28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:01 AM WIB

IMF Gagas Bangun Museum Literasi Musik Indonesia, Ini Tujuannya…

RadarBali.com – Bali menjadi salah satu pulau di Indonesia yang aura musiknya begitu kuat dan berkembang sangat pesat.

Dengan julukan Jendela Indonesia untuk Dunia, sejatinya musik Bali dan Indonesia juga bisa dilihat oleh dunia.

Melihat fakta ini, Indonesia Musik Forum (IMF) mencanangkan akan membangun Museum Literasi Musik Indonesia di Bali.

Hal ini terungkap dari workshop yang digelar IMF bekerjasama dengan Bekraf di salah satu hotel di daerah Kuta, Kamis (14/9) kemarin.

Presidium IMF Buddy Ace mengatakan, rencana awal Museum Literasi Musik Indonesia didirikan di Jakarta.

Namun, karena Bali dikenal sebagai jendela Indonesia di mata dunia, pembangunan museum akhirnya diputuskan di Bali.

“Saya berharap kalau rencana ini jadi, pemerintah bersedia mendukung agar wajah musik Indonesia bisa dilihat dunia,” ujar Buddy Ace di sela-sela workshop, Kamis (14/9) sore kemarin.

Sebagaimana museum literasi, museum ini nanti akan berisi catatan tentang musik Indonesia. Catatan musik dengan semua genre, termasuk musik tradisional dari setiap daerah.

Tidak hanya catatan tentang genre musik saja, semua hal tentang musik Indonesia, seperti sejarah alat musik tradisional dan modern, tokoh musik nasional dan daerah, hingga jenis-jenis alat musik tradisional akan di geber di museum ini.

“Jika ini terjadi, maka museum ini akan berisikan semua catatan sejarah musik di Indonesia. Jadi, nanti akan diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menulis sejarah dengan genre musik apa saja. Sejarah alat musik tradisional juga mulai dari karawitan, angklung, hingga profil orang-orang yang berpengaruh dalam musik Indonesia baik secara nasional atau daerah,” tambah pria yang akrab disapa om Buddy ini.

Mungkin nanti bentuk museum literasi tidak harus “wah”. Yang penting semua literasi tentang musik di Indonesia ada di dalamnya.

“Bisa saja nanti bentuknya seperti banjar, tapi di dalamnya semua literasi tentang musik Indonesia ada,” bebernya.

Dirinya meyakini rencana ini tidak akan mengganggu para musisi yang ada di Indonesia. Untuk diketahui, IMF digagas sejak 2016 lalu.

Sejak saat itu, IMF mulai menggelar worshop tentang musik keliling Indonesia dengan beberapa musisi senior. 

RadarBali.com – Bali menjadi salah satu pulau di Indonesia yang aura musiknya begitu kuat dan berkembang sangat pesat.

Dengan julukan Jendela Indonesia untuk Dunia, sejatinya musik Bali dan Indonesia juga bisa dilihat oleh dunia.

Melihat fakta ini, Indonesia Musik Forum (IMF) mencanangkan akan membangun Museum Literasi Musik Indonesia di Bali.

Hal ini terungkap dari workshop yang digelar IMF bekerjasama dengan Bekraf di salah satu hotel di daerah Kuta, Kamis (14/9) kemarin.

Presidium IMF Buddy Ace mengatakan, rencana awal Museum Literasi Musik Indonesia didirikan di Jakarta.

Namun, karena Bali dikenal sebagai jendela Indonesia di mata dunia, pembangunan museum akhirnya diputuskan di Bali.

“Saya berharap kalau rencana ini jadi, pemerintah bersedia mendukung agar wajah musik Indonesia bisa dilihat dunia,” ujar Buddy Ace di sela-sela workshop, Kamis (14/9) sore kemarin.

Sebagaimana museum literasi, museum ini nanti akan berisi catatan tentang musik Indonesia. Catatan musik dengan semua genre, termasuk musik tradisional dari setiap daerah.

Tidak hanya catatan tentang genre musik saja, semua hal tentang musik Indonesia, seperti sejarah alat musik tradisional dan modern, tokoh musik nasional dan daerah, hingga jenis-jenis alat musik tradisional akan di geber di museum ini.

“Jika ini terjadi, maka museum ini akan berisikan semua catatan sejarah musik di Indonesia. Jadi, nanti akan diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menulis sejarah dengan genre musik apa saja. Sejarah alat musik tradisional juga mulai dari karawitan, angklung, hingga profil orang-orang yang berpengaruh dalam musik Indonesia baik secara nasional atau daerah,” tambah pria yang akrab disapa om Buddy ini.

Mungkin nanti bentuk museum literasi tidak harus “wah”. Yang penting semua literasi tentang musik di Indonesia ada di dalamnya.

“Bisa saja nanti bentuknya seperti banjar, tapi di dalamnya semua literasi tentang musik Indonesia ada,” bebernya.

Dirinya meyakini rencana ini tidak akan mengganggu para musisi yang ada di Indonesia. Untuk diketahui, IMF digagas sejak 2016 lalu.

Sejak saat itu, IMF mulai menggelar worshop tentang musik keliling Indonesia dengan beberapa musisi senior. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/