkhianatan dalam sebuah hubungan percintaan. Di mana seorang perempuan setelah meninggalkan pacarnya (lekaki), tiba-tiba kembali layaknya hujan tanpa mendung.

Tunik, sang vokalis Motifora mengaku proses penggarapan lagu ini sendiri cukup lama dan berulang kali mengubah jenis musik dan aransemen.

“Sempat menggunakan drum tapi feel lagunya jadi hilang. Jadi kami kemas akustik dengan iringan ketukan drum midi,” tuturnya kepada koran ini, Jumat (14/8).

Menciptakan Lagu berkisah ‘Hujan Tanpa Gulem’ sejatinya banyak kaum laki-laki yang mengalami. Sehingga lagu sangat tepat untuk disampaikan kepada para pendengarnya.

Tunik mengatakan bandnya akan tetap konsisten mengusung musik bergenre pop alternatif, namun menawarkan warna baru dari segi musikalitas.

“Kami melepas single bukan mengejar panggung di tengah pandemi. Tapi untuk menjaga eksistensi kami sebagai band pendatang baru dari kalangan milenial,” ungkap Tunick.

Diakuinya, ditengah pandemi ini sebagai musisi muda membuat semakin kreatif dan produktif. Pandemi yang sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir ini memang sangat berdampak pada segala lini, begitu pula pada musisi. Mengingat selama pandemi ini tidak ada sama sekali panggung.

“Kalau dari segi job panggung, nyaris tidak ada. Tapi di pandemi ini kami bisa lebih matang mempersiapkan album terbaru nanti,” ujarnya.

Tonik menyebut single lagu terbaru yang dikerjakan oleh Motifora bekerja sama dengan Def Studio. Rencananya single yang dirilis saat ini ini akan masuk ke dalam album terbaru.

“Sementara saat ini masih dirilis dalam single. Tetapi selanjutnya pasti akan masuk di dalam album terbaru kami dan proses albumnya pun sudah kami garap sedikit demi sedikit,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/