30.4 C
Jakarta
18 September 2024, 10:51 AM WIB

Tunda Rilis Perspektif Bodoh III, Rilis Album Ini Bukan Nosstress

RadarBali.com – Usai menelurkan dua album, Perspektif Bodoh I (2011) Perspektif Bodoh II (2014), serta album kolaborasi

bareng Mitra Bali Fair Trade berjudul “Viva Fair Trade” (2015), trio folk Bali, Nosstress, berencana menelurkan sesuatu yang baru tahun ini.

Nosstress berencan merilis Perspektif Bodoh III, sebuah album baru yang merupakan lanjutan dari dua album sebelumnya. 

Namun sayang kepastian kapan dirilis masih abu-abu. Yang jelas, tertundanya album Perspektif Bodoh III ini justru mendorong mereka melahirkan karya baru.

Karya bertajuk Ini Bukan Nosstress, menjadi hasil rilisan album penuh yang akhirnya mampu terealisasi.

Walaupun terselip di antara trilogi yang belum kunjung rampung, Man Angga, Kupit dan Cok sepakat tidak ingin menyebut karya yang satu ini sebagai album Nosstress.

Meski mencoba menghadirkan konsep lain, kehadiran mereka yang notabene adalah personel Nosstress, sulit untuk tidak menafsirkan album ini adalah bagian Nosstress. 

Yang pasti, mereka tetap menegaskan bahwa album ini adalah Ini Bukan Nosstress. “Tidak. Meskipun banyak yang menyarankan ini untuk tetap sebagai album Nosstresss aja, kami tetap pada Ini Bukan Nosstress,” tutur Angga.

Secara materi, lagu-lagu mereka kali ini memang hadir dengan ciri personalnya masing-masing di masing-masing lagu yang mereka ciptakan pada album ini.

Masing-masing lagu diciptakan dan dilantunkan langsung oleh sang empunya secara personal, tidak lagi bertiga. Itulah mengapa mereka tak ingin menyebut album ini sebagai bagian dari album Nosstress.

“Seharusnya tahun ini atau tahun lalu, adalah waktu bagi Perspektif Bodoh menjadi trilogi. Tapi sepertinya kami belum siap untuk membuat lagu bersama.

Kami sebagai musisi, setidaknya harus tetap siap membuat lagu masing-masing, bagi diri sendiri,” ujar Angga.

Trio pemuda asli Bali ini masing-masing menyumbang 3 lagu sehingga album ini berisi 9 lagu yang mewakili ciri personel Nosstress.

Meski begitu, ketiganya tetap menjadi satu kesatuan yang membuat album ini kian berwarna. Menariknya lagi, album ini kian spesial dengan kehadiran beberapa musisi.

Sebut saja Dadang SH. Pranotom personel Dialog Dini Hari, dan Navicula yang juga berperan sebagai produser album.

Kemudian ada Deny Surya dari Dialog Dini Hari, Sony Bono, Wayan Sanjaya, Windu Estianto, Fendy Rizk dan Dony Saxo.

“Kami mencoba memberi kebebasan pada individu pembentuk Nosstress untuk bebas berkarya, mengembangkan pikirannya sendiri. Untuk suatu saat kembali berkarya sebagai Nosstress,” tambah Angga.

Album ini pun telah dirilis di beberapa platform digital seperti di iTunes, Spotify, Deezer, Joox, dan format digital lainnya, 3 Oktober lalu.

Album Ini Bukan Nosstress juga akan dirilis secara fisik yang saat ini tengah proses produksi. Begitu juga dengan launching concert yang masih dalam tahap perenungan, kapan, di mana dan bagaimana akan terjadi

RadarBali.com – Usai menelurkan dua album, Perspektif Bodoh I (2011) Perspektif Bodoh II (2014), serta album kolaborasi

bareng Mitra Bali Fair Trade berjudul “Viva Fair Trade” (2015), trio folk Bali, Nosstress, berencana menelurkan sesuatu yang baru tahun ini.

Nosstress berencan merilis Perspektif Bodoh III, sebuah album baru yang merupakan lanjutan dari dua album sebelumnya. 

Namun sayang kepastian kapan dirilis masih abu-abu. Yang jelas, tertundanya album Perspektif Bodoh III ini justru mendorong mereka melahirkan karya baru.

Karya bertajuk Ini Bukan Nosstress, menjadi hasil rilisan album penuh yang akhirnya mampu terealisasi.

Walaupun terselip di antara trilogi yang belum kunjung rampung, Man Angga, Kupit dan Cok sepakat tidak ingin menyebut karya yang satu ini sebagai album Nosstress.

Meski mencoba menghadirkan konsep lain, kehadiran mereka yang notabene adalah personel Nosstress, sulit untuk tidak menafsirkan album ini adalah bagian Nosstress. 

Yang pasti, mereka tetap menegaskan bahwa album ini adalah Ini Bukan Nosstress. “Tidak. Meskipun banyak yang menyarankan ini untuk tetap sebagai album Nosstresss aja, kami tetap pada Ini Bukan Nosstress,” tutur Angga.

Secara materi, lagu-lagu mereka kali ini memang hadir dengan ciri personalnya masing-masing di masing-masing lagu yang mereka ciptakan pada album ini.

Masing-masing lagu diciptakan dan dilantunkan langsung oleh sang empunya secara personal, tidak lagi bertiga. Itulah mengapa mereka tak ingin menyebut album ini sebagai bagian dari album Nosstress.

“Seharusnya tahun ini atau tahun lalu, adalah waktu bagi Perspektif Bodoh menjadi trilogi. Tapi sepertinya kami belum siap untuk membuat lagu bersama.

Kami sebagai musisi, setidaknya harus tetap siap membuat lagu masing-masing, bagi diri sendiri,” ujar Angga.

Trio pemuda asli Bali ini masing-masing menyumbang 3 lagu sehingga album ini berisi 9 lagu yang mewakili ciri personel Nosstress.

Meski begitu, ketiganya tetap menjadi satu kesatuan yang membuat album ini kian berwarna. Menariknya lagi, album ini kian spesial dengan kehadiran beberapa musisi.

Sebut saja Dadang SH. Pranotom personel Dialog Dini Hari, dan Navicula yang juga berperan sebagai produser album.

Kemudian ada Deny Surya dari Dialog Dini Hari, Sony Bono, Wayan Sanjaya, Windu Estianto, Fendy Rizk dan Dony Saxo.

“Kami mencoba memberi kebebasan pada individu pembentuk Nosstress untuk bebas berkarya, mengembangkan pikirannya sendiri. Untuk suatu saat kembali berkarya sebagai Nosstress,” tambah Angga.

Album ini pun telah dirilis di beberapa platform digital seperti di iTunes, Spotify, Deezer, Joox, dan format digital lainnya, 3 Oktober lalu.

Album Ini Bukan Nosstress juga akan dirilis secara fisik yang saat ini tengah proses produksi. Begitu juga dengan launching concert yang masih dalam tahap perenungan, kapan, di mana dan bagaimana akan terjadi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/