26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 19:49 PM WIB

Banyak Festival, Buleleng Hanya Alokasikan Dana PKB Rp 400 Juta

SINGARAJA – Alokasi dana untuk kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) pada tahun 2021 mendatang, sangat kecil.

Dinas Kebudayaan Buleleng disebut hanya mengalokasikan pagu anggaran sebesar Rp 400 juta untuk PKB.

Padahal dari tahun ke tahun, Disbud Buleleng selalu mengalokasikan dana tak kurang dari Rp 1 miliar untuk mengikuti ajang PKB.

Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, dalam pagu anggaran APBD 2021, Disbud Buleleng memang memasang anggaran untuk pagelaran budaya.

Diantaranya Buleleng Festival yang dirancang sebesar Rp 800 juta. Sementara ajang tahunan PKB, hanya dirancang sebanyak Rp 400 juta.

Alokasi dana tersebut, jelas menjadi pertanyaan. Sebab anggaran itu hanya cukup untuk pelaksanaan kesenian yang bersifat kolosal.

Seperti baleganjur dan gong kebyar. Sementara untuk kesenian lainnya, dipastikan tak mendapat alokasi dana.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara yang dikonfirmasi, tak menampik hal tersebut.

Menurut Dody pelaksanaan PKB tingkat provinsi pada tahun 2019 ini memang ditunda. Selanjutnya PKB akan kembali dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang, apabila pandemi semakin reda.

“Kami tidak tahu kapan akan berakhir. Tetapi harapan kira tahun depan mendatang pandemi sudah berakhir.

Sehingga kegiatan seni budaya bisa kembali dilaksanakan. Sementara kami rancang untuk Bulfest dan PKB tahun depan,” kata Dody.

Bukankah alokasi dana untuk PKB terbilang sangat kecil? Dody tak menampiknya. Dana tersebut hanya untuk partisipasi pada beberapa cabang kesenian saja.

Seperti gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, gong kebyar anak-anak, lomba baleganjur, tembang pop bali, serta lomba majejaitan dan membuat gebogan.

Bahkan, alokasi dana untuk pelaksanaan PKB tingkat kabupaten juga tidak tersedia. Dana yang minim konon dipicu pagu anggaran  yang sangat terbatas di Disbud Buleleng.

Sehingga Disbud memilih mengedepankan sekaa-sekaa yang telah berproses sejak awal tahun lalu. Seperti sekka gong kebyar dan baleganjur.

Sekaa-sekaa itu disebut telah melakukan persiapan sejak Januari lalu. Namun terhenti karena pandemi.

“Kita sedang upayakan karena ini masih berproses dari renja sampai dengan DPA kita masih ada waktu.

Kita masih memperjuangkan tambahan anggaran sehingga bisa lebih banyak lagi pagelaran seni yang bisa ditampilkan,” ujarnya.

Pria yang juga Mantan Camat Buleleng itu juga belum dapat memastikan rancangan kegiatan untuk pelaksanaan Buleleng Festival dan PKB 2021.

Kalau toh nantinya masih dalam masa pandemi, maka pementasan akan dilaksanakan dengan pola virtual. Sehingga kelompok seni di Buleleng bisa mendapat ruang apresiasi.

SINGARAJA – Alokasi dana untuk kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) pada tahun 2021 mendatang, sangat kecil.

Dinas Kebudayaan Buleleng disebut hanya mengalokasikan pagu anggaran sebesar Rp 400 juta untuk PKB.

Padahal dari tahun ke tahun, Disbud Buleleng selalu mengalokasikan dana tak kurang dari Rp 1 miliar untuk mengikuti ajang PKB.

Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, dalam pagu anggaran APBD 2021, Disbud Buleleng memang memasang anggaran untuk pagelaran budaya.

Diantaranya Buleleng Festival yang dirancang sebesar Rp 800 juta. Sementara ajang tahunan PKB, hanya dirancang sebanyak Rp 400 juta.

Alokasi dana tersebut, jelas menjadi pertanyaan. Sebab anggaran itu hanya cukup untuk pelaksanaan kesenian yang bersifat kolosal.

Seperti baleganjur dan gong kebyar. Sementara untuk kesenian lainnya, dipastikan tak mendapat alokasi dana.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara yang dikonfirmasi, tak menampik hal tersebut.

Menurut Dody pelaksanaan PKB tingkat provinsi pada tahun 2019 ini memang ditunda. Selanjutnya PKB akan kembali dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang, apabila pandemi semakin reda.

“Kami tidak tahu kapan akan berakhir. Tetapi harapan kira tahun depan mendatang pandemi sudah berakhir.

Sehingga kegiatan seni budaya bisa kembali dilaksanakan. Sementara kami rancang untuk Bulfest dan PKB tahun depan,” kata Dody.

Bukankah alokasi dana untuk PKB terbilang sangat kecil? Dody tak menampiknya. Dana tersebut hanya untuk partisipasi pada beberapa cabang kesenian saja.

Seperti gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, gong kebyar anak-anak, lomba baleganjur, tembang pop bali, serta lomba majejaitan dan membuat gebogan.

Bahkan, alokasi dana untuk pelaksanaan PKB tingkat kabupaten juga tidak tersedia. Dana yang minim konon dipicu pagu anggaran  yang sangat terbatas di Disbud Buleleng.

Sehingga Disbud memilih mengedepankan sekaa-sekaa yang telah berproses sejak awal tahun lalu. Seperti sekka gong kebyar dan baleganjur.

Sekaa-sekaa itu disebut telah melakukan persiapan sejak Januari lalu. Namun terhenti karena pandemi.

“Kita sedang upayakan karena ini masih berproses dari renja sampai dengan DPA kita masih ada waktu.

Kita masih memperjuangkan tambahan anggaran sehingga bisa lebih banyak lagi pagelaran seni yang bisa ditampilkan,” ujarnya.

Pria yang juga Mantan Camat Buleleng itu juga belum dapat memastikan rancangan kegiatan untuk pelaksanaan Buleleng Festival dan PKB 2021.

Kalau toh nantinya masih dalam masa pandemi, maka pementasan akan dilaksanakan dengan pola virtual. Sehingga kelompok seni di Buleleng bisa mendapat ruang apresiasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/