DENPASAR – Viralnya pemberitaan dua pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibegal saat berjalan di Jalan Kedampang, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Selasa (30/7) dini hari pukul 02.00 Wita, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Kepada penyidik kepolisian, keduanya ternyata bukan jadi korban pembegalan, melainkan korban pengeroyokan.
Fakta itu diungkap Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Androyuan Elim, Kamis (1/8) sore. Menurut Iptu Elim, dua pemuda asal Kupang
yang masing-masing bernama Nopriyanto Paijo dan Maxi Tamonob tersebut dikeroyok oleh orang tidak dikenal. Bukan dibegal.
“Kedua korban itu dikeroyok. Bukan dibegal. Karena awalnya kedua korban mengira sepeda motor milik mereka dibawa kabur para pelaku.
Ternyata sepeda motor itu jatuh di parit saat kedua korban dikeroyok. Sehingga kedua korban mengira sepeda motor mereka hilang dibawa kabur oleh para pelaku,” terangnya.
Lebih lanjut, kata dia, selang beberapa saat, sepeda motor milik para korban sudah di temukan kembali di parit di lokasi kejadian.
Terkait motif pengeroyokan tersebut, Iptu Elim mengatakaan bahwa masalahnya kemungkinan besar karena ketersinggungan saat berada di jalanan.
Namun saat ini pihak polsek Kuta Utara masih menyelidiki. Apalagi para identitas para pelaku belum terungkap. “Pelaku masih kami selidiki, termasuk untuk mengetahui berapa jumlahnya,” tandasnya.
Sebelumnya, sebagaimana yang telah viral di media sosial dan media mainstream, Nopriyanto Paijo dan Maxi Tamonob diberitakan dibegal saat pulang kerja di Kerobokan, Kuta Utara.
Diberitakan juga bahwa sepeda motor milik mereka ikut dibawa kabur para pelaku begal.