27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:15 AM WIB

Permalukan 23 TSK Narkoba, Kombes Ruddi: Pelaku Baru Turun Drastis

DENPASAR – Aksi penyidik Polresta Denpasar membeber 23 tersangka narkoba saat acara Car Free Day (CFD) pekan lalu memicu resistensi.

Ada yang setuju, ada juga yang tidak setuju. Kelompok kontra itu adalah Forum Napza Bali yang selama ini konsen merehabilitasi korban narkoba.

Meski mendapat penolakan sejumlah pihak, Polresta Denpasar bergeming. Menurut kepolisian, langkah memperlakukan para tersangka adalah langkah efektif menekan peredaran narkoba di Denpasar yang berjalan massif.

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, sejak membeber para pelaku narkoba di acara CFD, peredaran narkoba di wilayahnya menurun drastis.

Berjalan catatan Polresta Denpasar, peredaran narkoba sebelumnya mencapai angka 60 persen, kini hanya menginjak 37 persen.

Penurunan drastis ini menurut dia terjadi sejak Polresta Denpasar beberapa kali menggelar press conference kasus narkoba di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, tepatnya di hadapan patung antinarkoba dan premanisme. 

“Kami menggelar press rilis di sana (Monumen Bajra Sandhi) karena sebagai Kapolresta saya mempunyai kebijakan bahwa tidak hanya pidana yang saya terapkan kepada bandar, kurir dan pemakai narkoba.

Saya sebagai kapolres juga akan mengenakan sanksi sosial (kepada tersangka narkoba,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan, Jumat (1/3) malam.

Terbukti dengan apa yang dilakukannya itu, angka kriminalitas khususnya narkoba sangat menurun drastis.

“Para tersangka, baik kurir maupun bandar (narkoba) mengaku sangat malu dan tidak berjanji akan berbuat begini (jadi pelaku narkoba) lagi. Itu artinya ada efek jera. Ini luar biasa,” ujar Kombes Ruddi.

Dikatakannya, di samping bisa memberikan efek jera kepada para tersangka narkoba, aksii memajang para pelaku narkoba di muka umum adalah untuk mengedukasi masyarakat.

Dengan adanya barang bukti yang ditunjukkan saat gelaran di depan Monumen Bajra Sandhi itu, masyarakat bisa mengetahui jenis narkoba dan juga bahaya memakai narkoba.

“Saat car free day itu masyarakat melihat barang bukti dan mereka mengetahui bentuk narkoba dan bahayanya narkoba, jadinya mereka tahu. Jadi, untuk edukasi juga kepada masyarakat,” tandasnya. 

DENPASAR – Aksi penyidik Polresta Denpasar membeber 23 tersangka narkoba saat acara Car Free Day (CFD) pekan lalu memicu resistensi.

Ada yang setuju, ada juga yang tidak setuju. Kelompok kontra itu adalah Forum Napza Bali yang selama ini konsen merehabilitasi korban narkoba.

Meski mendapat penolakan sejumlah pihak, Polresta Denpasar bergeming. Menurut kepolisian, langkah memperlakukan para tersangka adalah langkah efektif menekan peredaran narkoba di Denpasar yang berjalan massif.

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, sejak membeber para pelaku narkoba di acara CFD, peredaran narkoba di wilayahnya menurun drastis.

Berjalan catatan Polresta Denpasar, peredaran narkoba sebelumnya mencapai angka 60 persen, kini hanya menginjak 37 persen.

Penurunan drastis ini menurut dia terjadi sejak Polresta Denpasar beberapa kali menggelar press conference kasus narkoba di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, tepatnya di hadapan patung antinarkoba dan premanisme. 

“Kami menggelar press rilis di sana (Monumen Bajra Sandhi) karena sebagai Kapolresta saya mempunyai kebijakan bahwa tidak hanya pidana yang saya terapkan kepada bandar, kurir dan pemakai narkoba.

Saya sebagai kapolres juga akan mengenakan sanksi sosial (kepada tersangka narkoba,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan, Jumat (1/3) malam.

Terbukti dengan apa yang dilakukannya itu, angka kriminalitas khususnya narkoba sangat menurun drastis.

“Para tersangka, baik kurir maupun bandar (narkoba) mengaku sangat malu dan tidak berjanji akan berbuat begini (jadi pelaku narkoba) lagi. Itu artinya ada efek jera. Ini luar biasa,” ujar Kombes Ruddi.

Dikatakannya, di samping bisa memberikan efek jera kepada para tersangka narkoba, aksii memajang para pelaku narkoba di muka umum adalah untuk mengedukasi masyarakat.

Dengan adanya barang bukti yang ditunjukkan saat gelaran di depan Monumen Bajra Sandhi itu, masyarakat bisa mengetahui jenis narkoba dan juga bahaya memakai narkoba.

“Saat car free day itu masyarakat melihat barang bukti dan mereka mengetahui bentuk narkoba dan bahayanya narkoba, jadinya mereka tahu. Jadi, untuk edukasi juga kepada masyarakat,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/