32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 17:42 PM WIB

CATAT! Buleleng Siapkan 11 Ton Beras CPPD

SINGARAJA– Pemerintah akhirnya merealisasikan program Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng membeli 11.363 kilogram atau 11,3 ton beras. Nantinya beras-beras tersebut akan didistribusikan pada masyarakat apabila terjadi bencana alam.

Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana mengatakan, pemerintah tiap tahun wajib menyiapkan CPPD. Beras-beras itu dibeli dari sejumlah Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang ada di Buleleng. Selanjutnya beras tersebut diserahkan pada Perusahaan Daerah (PD) Swatantra. “Kami sengaja menggandeng PD Swatantra, karena kami di DKPP belum punya gudang. Makanya kami serahkan ke perusahaan daerah, karena mereka memiliki fasilitas yang lebih memadai,” kata Putra Aryana.

Ia mengatakan pemerintah telah menjalin kerjasama dengan PD Swatantra. Perusahaan berhak mengelola beras-beras itu sementara waktu. “Masa simpan beras itu kan terbatas. Hanya empat bulan. Sedangkan beras-beras ini baru bisa keluar saat ada bencana alam maupun bencana sosial. Supaya tidak terbuang, PD Swatantra boleh memutar dulu beras-beras itu. Yang penting saat nanti dibutuhkan, beras itu harus ada dan siap didistribusikan,” ujarnya.

Putra yang mantan Camat Busungbiu itu menjamin kualitas beras yang diberikan pada masyarakat. Sebab beras yang dibeli merupakan beras kualitas medium. Pihaknya sudah mengambil beberapa sampel dan langsung menanak nasi. Hasilnya beras-beras itu layak konsumsi.

Sementara itu, Dirut PD Swatantra, I Gede Bobi Suryanto mengatakan, pihaknya siap mengelola beras-beras tersebut. Sebab selama ini perusahaan sudah bergerak di bidang distribusi beras. Sebagian besar beras yang dipasarkan perusahaan dibeli oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Buleleng. Selain itu perusahaan juga menyuplai beras ke sejumlah fasilitas layanan lain. “Perusahaan daerah itu kan tidak semata-mata profit, tapi ada misi sosial. Nah dari pada pemerintah setahun membeli beras tiga kali, dan sisanya dibiarkan rusak, kami siap membantu penyimpanan dan pengelolaan. Saat nanti dibutuhkan, kami akan langsung sediakan dan langsung kami antar ke lokasi,” ujar Bobi. (eps)

SINGARAJA– Pemerintah akhirnya merealisasikan program Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng membeli 11.363 kilogram atau 11,3 ton beras. Nantinya beras-beras tersebut akan didistribusikan pada masyarakat apabila terjadi bencana alam.

Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana mengatakan, pemerintah tiap tahun wajib menyiapkan CPPD. Beras-beras itu dibeli dari sejumlah Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang ada di Buleleng. Selanjutnya beras tersebut diserahkan pada Perusahaan Daerah (PD) Swatantra. “Kami sengaja menggandeng PD Swatantra, karena kami di DKPP belum punya gudang. Makanya kami serahkan ke perusahaan daerah, karena mereka memiliki fasilitas yang lebih memadai,” kata Putra Aryana.

Ia mengatakan pemerintah telah menjalin kerjasama dengan PD Swatantra. Perusahaan berhak mengelola beras-beras itu sementara waktu. “Masa simpan beras itu kan terbatas. Hanya empat bulan. Sedangkan beras-beras ini baru bisa keluar saat ada bencana alam maupun bencana sosial. Supaya tidak terbuang, PD Swatantra boleh memutar dulu beras-beras itu. Yang penting saat nanti dibutuhkan, beras itu harus ada dan siap didistribusikan,” ujarnya.

Putra yang mantan Camat Busungbiu itu menjamin kualitas beras yang diberikan pada masyarakat. Sebab beras yang dibeli merupakan beras kualitas medium. Pihaknya sudah mengambil beberapa sampel dan langsung menanak nasi. Hasilnya beras-beras itu layak konsumsi.

Sementara itu, Dirut PD Swatantra, I Gede Bobi Suryanto mengatakan, pihaknya siap mengelola beras-beras tersebut. Sebab selama ini perusahaan sudah bergerak di bidang distribusi beras. Sebagian besar beras yang dipasarkan perusahaan dibeli oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Buleleng. Selain itu perusahaan juga menyuplai beras ke sejumlah fasilitas layanan lain. “Perusahaan daerah itu kan tidak semata-mata profit, tapi ada misi sosial. Nah dari pada pemerintah setahun membeli beras tiga kali, dan sisanya dibiarkan rusak, kami siap membantu penyimpanan dan pengelolaan. Saat nanti dibutuhkan, kami akan langsung sediakan dan langsung kami antar ke lokasi,” ujar Bobi. (eps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/