33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:27 PM WIB

Rilis Album Balada Format CD, Ayu Weda Optimitis Diterima Pasar

RadarBali.com – Penyanyi Ayu Weda resmi merilis album bertajuk, Sudah Merenungkah Kau Tuan?, kepada media Kamis (27/7).

Berisi sepuluh lagu, album milik wanita kelahiran Singaraja, 1 September 1963 ini dicetak dalam format CD.

Di tengah kondisi industri musik, khususnya karya dalam bentuk fisik seperti CD sedang kurang diminati, Ayu pun mengaku optimistis dengan albumnya ini.

Dikatakannya, jenis lagu-lagu balada ciptaan Sawung Jabo yang ada di dalam album ini akan diterima oleh para penikmat musik ini.

“Saya percaya setiap karya itu ada penikmatnya,” katanya kepada sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers di Kubu Kopi jalan Hayamwuruk, Kamis (27/7) siang.

Pada kesempatan yang sama, pengamat musik Indonesia, Bens Leo juga memiliki keyakinan yang sama terkait album ini.

Diakuinya, alasannya karena lagu-lagu dalam album ini memiliki karakter yang kuat. “Tidak banyak perempuan yang berani berkarya seperti ini. yang paling mengejutkan, di tengah kondisi karya fisik kurang baik, ayu malah merilis album dalam bentuk CD. Semoga ini akan berlanjut untuk para musisi lainnya juga,” katanya kepada sejumlah awak media yang hadir.

Selain itu kata Bens Leo, keyakinan ini juga muncul karena di Indonesia, komunitas musik Balada masih sangat banyak.

“Memang, musik balada ini adalah musik panggung, tapi di Indonesia sendiri masih banyak digemari, terutama oleh komunitas-komunitasnya yang masih banyak,” terangnya.

Keyakinan yang sama juga diakui oleh sang pencipta lagu, Sawung Jabo. “Saya percaya bahwa setiap karya itu punya nasip dan rejekinya sendiri-sendiri. Semoga karya ini baik untuk keseimbangan hidup,” ujar pria kelahiran Surabaya, 4 Mei 1951 ini.

Selain itu, pria yang memiliki nama asli Mochamad Djohansyah ini juga mengaku jika karya-karya yang dinyanyikan Ayu Weda dalam album ini merupakan lagu-lagu yang ditulis sejak puluhan tahun lalu. Saking lamanya, dia sampai lupa tahun berapa karya-karya ini dibuatnya.

“Saya tidak terlibat banyak untuk pemilihan lagu untuk album ini. Saya memberikan kebebasan sepenuhnya kepada Ayu Weda untuk memilih lagu,” tandasnya.

Selain Sawung Jabo, pengerjaan album ini juga dibantu dengan aransemen yang dilakukan oleh para personel Sirkus Barock.

Album yang sebagian besar berisikan keresahan Ayu terhadap kondisi politik dan sosial di Indonesia saat ini sudah mulai digarap  sejak tahun 2016 lalu. Proses rekaman, mixing hingga masteringnya pun dilakukan di Jogja.

RadarBali.com – Penyanyi Ayu Weda resmi merilis album bertajuk, Sudah Merenungkah Kau Tuan?, kepada media Kamis (27/7).

Berisi sepuluh lagu, album milik wanita kelahiran Singaraja, 1 September 1963 ini dicetak dalam format CD.

Di tengah kondisi industri musik, khususnya karya dalam bentuk fisik seperti CD sedang kurang diminati, Ayu pun mengaku optimistis dengan albumnya ini.

Dikatakannya, jenis lagu-lagu balada ciptaan Sawung Jabo yang ada di dalam album ini akan diterima oleh para penikmat musik ini.

“Saya percaya setiap karya itu ada penikmatnya,” katanya kepada sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers di Kubu Kopi jalan Hayamwuruk, Kamis (27/7) siang.

Pada kesempatan yang sama, pengamat musik Indonesia, Bens Leo juga memiliki keyakinan yang sama terkait album ini.

Diakuinya, alasannya karena lagu-lagu dalam album ini memiliki karakter yang kuat. “Tidak banyak perempuan yang berani berkarya seperti ini. yang paling mengejutkan, di tengah kondisi karya fisik kurang baik, ayu malah merilis album dalam bentuk CD. Semoga ini akan berlanjut untuk para musisi lainnya juga,” katanya kepada sejumlah awak media yang hadir.

Selain itu kata Bens Leo, keyakinan ini juga muncul karena di Indonesia, komunitas musik Balada masih sangat banyak.

“Memang, musik balada ini adalah musik panggung, tapi di Indonesia sendiri masih banyak digemari, terutama oleh komunitas-komunitasnya yang masih banyak,” terangnya.

Keyakinan yang sama juga diakui oleh sang pencipta lagu, Sawung Jabo. “Saya percaya bahwa setiap karya itu punya nasip dan rejekinya sendiri-sendiri. Semoga karya ini baik untuk keseimbangan hidup,” ujar pria kelahiran Surabaya, 4 Mei 1951 ini.

Selain itu, pria yang memiliki nama asli Mochamad Djohansyah ini juga mengaku jika karya-karya yang dinyanyikan Ayu Weda dalam album ini merupakan lagu-lagu yang ditulis sejak puluhan tahun lalu. Saking lamanya, dia sampai lupa tahun berapa karya-karya ini dibuatnya.

“Saya tidak terlibat banyak untuk pemilihan lagu untuk album ini. Saya memberikan kebebasan sepenuhnya kepada Ayu Weda untuk memilih lagu,” tandasnya.

Selain Sawung Jabo, pengerjaan album ini juga dibantu dengan aransemen yang dilakukan oleh para personel Sirkus Barock.

Album yang sebagian besar berisikan keresahan Ayu terhadap kondisi politik dan sosial di Indonesia saat ini sudah mulai digarap  sejak tahun 2016 lalu. Proses rekaman, mixing hingga masteringnya pun dilakukan di Jogja.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/