31.7 C
Jakarta
20 Juni 2025, 18:53 PM WIB

Ajang Pelestarian Seni Klasik, Janger Menyali Sedot Perhatian Penonton

SAWAN โ€“ Kesenian klasik Janger Menyali, menyedot perhatian penonton pada ajang Festival Seni Sawan (Fessensaw) 2019, yang dilangsung di Pantai Desa Kerobokan, Rabu (16/10) malam lalu.

Meski tergolong kesenian klasik, namun tampilan kesenian ini rupanya cukup kontemporer dan sangat unik.

Tari klasik Janger Menyali sebenarnya sempat punah pada kurun waktu 1970-an hingga tahun 2000-an. Tari ini kemudian direkonstruksi pada tahun 2017 lalu.

Saat proses rekonstruksi, tarian ini dibawakan oleh penari-penari tua yang sempat menarikannya pada periode 1960-an.

Nah, pada fashion show kemarin, tari klasik Janger Menyali ditarikan oleh para remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Remaja-remaja itu seluruhnya berasal dari Desa Menyali. Para remaja ini secara khusus dibina dan dilatih, agar tari Janger Menyali bisa diregenerasi.

Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana mengatakan, tarian ini memang cukup unik. Terutama dari segi pakaian. Meski tergolong tari klasik, pakaiannya sangat casual, sehingga terkesan seperti tari kontemporer.

โ€œPadahal ini gaya pakainnya dari jaman dulu memang seperti ini. Malah dari tahun 1920-an memang seperti ini.

Menurut tetua di Menyali, inspirasi pakaian itu berasal dari angkatan laut yang baru datang di Pelabuhan Buleleng,โ€ jelas Suradnyana.

Selain itu gerakannya pun cukup unik. Salah satunya mengedepankan gerakan-gerakan pencak silat, yang diperagakan oleh para jipak (penari laki-laki).

Lirik lagu yang dinyanyikan pun kebanyakan berasal dari Bahasa Indonesia. Sementara dari tabuh, menggunakan laras syailendra.

โ€œIni komitmen kami melestarikan dan melakukan regenerasi tari-tari klasik. Kami beri ruang, supaya muncul rasa kebanggaan dan rasa memiliki.

Selain Janger Menyali juga ada beberapa kesenian klasik yang kami tampilkan, seperti legong pangeleb dan arja muani,โ€ imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra juga mengapresiasi upaya pelestarian seni-seni klasik itu.

Sutjidra mendorong agar masing-masing kecamatan menggali dan melestarikan kesenian-kesenian klasik yang ada di wilayahnya.

โ€œGenerasi muda di Kecamatan Sawan ini sudah luar biasa, mau meregenerasi kesenian klasik. Saya harap masing-masing kecamatan bisa melakukan langkah pelestarian seni dan budaya seperti sekarang ini,โ€ kata Sutjidra. 

SAWAN โ€“ Kesenian klasik Janger Menyali, menyedot perhatian penonton pada ajang Festival Seni Sawan (Fessensaw) 2019, yang dilangsung di Pantai Desa Kerobokan, Rabu (16/10) malam lalu.

Meski tergolong kesenian klasik, namun tampilan kesenian ini rupanya cukup kontemporer dan sangat unik.

Tari klasik Janger Menyali sebenarnya sempat punah pada kurun waktu 1970-an hingga tahun 2000-an. Tari ini kemudian direkonstruksi pada tahun 2017 lalu.

Saat proses rekonstruksi, tarian ini dibawakan oleh penari-penari tua yang sempat menarikannya pada periode 1960-an.

Nah, pada fashion show kemarin, tari klasik Janger Menyali ditarikan oleh para remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Remaja-remaja itu seluruhnya berasal dari Desa Menyali. Para remaja ini secara khusus dibina dan dilatih, agar tari Janger Menyali bisa diregenerasi.

Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana mengatakan, tarian ini memang cukup unik. Terutama dari segi pakaian. Meski tergolong tari klasik, pakaiannya sangat casual, sehingga terkesan seperti tari kontemporer.

โ€œPadahal ini gaya pakainnya dari jaman dulu memang seperti ini. Malah dari tahun 1920-an memang seperti ini.

Menurut tetua di Menyali, inspirasi pakaian itu berasal dari angkatan laut yang baru datang di Pelabuhan Buleleng,โ€ jelas Suradnyana.

Selain itu gerakannya pun cukup unik. Salah satunya mengedepankan gerakan-gerakan pencak silat, yang diperagakan oleh para jipak (penari laki-laki).

Lirik lagu yang dinyanyikan pun kebanyakan berasal dari Bahasa Indonesia. Sementara dari tabuh, menggunakan laras syailendra.

โ€œIni komitmen kami melestarikan dan melakukan regenerasi tari-tari klasik. Kami beri ruang, supaya muncul rasa kebanggaan dan rasa memiliki.

Selain Janger Menyali juga ada beberapa kesenian klasik yang kami tampilkan, seperti legong pangeleb dan arja muani,โ€ imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra juga mengapresiasi upaya pelestarian seni-seni klasik itu.

Sutjidra mendorong agar masing-masing kecamatan menggali dan melestarikan kesenian-kesenian klasik yang ada di wilayahnya.

โ€œGenerasi muda di Kecamatan Sawan ini sudah luar biasa, mau meregenerasi kesenian klasik. Saya harap masing-masing kecamatan bisa melakukan langkah pelestarian seni dan budaya seperti sekarang ini,โ€ kata Sutjidra. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/