27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:08 AM WIB

Driver Online Dikeroyok, Kasus Jalan Ditempat, Korban Protes Keras

DENPASAR – Seorang sopi taksi online dari Grab bernama Afrit M.B Inguanu dikeroyok oleh puluhan orang tidak dikenal di areal parkir Swalayan Nirwana Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kejadian yang terjadi pada tanggal 25 Februari sekitar pukul 21.00 itu pun telah dilaporkan oleh korban kepada pihak kepolisian Polsek Kuta Selatan.

Namun sayangnya hingga saat ini kasus ini belun diproses juga. Padahal korban telah melapor secara resmi dengan bukti laporan polisi, LP-B / 39 / II / 2019/ Polsek Kuta Selatan tertanggal 25 Februari 2019.

Korban pun mempertanyakan hal ini. Padahal saat melapor, korban juga telah menyertakan bukti hasil visum dari Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

“Saya tidak tahu sekarang bagaimana kejelasan kasus ini. Saya pernah beberapa kali hubungi polsek tapi jawabannya belum ada bukti kuat sehingga penyelidikan masih dilakukan,” kata korban saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Rabu (3/4).

Diceritaka Afrit, bahwa dirinya menduga para pelaku yang mengeroyok dirinya tersebut adalah para sopir taksi konvensional.

“Saya tidak tahu identitas mereka (para pelaku), tapi saya duga mereka sopir taksi konvensional,” ujarnya. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Mulai dari wajah hingga pada pinggang.

Kejadiannya bermula saat dia dihubungi oleh rekannya bernama Welem memberitahukan bahwa dirinya sedang berada di daerah Pecatu, Ungasan.

Karena rumah Afrit berada di dekat kawasan tersebut, keduanya pun sepakat untuk bertemu sekadar untuk ngopi bareng.

Saat dalam perjalanan, korban Afrit kembali menghubungi Welem, namun Welem memberitahukan bahwa dirinya sedang dikepung oleh puluhan orang di depan parkiran Nirmala, Ungasan.

Welem mengaku dikepung oleh para sopir transport yang diduga biasa mangkal di seputaran Pecatu, Blue Point dan Padang-Padang.

Khawatir terjadi sesuatu dlterhadap rekamnya, korban pun langsung menuju Swalayan Nirmala. Setibanya di Nirmala, korban melihat rekannya dikerumuni banyak orang seperti sedang dipersekusi.

Bahkan ada beberapa orang yang berteriak. Melihat hal itu, korban pun mengeluarkan HP dari saku celananya untuk merekam kejadian yang menimpa temannya itu.

Namun belun sampai direkam, beberapa orang pun merampas HP korban. “Saya kemudian diserang secara membabi buta oleh para pelaku hingga terjatuh ditumpukan tabung gas.

Saya juga dipukul dengan triplek dan kena pada bagian leher,” terang Afrit. Karena terus dikeroyok, korban kemudian lari ke mobilnya.

Namun ia pun sadar jika HP miliknya masih berada di tangan para pengeroyok. Dia kembali turun hendak meminta HP miliknya.

Namun baru saja membuka pintu mobil, beberapa pelaku kembali memukulinya. Setelah puas menganiaya, barulah Hp korban diserahkan dan korban dibiarkan pergi.

DENPASAR – Seorang sopi taksi online dari Grab bernama Afrit M.B Inguanu dikeroyok oleh puluhan orang tidak dikenal di areal parkir Swalayan Nirwana Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kejadian yang terjadi pada tanggal 25 Februari sekitar pukul 21.00 itu pun telah dilaporkan oleh korban kepada pihak kepolisian Polsek Kuta Selatan.

Namun sayangnya hingga saat ini kasus ini belun diproses juga. Padahal korban telah melapor secara resmi dengan bukti laporan polisi, LP-B / 39 / II / 2019/ Polsek Kuta Selatan tertanggal 25 Februari 2019.

Korban pun mempertanyakan hal ini. Padahal saat melapor, korban juga telah menyertakan bukti hasil visum dari Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

“Saya tidak tahu sekarang bagaimana kejelasan kasus ini. Saya pernah beberapa kali hubungi polsek tapi jawabannya belum ada bukti kuat sehingga penyelidikan masih dilakukan,” kata korban saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Rabu (3/4).

Diceritaka Afrit, bahwa dirinya menduga para pelaku yang mengeroyok dirinya tersebut adalah para sopir taksi konvensional.

“Saya tidak tahu identitas mereka (para pelaku), tapi saya duga mereka sopir taksi konvensional,” ujarnya. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Mulai dari wajah hingga pada pinggang.

Kejadiannya bermula saat dia dihubungi oleh rekannya bernama Welem memberitahukan bahwa dirinya sedang berada di daerah Pecatu, Ungasan.

Karena rumah Afrit berada di dekat kawasan tersebut, keduanya pun sepakat untuk bertemu sekadar untuk ngopi bareng.

Saat dalam perjalanan, korban Afrit kembali menghubungi Welem, namun Welem memberitahukan bahwa dirinya sedang dikepung oleh puluhan orang di depan parkiran Nirmala, Ungasan.

Welem mengaku dikepung oleh para sopir transport yang diduga biasa mangkal di seputaran Pecatu, Blue Point dan Padang-Padang.

Khawatir terjadi sesuatu dlterhadap rekamnya, korban pun langsung menuju Swalayan Nirmala. Setibanya di Nirmala, korban melihat rekannya dikerumuni banyak orang seperti sedang dipersekusi.

Bahkan ada beberapa orang yang berteriak. Melihat hal itu, korban pun mengeluarkan HP dari saku celananya untuk merekam kejadian yang menimpa temannya itu.

Namun belun sampai direkam, beberapa orang pun merampas HP korban. “Saya kemudian diserang secara membabi buta oleh para pelaku hingga terjatuh ditumpukan tabung gas.

Saya juga dipukul dengan triplek dan kena pada bagian leher,” terang Afrit. Karena terus dikeroyok, korban kemudian lari ke mobilnya.

Namun ia pun sadar jika HP miliknya masih berada di tangan para pengeroyok. Dia kembali turun hendak meminta HP miliknya.

Namun baru saja membuka pintu mobil, beberapa pelaku kembali memukulinya. Setelah puas menganiaya, barulah Hp korban diserahkan dan korban dibiarkan pergi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/